Note: Sambil baca, sangat dianjurkan mendengarkan lagu di Multimedia!MARRIED BY LOVE
DUA
"Di balik senyum dan air mata seorang perempuan, ada banyak rasa yang terpendam. Rasa yang tak mampu terucap oleh kata-kata."
- Unknown
Aku gak tahu seberapa besar perasaanku pada Daniel, sahabat dari mantan kekasihku. Yang aku tahu, saat Daniel memilih untuk diam ketika aku meminta agar memperbaiki hubungan kita dari awal, aku merasa jantungku berhenti berdetak saat itu juga, sangkin sakitnya aku tak tahu harus melakukan apa saat itu. Cemooh dari orang-orang di sana tidak aku pedulikan, aku hanya menatap punggung lelaki itu yang semakin lama semakin menjauh tanpa memberikan jawaban.
Aku merasa jatuh untuk kedua kalinya, aku pikir rasa sakit saat hubunganku dan Varo berakhir itu untuk terakhir kalinya, aku ingin bangkit dan melupakan rasa sakit yang diberikan oleh Varo itu. Tetapi aku salah, ketika aku sudah bangkit dan mengikhlaskan Varo, aku merasakan sakit itu kembali. Sakit yang kali ini diberikan oleh seseorang yang telah menjadi obat penenangku di kala hubunganku dan Varo berakhir.
Keinginan untuk memperbaiki hubungan dengan Daniel sangatlah besar entah mengapa. Aku tidak bisa tidur nyenyak setelah Daniel menghindar dariku karena ia mengira akulah penyebab Varo meninggalkan pernikahannya. Aku ingin meluruskan salah paham ini, tetapi Daniel terus menolaknya. Di manapun, kapanpun, aku selalu memikirkan Daniel dan kemarahannya. Aku tidak mengerti perasaan apa ini. Apakah hanya perasaan sesaat atau perasaan yang sama seperti perasaanku terhadap Varo dahulu? Entahlah.
"Mbak Kimy beneran mau ke Bandung aja?" tanya Yani sudah kesekian kalinya.
Aku hanya bisa tersenyum dan tetap memasukan baju-bajuku ke dalam koper. Saat ini aku sedang bersiap-siap untuk pulang ke Bandung, aku memilih untuk tinggal di sana saja, aku sudah memberikan surat pengunduran diri di perusahaan Deven dan mereka sudah accept surat pengunduran diriku. Sebelumnya aku sudah meminta maaf kepada Deven, karena merasa tak enak hati, sudah dibantu malah aku keluar dengan kontrak yang belum aku selesaikan, dan Deven pun memakluminya.
Keputusanku untuk pindah bukan hanya semata karena Daniel, tetapi karena akhir-akhir ini aku selalu sakit-sakitan, entahlah demam, pusing, batuk, apalagi sinusku sepertinya kembali kambuh. Aku bercerita kepada Tante, dan beliau pun meminta aku untuk kembali ke Bandung agar ada yang rawat. Sebentar lagi aku pun akan wisuda, masalah sidang akhir dengan dosen sudah aku bicarakan, aku bisa bolak-balik Bandung-Jakarta untuk bimbingan terakhir kalinya. Untuk biaya kuliah, dua minggu yang lalu aku diberitahu bahwa beasiswaku kembali berlaku, aku tidak mengerti ada apa sebenarnya, tetapi yang jelas aku sangatlah bersyukur, aku tidak perlu bekerja kembali, aku akan fokus untuk kelulusanku.
"Mbak Kimy ditanya bukannya dijawab malah senyam-senyum," gerutu Yani.
"Ini udah keputusan yang aku pikirin matang-matang, Yan. Daripada aku di sini sendiri sakit-sakitan, mending aku di sana ada yang rawat. Dokterku juga adanya di sana, jadi aku bisa berobat lagi," jawabku.
Aku melihat Yani mengangguk mengerti. "Tapi nanti Mbak Kimy main-main ke sini ya, pasti aku kangen banget deh sama Mbak Kimy," kaya Yani dengan wajah yang memuram.
Melihatnya aku pun menghentikan kegiatanku dan menghampirinya yang duduk di atas ranjangku. "Aku pasti main-main ke sini kok, nanti pas aku wisuda kamu datang ya?"
"Mau, Mbak! Mana tau nanti aku ketemu jodoh aku di sana," serunya dengan antusian. Ke mana perginya wajah muramnya itu? Aku tertawa kecil melihat tingkahnya. "Terus, gimana sama Mas Varo, Mbak"
KAMU SEDANG MEMBACA
-2 MARRIED BY LOVE
ChickLitKetika cinta memang harus diperjuangkan. Ketika tanggung jawab harus dilaksanakan Ketika aku, hanya untuk kamu. Dan kamu, hanya untuk aku. Sekuel dari MARRIED BY ACCIDENT. Cerita dari seorang Daniel yang haru...