"Selamat pagi anak-anak." salam pak Adit saat memasuki ruang kelas XII-4 IPS.
Semua murid berdiri dan mengucapkan salam,kecuali seorang gadis yang duduk disyaf ketiga pojok sebelah kanan.
Ia adalah Regita Anesia. Seorang gadis cantik namun kurang kedisiplinannya dalam peraturan sekolah.Gadis yang pintar sekali membuat teman-temannya tertawa karna tingkahnya yang petakilan.
Saat semua murid mulai mencatat banyak rumus yang sudah tertampang di papan tulis,Regita malah membuka halaman belakang buku kecil bermaniak doraemon dan mulai menarik jarinya dengan pensil yang Ia genggam.
Sebenarnya Regita bukan malas,tetapi Ia menunggu Arin selesai mencatat-catatan yang ada di papan tulis karena mata Regita tidak normal alias minus.Dan Ia juga tidak memperdulikan pelajaran apapun,apalagi matematika karena menurutnya jurusan nanti ia kuliah tidak ada hubungannya sama sekali dengan matematika.
***
Murid XII-4 IPS yang tadinya fokus mencatat kini mengalihkan pandangannya kedepan kelas karena ada beberapa pengurus OSIS datang.
"Maaf pak, kami minta waktunya sebentar untuk pemilihan calon ketua OSIS tahun ini." ucap hiqmal yang masih dijabati sebagai ketua OSIS.
Setelah mendapatkan izin dari pak Adit—empat calon ketos membacakan visi dan misinya untuk bisa menarik perhatian siswa dan siswi XII-4 IPS.
Semua murid XII-4 IPS memperhatikan satu persatu calon ketos saat membacakan visi dan misinya. Namun lagi dan lagi gadis ini masih sibuk dengan buku kecilnya itu tanpa memperhatikan calon ketos yang sedang membacakan visi dan misinya.
"Ck. pada letoy amat sih suaranye.Kgk dikasih makan kali yak sama nyokap-nyokapnye?" sahut Regita yang ternyata Ia mendengarkan visi dan misi calon ketos itu namun tangannya masih tetap sibuk menggambarkan sesuatu di buku kesayangannya itu.
Seketika tubuh Regita terpaku saat mendengar visi dan misi calon ketos yang ketiga. Dengan secepat kilat tangannya Ia gerakkan ke kertas coblosan yang dari tadi sudah dibagikan dan melihat nama calon ketos yang urutan ketiga.
"Reynal,gue suka gaya lo!" gumam Regita pelan dan hanya Arin yang dapat mendengarnya.
Pandangan Regita kini beralih pada Reynal yang telah selesai membacakan visi dan misinya.
"Re,lo pilih siapa?" ucap Nanda yang tempat duduknya berada didepan Regita.
"Reynal." jawabnya singkat.
"Ehh iyah tau si Reynal visi misinya keren banget." sambung Salsa teman sebangkunya Nanda.
"Ck.Yakin gue mah!pasti Reynal yang bakal kepilih jadi ketos." sahut Arin teman sebangku Regita.
"Yeh kali." singkat Regita.
Setelah kertas pencoblosan sudah dimasukkan kedalam kotak dan pengurus OSIS sudah keluar—pak Adit melanjutkan materi yang tadi sempat tertunda.
"Re,bukannya Reynal itu temennya si Tary yah?" ucap Nanda membalikkan tubuhnya kebelakang.
"Hah?emang iye luh?" balas Regita sedikit kaget, karena yang Regita tau Tary tidak memiliki teman yang bernama Reynal dan Tary adalah teman dekatnya Regita—Yah pasti Regita tau segala hal tentang Tary.
"Hmm,bukan temennya Tary juga sih. Maksud gue temennya Fauzi.Kan si Tary cewenya Fauzi,nah pasti kenal sama si Reynal."
"Ohgitu?yaudah bodoamat. " jawab Regita.
Semuanya itu butuh proses.
Yah karena cinta
itu memang butuh proses.Tidak ada seseorang yang
langsung bisa jatuh cinta karena
pandangan pertama
, tetapi hanya rasa kagumlah yang muncul saat kedua bola mata itu saling bertemu untuk
yang pertama kalinya menatap.Hy 😄😘
Sedikit dulu yak? Wkwk
Penasaran ga? Kgk ye?
Ydh deh; v
Next ga?
Comment yah?
Vote juga.
Ehh add perpust jga loh.
Kalo perlu ReadingList 😙😗😚GitaCan💕
KAMU SEDANG MEMBACA
When Did You Love Me?
Teen FictionI have story in my heart. You and me nothing together. Regita Anesia Gadis cantik bertubuh mungil yang usianya belum genap 18thn itu merasa bahwa dirinya bodoh hanya karna seorang laki-laki yang sempurna menurutnya. Berawal dari ketidaksengajaan...