Part 1

19K 773 10
                                    

"Sudah cukup! Kamu bohongin aku lagi! Aku muak denganmu!"

Plakkkkk... Tamparan keras membekas di pipi kiri pria itu, pria itu hanya meringis kesakitan.

"Tunggu Risa, aku bisa jelasin. Ini enggak seperti yang kamu bayangkan." Pria itu dengan cepat meraih tangan gadis di depannya yang sudah akan beranjak dari sana.

"Jelasin kamu bilang? Ini bukan pertama kalinya aku ngeliat kamu jalan sama perempuan lain! Dan kamu mau jelasin apa lagi????" Pria itu tertunduk dan diam, meratapi kebodohannya karena kembali berselingkuh.

Plakkkkk.... Kembali tamparan melayang di pipi pria itu, dan gadis itu segera beranjak dari hadapan pria yang hanya kembali meringis kesakitan.

"CUTTTTTTT..." Teriak Sonny. Sonny tersenyum puas dengan adegan yang baru saja disaksikannya, Sonny bangkit dari kursinya menghampiri pemain utama dalam FTV nya kali ini.

" Kita istirahat dulu dua puluh menit. Oh ya Della penampilan kamu sangat bagus, kamu benar-benar mewarisi bakat mamamu.." Kata Sonny ketika menghampiri pemeran utama wanita dalam FTVnya.

Namaku Alisha Fradella J.S biasa aku dipanggil Alice atau Della. Aku lebih sering menyingkat nama panjangku, bukan karena nama itu terlalu panjang atau susah di sebut. Hanya saja jika aku menyebutkan maka sebagian orang pasti tau siapa kedua orangtuaku. Mungkin sebagian orang akan sangat bangga jika bisa menyandang nama Jasmeen atau Saputra dibelakang namanya. Tetapi berbanding terbalik denganku, aku memang sangat bangga dengan nama kedua orangtuaku itu. Hanya saja, aku tidak ingin berada di bawah bayang-bayang nama besar mereka.

Claretta Andora Jasmeen itu nama mamaku, seorang artis senior yang namanya sudah melambung cukup lama di dunia entertainment. Beliau sudah meraih segunung penghargaan entah dari bidang tarik suara maupun akting. Dan beliau merupakan putri dari pemilik Ganesha Entertaintment-perusahaan besar dalam bidang entertaintment yang meliputi production house, manajemen artis, dan majalah fashion. Sebagian besar keluarga dari pihak mama terjun ke dunia entertaintment.

Sementara papaku bernama Darwin Saputra, beliau juga seseorang yang namanya cukup dikenal tetapi bukan di kalangan selebriti. Beliau seorang dokter spesialis Jantung serta pemilik tunggal dari salah satu Rumah Sakit ternama di Jakarta dan Surabaya. Nama Papaku juga cukup dikenal di Singapura dan Amerika, karena kesuksesannya dalam setiap operasi. Tentu saja papaku pernah gagal dalam operasi tetapi kegagalannya bisa dihitung dengan jumlah jari tanganku. Tetapi kesuksesannya tidak akan bisa aku hitung, bahkan jika aku meminjam jari tetanggaku untuk aku tambahkan dalam hitunganku tetap saja tidak akan cukup.

Kedua orangtuaku memang memiliki profesi yang berbeda, tetapi mereka menikah bukan karena perjodohan. Tapi karena sebuah TAKDIR. Kenapa aku bilang begitu? Itu karena mama dan papa bertemu saat kakekku mendadak terkena serangan jantung beberapa tahun silam, dan papaku-lah dokter muda yang menanganinya saat itu. Dan mereka jatuh cinta pada pandangan pertama, bahkan perbedaan usia papa yang sepuluh tahun lebih tua dibandingkan mama tidak menjadi penghalang bagi cinta mereka.

Mama menikah diusia delapan belas tahun, usia yang masih muda dan memberikan spekulasi waktu itu. Banyak cibiran yang datang, mengatakan mama hamil duluan atau hubungan ini hanya sekedar settingan. Tetapi mama dan papa tidak memperdulikannya, mama hamil setelah setahun menikah dan itu membuktikan bahwa mama tidak MBA. Hingga sekarang hubungan mama dan papa berjalan harmonis, tanpa pernah sekalipun ada pemberitaan tentang keributan bahkan sampai perceraian.

"Makasi om, aku istirahat dulu ya om.." Ucapku yang segera meninggalkan Om Sonny dan Alex-lawan mainku. Aku sudah seharian berada di pinggir pantai ini, jadi aku tidak akan menyianyiakan waktu istirahatku.

Aku menduduki kursi yang sudah disiapkan oleh Anton-manajer kakak laki-lakiku-Aldith Frankie Jasson Saputra yang biasa dipanggil Kiki. Karena mendadak aku menyetujui tawaran syuting, mama belum sempat menyiapkan aku manajer. Jadilah Anton sementara waktu berada bersamaku untuk membantuku di lokasi. Aku juga tidak terlalu memperdulikannya, entah aku akan mempunyaimanajer sendiri atau tidak. Lagipula aku hanya akan terlibat syuting kali inisaja. Ini akan menjadi syuting pertama dan terakhirku. Aku meletakkan handuk dingin di atas mataku, mataku cukup perih karena berada di bawah terik matahari yang menyilaukan seharian.

"Akting lo tidak mengecewakan.." Ucap seseorang dari sebelahku, aku mengangkat handuk dari mataku, Alex duduk di samping kursiku. Aku memilih mengabaikannya dan kembali menikmati handuk dingin itu dimataku.

"Tamparan lo sangat luar biasa hebat.." Ucapnya lagi.

Aku berdecak kesal, "Terus? Lo mau gue tadi pura-pura enggak bisa nampar elo dan kita harus ngulang adegan itu berkali-kali? Kataku setelah melepas handuk dari mataku dan menegakkan badan. Aku benar-benar tidak suka jika ada yang mengganggu waktu istirahatku.

Alex menaikkan sebelah alisnya lalu tertawa kecil, "Yah,enggak gitu juga kali. Tapi paling enggak lo bisa sedikit lebih lembut namparnya." Aku mengalihkan pandanganku pada pipi kirinya yang masih memerah itu, benar juga tamparanku sangat keras tadi.

"Yah sorry.." Balasku.

"Tapi akting lo bagus, lo bener-bener sehebat tante Reta.."

"Jangan pernah lo sama-samain gue sama nyokap." Kataku tegas, aku benar-benar membenci jika ada orang yang menyamakanku dengan mama. Aku dan mama jauh berbeda, mama sangat berbakat dalam bidang ini dan aku tidak. Terlebih lagi aku sama sekali tidak tertarik berada di bidang ini! Aku memiliki duniaku sendiri dan ini bukanlah duniaku!

"ANTONNN" Teriakku memanggil Anton yang tadi meninggalkanku saat Alex menghampiriku, Anton berlari kecil dengan gaya gemulainya. Ia memang sedikit banci, tapi ia sangat baik.

"Kenapa sis?" Tanyanya.

"Minum, haus.." Kataku dengan manja.

Anton mengambilkan sekaleng cola dingin untukku dan membukakannya, aku meraihnya segera. Tapi saat aku mau meneguknya, ada tangan yang menghalangi dan mengambilnya cepat.

"Lo minum soda?" Tanyanya duluan sebelum aku memprotes perbuatannya.

Aku menaikkan sebelah alisku, "Yap, terus masalah?"

"Yah masalah. Ini soda Del, lo tau kadar gula dalam soda ini berapa banyak? Biasanya cewek-cewek enggak mau minum ginian, ini bisa menambah bobot badan lo. Selain itu ini enggak sehat, nanti lo bisa sakit. Kalau lo sakit, terus gimana lo mau syuting?"

"SATU! Cuacanya panas, gue butuh minuman dingin. DUA, gue enggak takut gemuk. Dan TIGA, gue malah bersyukur kalau enggak syuting." Aku merampas kembali minuman kaleng itu dari tangannya, setelah berada kembali dalam genggamanku tiba-tiba saja niatku untuk meminumnya sudah hilang. Aku meletakkan dengan kasar kaleng itu di atas meja, membuat beberapa tetes soda muncrat keluar dari kalengnya dan mengenai muka Alex yang cukup dekat dengan kaleng itu.

"Manis.."Katanya saat mengelap cipratan soda di mukanya dan memasukkan tangannya ke dalam mulut.

"Semanis muka elo.." Lanjutnya sebelum bangkit dari kursi dan meninggalkanku yang masih bengong karena perkataannya.

"WHAT???" Kataku begitu berhasil mencerna kata-katanya.

"Dia ngerayu gue??" Lanjutku sembari menoleh pada Anton meminta jawaban dan yang ku tanya hanya tersenyum kecil.

Aku menghempaskan kembali badanku ke kursi dan meremas rambutku dengan kedua tanganku.

Aku benar-benar bisa GILA!!!

***

semoga suka ya...

please vote n commentnya.. thx u

01-02-2017

Hello Selebriti! (COMPLETED- TERBIT DI GOOGLE PLAY BOOKS )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang