Part 5. The feeling

4.7K 335 10
                                    

Azka melempar semua benda-benda di kamarnya, yang berhubungan dengan Priska, ke tempat sampah. Azka tak mau lagi ada satu pun barang yang membuatnya teringat dengan kenangannya bersama si jalang menjijikan itu. Dirinya merasa telah banyak menyia-nyiakan waktu dan hartanya saat berhubungan dengan Priska. Waktunya selama tujuh bulan untuk menjalin kasih hanya menuai kehampaan. Jalang sialan !! geram Azka sambil merobek-robek fotonya saat berdua dengan mantan brengseknya itu, sebelum membuangnya ke tempat sampah.

Tok..tok..tok..

" Masuk.. " kata Azka datar saat mendengar pintu kamarnya diketuk dari luar. Pintu pun terbuka, lalu muncul lah wajah Vienna lengkap dengan senyum manisnya, dari balik pintu.

" Kak..Vien boleh masuk ga ? " tanya Vienna kemudian, gadis itu masih berdiri di depan pintu.

" Masuklah..ada apa hmm ? " Azka menatap datar adik perempuannya itu. Tidak ada senyuman, namun tidak juga ada kemarahan. Wajah Azka tanpa ekspresi dan cenderung dingin.

" Kakak sibuk ya ? " tanya Vienna dengan ekspresi takut-takut dan sambil tersenyum gugup.

" Tidak..ada apa, Vien ? " tanya Azka sambil memberi isyarat pada Vienna untuk mendekat. Vienna pun segera duduk di atas ranjang, tepat di samping kakaknya.

" Vien minta maaf kak..udah buat kakak sedih. " kata Vienna sambil menatap Azka dengan mata berkaca-kaca. Wajah tampan kakaknya itu tampak sedang menahan kepedihan.

" Sudahlah..semuanya sudah berlalu. Kakak harusnya berterima kasih padamu. Kakak bisa selamat dari cengkraman wanita menjijikan itu karena kamu. " jawab Azka sambil mengelus sayang kepala adiknya. Azka menghela napas perlahan untuk menenangkan kegundahannya.

" Kakak ga marah sama Vien, kan ? " tanya Vienna takut-takut.

" Enggak kok..kakak ga marah. Kau melakukannya karena rasa sayangmu pada kakak kan..kakak mengerti.. " jawab Azka sambil tersenyum tipis.

" Kakak ga sedih ? " tanya Vienna lagi. Gadis itu memandang kakaknya dengan tatapan penuh rasa ingin tahu.

" Tentu saja kakak sedih..kakak merasa dibohongi padahal kakak sayang sama dia. Tapi kakak pasti akan baik-baik saja. Kakak kan pria tangguh.. " jawab Azka sambil mengedipkan sebelah matanya. Vienna terkikik geli melihat Azka mencoba melucu dengan wajah datarnya itu, sangat lucu dan tampak aneh.

" Vien sayang sama kakak.. " kata Vienna sambil memeluk Azka.

" Kakak tahu..kakak juga menyayangimu.. " kata Azka sambil membalas pelukan adiknya.

¤¤¤

Aila melirikkan matanya menggoda lalu berpose sedikit sensual, dengan tubuh yang berbalut gaun sutra putih bertabur swarovski yang terlihat mewah. Bibir seksinya yang dipulas matte lipstick berwarna merah tampak semakin seksi karena senyuman manis menggodanya. Siang ini Aila memang sedang melakukan photoshoot untuk busana rancangan dari brand kenamaan Cally & Shue.

Sudah hampir dua jam Aila memperagakan berbagai macam pose untuk busana-busana mahal rancangan terbaru dari clientnya. Dari yang glamorous, shopisticated, feminint, sexy dan juga casual. Semua diperagakan oleh Aila secara sempurna. Aila bagai bunglon yang bisa dengan mudah berubah mengikuti citra dari busana yang dia kenakan. Semua pihak dibuatnya luar biasa puas dengan hasil foto-fotonya Aila. Tak salah jika saat ini Aila adalah salah satu super model yang paling dicari dan diminati oleh para designer ternama untuk memperkenalkan rancangan terbaru mereka pada masyarakat penggila dunia fashion.

" Oke..done for today. Good job Aila darling..you're amazing like always.. " seru Andres sang fotografer, memuji Aila sambil mengacungkan jempolnya.

Cinta Kita ( SUDAH TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang