Surat Cinta untuk Starla

442 7 2
                                    


Gerimis masih setia menemani pagi. Setelah hujan deras mengucur semalaman. Aroma tanah basah menyeruak di indera penciuman. Tapi bagi gadis dibalik jendela itu, hujan telah lebih dulu membasahi hatinya. Turun dengan lebatnya. Bahkan menyerupai badai. Badai yg tidak pernah ia sangka akan datang secepat itu. Badai yg memang selalu ia takutkan akan terjadi.

ku tuliskan kenangan tentang
caraku menemukan dirimu
tentang apa yang membuatku mudah
berikan hatiku padamu

takkan habis sejuta lagu
untuk menceritakan cantikmu
kan teramat panjang puisi
tuk menyuratkan cinta ini

telah habis sudah cinta ini
tak lagi tersisa untuk dunia
kan telah ku habiskan
sisa cintaku hanya untukmu

aku pernah berpikir tentang
hidupku tanpa ada dirimu
dapatkah lebih indah dari
yang ku jalani sampai kini

aku selalu bermimpi tentang
indah hari tua bersamamu
tetap cantik rambut panjangmu
meskipun nanti tak hitam lagi

bila habis sudah waktu ini, tak lagi berpijak pada dunia
telah aku habiskan sisa hidupku hanya untukmu
dan telah habis sudah cinta ini, tak lagi tersisa untuk dunia
karena telah ku habiskan sisa cintaku hanya untukmu, untukmu, hidup dan matiku

bila musim berganti sampai waktu terhenti
mulai dunia membenci, ku kan tetap di sini

bila habis sudah waktu ini, tak lagi berpijak pada dunia
telah aku habiskan sisa hidupku hanya untukmu
dan telah habis sudah cinta ini, tak lagi tersisa untuk dunia
karena telah ku habiskan sisa cintaku hanya untukmu
karena telah ku habiskan sisa cintaku hanya untukmu..
*>/()

Sebuah lagu cinta terdengar mengalun lembut dari kamarnya. Surat cinta untuk Starla. Lagu yg dimulai dengan penggalan puisi beserta suara ketikan. Lagu yg romantis.

Jika dulu ia begitu bahagia mendengar lagu itu untuk pertama kalinya. Bahkan tersipu manis tiap mengulangnya. Tapi tidak untuk kali ini. Baginya itu terdengar seperti serenade kematian. Bukan tubuhnya yg mati, tapi hatinya.

Biar kuberitahu alasannya. Lagu itu adalah lagu pertama yg diberikan kekasihnya. Lagu itu pulalah yg berhasil membuatnya jatuh cinta. Ia menyimpan lagu itu di folder khusus, bertuliskan nama sang kekasih. Dan masih ada banyak lagu kenangan lain dalam folder itu. Tapi Surat cinta untuk Starla lah yg paling menyayat hatinya. Karena dia adalah Starla.

Hubungan Starla kandas di tengah jalan beberapa waktu lalu. Yang membuatnya sangat sedih adalah alasan pertengkaran mereka. Pikirannya menolak jika hanya karena itu mereka bertengkar hebat, lalu berakhir selamanya.
Tapi mungkin bukan itu alasan sebenarnya. Melainkan memang sudah ada kebosanan disana.

Lalu ia mulai bertanya lagi pada dirinya sendiri. Apa dia semembosankan itu?
Apa dia terlalu kolot seperti yg dikatakan kekasihnya?
Atau mungkin pria yg dicintainya itu telah menemukan cinta lain?

Entahlah, ia tidak tau dan tidak mengerti. Yang dia tau kini dia dicampakan, patah hati dan sendirian.

#flashback

"Kamu benar-benar tidak bisa memahamiku. Apa aku harus berhenti dari semua aktifitasku jika sedang mengobrol denganmu? Ayolah jangan terlalu kolot. Kalau kamu maunya seperti itu, pacaran saja dengan pengangguran." Kekasihnya membentaknya keras. Bagi Starla kata-kata itu menusuk hati. Dan ini bukan pertama kalinya Starla menerima luapan amarah orang yg dicintainya itu.
"Aku sama sekali tidak melarangmu bekerja, mas. Justru aku merasa bersalah jika mengganggu kesibukanmu. Kurang mengerti apalagi aku dengan kesibukanmu selama ini. Jika perempuan lain belum tentu bisa tidak mengomel jika kamu terus sibuk." Starla berusaha tetap tenang, menahan amarah dan air matanya yg ingin menetes bersamaan dengan rasa nyeri di hatinya.
"Pokoknya aku kesel banget sama kamu. Mungkin aku ga akan pernah mau lagi angkat telphon dari kamu. Anggap aja ini untuk terakhir kalinya." Lagi-lagi Kekasihnya mengeluarkan kata-kata yg jauh lebih menyakitinya. Starla hanya mampu tersenyum getir mendengarnya.
"Baiklah aku minta maaf. Maaf karena tidak bisa memahamimu." Sekalipun Starla yg kesakitan, tapi ia juga yg meminta maaf. Ia sungguh tidak ingin pertengkaran mereka menghancurkan semuanya.
"Kamu hanya membuang-buang waktu." Ucap kekasihnya lagi. Kali ini Starla merasa disambar petir. Apa ia begitu mengganggu, sampai kekasihnya tega mengatakan itu.
"Aku minta maaf, maaf jika sudah membuang waktumu. Aku tidak bermaksud begitu. Aku akan pergi dan berhenti mengusikmu." Sekali lagi dengan sekuat hati Starla meminta maaf atas terluka hatinya sendiri.
"Iya, aku akan menghapus kamu dari hidupku."

Surat Cinta untuk StarlaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang