Chapter 13

129 10 0
                                    

Fransisca Pov
Ciip..cip..cip
Suara burung yang merdu terasa damai dan cahaya matahari pagi yang menembus jendela menyilaukan mataku. Aku pun membuka mataku perlahan. Aku belum melihat dengan jelas dan akhirnya aku bangun dari tidurku. Dan..aku pun kaget dan juga bingung untuk yang kedua kalinya melihat suasana di sekelilingku berbeda dari yang kemarin.

Uhh aku di mana? Ini sepertinya bukan kamarku? Apa yang terjadi denganku?. Batinku

"Sudah bangun". Kata seorang lelaki dengan tatapan dingin yang memakai piyama tidur dan bersandar di depan pintu.

"Siapa lagi dia? Kemarin aku melihat Nyonya jane dan sekarang orang ini?" Batinku.

"Kau siapa? Dan kenapa kau ada di sini?" Tanyaku datar.

"Apa?. Ini rumahku!" Jadi, tentu saja aku ada di sini." Katanya sambil menaikan satu alisnya.

"Apa? Ini kan rumah nyonya Jane! Dan..aku juga tidak pernah melihatmu." Jawabku.

"Heh! Ini rumahku, berapa kali lagi aku harus katakan padamu." Kata lelaki itu sambil masuk dan mendekatiku.

"Bangunlah!". Pintahnya.
"Apa? Kau ini sebenarnya datang dari mana sih? Dan kenapa aku harus menurut?" Kataku sambil melihatnya tajam.

"Justru kau yang dari mana! Apa kau tak ingat apa yang terjadi denganmu semalam?" Tanyanya sambil melipat tangannya di depan dadanya yang bidang.

Aku pun memikirkan apa yang terjadi semalam. Dan aku terbelalak kaget.

"A..apa kau menyulik aku! Apa kau salah seorang laki - laki kemarin malam yang datang untuk menyulik aku dengan teman - temanmu?!" Kataku sambil melihatnya tajam dan juga sedikit takut.

Ia pun mengerutkan dahinya dan mendekatkan wajahnya ke wajahku sambil tersenyum miring. "Kalau ia kenapa? Kau mau menampar aku?" Tanyanya dengan senyumnya yang tak berubah.

Aku pun kaget dan kemudian bangun dari tempat tidurnya dan menatapnya tajam. "Kau pikir kau bisa menyentuh aku seenaknya?!." Tanyaku sambil menatapnya tajam.

Tapi ia tak mempedulikan aku dan langsung membatingkan dirinya di tempat tidur sambil menyelimuti dirinya dengan selimut yang tadi kupakai.
"Uhh akhirnya aku bisa tidur" gumamnya pelan dan langsung tertidur pulas.

"A..apa?". Tanyaku tak percaya.

Flashback
Zen Pov
Jam 03.00 A.M
"Uhhh aku tidak bisa tidur di matras!." Jawabku sambil bangun dari matras tempatku tidur dengan mataku yang masih memerah dan setengah sadar. Aku pun beranjak naik ketempat tidurku dan kurasakan ada sesuatu yang menjanggal di sana.

"Apa ini? Bantal guling? Tuan..aldric sudah kubilang jangan bawakan aku benda Single begini dia masih saja...eh nyaman juga aku belum pernah merasakan bantal guling kayak begini." Jawabku sambil memeluknya dan tertidur pulas.

Jam 04.25 A.M
Aku merasakan ada sesuatu yang aneh di depanku. Aku bisa merasakan nafas seseorang yang sangat dekat mungkin beberapa Cm saja. Aku pun membuka mataku perlahan yang masih buram dan...akhirnya mataku membulat seketika.

Aku sedang memeluk seorang gadis yang begitu cantik dengan eratnya.

Apa aku sedang bermimpi? Kalau itu benar, aku berharap tidak ingin bangun saja sekarang. Batinku.

Tiba - tiba aku mendengar suara jam weeker yang bergetar di rak gantung yang ada di atas tempat tidurku. Dan...

Bugh!
Jam nya jatuh mengenai wajahku.

"Astaga ini bukan mimpi!" Kataku sambil bangun dari tempat tidurku walaupun aku masih sangat mengantuk. Aku pun membuka selimutku kembali untuk memastikan bahwa itu tidak mungkin. Tapi aku masih melihat gadis itu tidur dengan pulas.

The Story Love Girl AncientTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang