Jie, aku kasihan melihat kamarmu seperti bilik persemadian jenazah.
Jie, mengapa kau sudah tidak benarkan cahaya menyuluhi kamarmu? Mengapa kau tutupi dengan langsir kesedihan?
Jie, siapa yang mencerobohi kamarmu? Apakah yang merasuki dirimu, sehingga kau, begitu dingin sekali.
Jie, mengapa kau memagari kamarmu dengan tali-tali egois?
Kamarmu perlu dibaik pulih segera, Jie.
YOU ARE READING
Sehari Selembar Puisi
PoetryMinda setumpul bilah Diasah bersama perahan limau Mengelar bait bait sepi Tajam dan sinis