part 1

2 1 0
                                    

Nadia Pov

Semoga saja hari ini merkea bisa lebih terbuka hatinya untuk tidak menghina saya, mentang-mentang mereka orang punya, putih bersih, bisa seenaknya aja menhina orang yang di bawah mereka

Hari-hari ku ini penuh dengan yang namanya penindasan aku ingin rasanya melawan. Entah itu di sekolah atau di rumah

"Eh si keling miskin dah dateng hahaha" kata teman ku yang tak lain anak laki

"Kalian kenapa sih gangguin Nadia terus, coba kalau kalian ada di posisi dia" bentak Cecil teman sembangku ku yang kita berteman sudah dari sd

"Dah gak apa-apa Sel, biarin aja mereka, kalau di ladenin malah tambah seneng dia" kata ku kepada Cecil

"Tapi Nad kamu gak boleh diem aja di gituin, nanti malah makin banyak yang ngeledikin kamu" kata Cecil memberitahu aku

"Ya aku tahu Sel, tapi diam bukan berati mengalah, aku akan menunjukkan kepada mereka kalau aku bisa lebih dari merka" kata ku menbela diri

Yah, selalu terulang. Walaupun aku sudah mendapat ranking 1, masih ada yang nengolok-olok diri ku karena fisik aku yang pendek, hitam, dah muka pas-pasaan

Semua sama juga di rumag di saat kakaku menperbudak diri ku untuk keperlunnya
Seperti aku di suruh ke warung, kalau salah aku di jambak, suruh nyapuh kalau tertinggal noda aku di cubit sampai biru

Sunggu banyak cobaan yang sudah ku terima ini. Hanya satu penyebab aku masih melanjutkan hidup ini yaitu ibu ku, dia adalah segala-galanya dalam hidup ini. Walau kadang dia begitu marah, pasti nanti baik juga

Kembali lagi ke diri ku walau pun begitu di sekolah aku masih punya Cecil, Mira, Nisa . Yang masih mau berteman dan membelaku walau kada sedikit jahil mereka, tapi aku tetap sayang sekali ke mereka

Di tambah di sekolah aku menyukai sesorang adik kelas ku yang bernama Fadli Dereyn
Dia baik, ramah, tinggi, wajah tampan . Begitu banyak yang menyukai di sekolah, dari teman angkatan dia, angkatan aku, dan angkatan kakak kelas ku

Aku pun memberanikan diri untuk memfollownya di twitter
Dan yaps dia memfollowback diriku ini semuanya begitu indah, sangat bahagia rasanya seperti terbang

Aku begitu senang awalnya bisa kenal di dumay dengan Fadli. Itu menjadi kebahgian tersendiri dalam diri ini

Semua terlalu indah rasa, aku seperti apakah aku layak bahagia seperti ini? Apakah dia benar-benar tulus?

Aku khwatir akan rasa ini yang berujungnya penyesalan . Menyesal karena telah mempercayai dia memasukin hati ini untuk di lukai

Karena teman-temen sekelas pun tahu bahwa Fadli menyukai teman sekelas ku Shintia, dia baik, pintar, cantik,

Aku sendiri ingin menjadi seperti dirinya

Tapi itu hanyalah sebuah mimpi yang tidak akan pernah tercapai
Shinta tetap lah Shinta sang perfect dan aku tetap lah sang culun yang selalu di remehkan setiap orang

~o~

Kembali ke sekolah saat jam istirahat

"Nadia ke kantin yuk" ajak Cecil, dan Mira

"Duluan aja gue bawa bekel kok Nis" tolak ku sopan

"Yah ya udah deh mau nitip gak Nad?" Tanta Mira

"Gak usah makasih Mir, dah cukup kok, minum juga bawa nih" kata aku sambil menunjukkan tempat minum yang berisi penuh

"Oke ya udah kita duluan yaa" kata Nisah dan Mira

Aku pun akhirnya menikmati bekal ayam yang di masak oleh bi Erni yang mengurus perkerjaan rumah tangga ku, bisa di bilang asisten rumah tangga biar lebih sopan

Setelah selesai makan aku ingin ke toilet untuk cuci tangan dan buang air kecil

Tapi setelah aku ingin keluar

Kretek ......

"Loh kok gak bisa kebuka??"kata ku berteriak

"Hahahah mampus lu dekil kekunci dari luar hahaha" kata sesorang perempuan di luar yang engga ku kenal

"Woy siapa lu? Bukain gak??? Cepetan!!!" Kata ku berteriak makin keras

" berani lu sama gue? Coi, cus siram" katanya

Buarrrr ember bekas pelan di tunpahkan kedalam membuat badan ku basah kuyup

"itu balesan lu Nad dah main-main sama kita, cupu mah cupu aja gak usah deket-deket sama Fadli. Gue nih masih baik, belum nyuruh preman gue buat abisin lu, oke gak perlu omong lagi. Mungkin nanti pulang sekolah bakal ada yang bukain. Berdoa aja hahah bye" kata perempuan itu

Apa? Aku di kunciin di sini? Dan ini dah habis istirahat masih ada 4 jam pelajaran lagi aku gak kuat lagi

Dia bilang Fadli? Perasaan aku gak begitu deket banget sama Fadli. Kan Fadli nyamperin Shinta terus ke kantin

Sampai kapan? Aku dah gak kuat lagi

"TOLONG BUKAIN !!" Teriak ku sekencang-kencangnya

Duk duk

"Eh ada orang? Kok ke kunci? Tunggu ya aku panggilin penjaga yang megang kunci" kata orang yang berada di luar

Tapi aku gak kuat lagi

Di sini sesak, dingin. Aku lemes dan fobia sama ruang sempit

Aku gak kuat rasanya

Bruggg

Semua jadi gelap gulita.

Bersambung

Halloww ode buat os(one shot) nih hope you like it

Masih ada lanjutannya yaah

With beng-beng 💖💖

4 Febuari 2017





Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

don't careTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang