ketigapuluh

3K 161 13
                                    

HAPPY READING 😘❤.

Dia telah meminta semua rasa ku tak tersisa meski semua kini tlah hilang baik baik di sana i still love you 💚💚💚

*

***

Hari berganti hari minggu berganti minggu dan Bulan pun berganti Bulan hingga tak terasa empat Bulan sudah berlalu. Semenjak Denira memutus kan untuk pergi dari rumah Nazmul ia meminta bantuan Daffa untuk mencari kan nya kost an untuk tempat nya tinggal.

Hanya Daffa dan Reva dan juga Renal saja lah yang tau tempat dimana Denira tinggal sekarang,  bukan maksud Denira tidak ingin mengabari Nazwa dan Dennda yang sudah banyak berjasa dalam hidup nya,  tapi ia hanya tidak ingin terus menerus menjadi beban bagi kedua orang itu.

Selain itu Denira juga menyisihkan waktu sepulang sekolah untuk bekerja di salah satu caffe sebagai pelayan untuk kebutuhan nya sehari hari dan untuk biaya sekolah nya juga yang tinggal tersisa satu Bulan lagi.

Kini ia hanya tinggal menunggu sebuah surat kelulusan setelah menyelesaikan UN,  dan tentu nya ia harus berpikir pikir lagi apa kah ia harus lanjut kuliah atau lebih fokus lagi untuk bekerja. Jika ia memilih kuliah dan tentu nya lagi biaya yang di perlukan nya akan lebih besar. Sedang kan penghasilan nya bekerja saja sudah sangat pas pas an.

Mengenai papa nya?  Sudah ada perkembangan baik,  sekarang papa nya sudah bisa berjalan kembali walau pun dengan bantuan tongkat meski pun begitu Denira tetap bersyukur paling tidak ia merasa lega melihat kondisi papa nya yang semakin hari semakin stabil.

Walau pun begitu masih ada saja halangan yang menghalangi Denira untuk bertemu sang papa,  siapa lagi jika bukan Renal. Sungguh Denira sudah tidak tahan lagi dengan pacar TERPAKSA nya itu,  menyebut Renal sebagai kakak saja ia tidak sudi apa lagi mengakui laki laki itu sebagai kekasih nya. Dan ingat Denira menerima Renal karena satu hal. Yaitu papa nya.

Empat Bulan bukan lah juga waktu yang sebentar,  hari hari nya di sekolah pun kini sangat terasa hambar,  ia tidak mungkin bisa melupakan Nazmul sedang kan tiap hari di sekolah ia selalu bertemu dengan laki laki itu karena memang mereka sekelas.

Jarak mereka memang dekat tapi tetap saja semua nya itu tak akan pernah bisa lagi kembali seperti dulu. Kadang Denira merasa sesak dan sakit dengan sikap Nazmul laki laki itu bersikap seolah olah tidak mengenal nya dan jika memanggil nya pun selalu memakai kata " hey atau woy" tidak pernah sekali pun Nazmul menyebut nama nya lagi setelah kandas nya hubungan mereka.

Denira cukup memaklumi itu ia rasa diri nya memang wajar di perlakukan seperti itu karena sudah banyak menyakiti hati Nazmul. Jika boleh jujur Denira rindu... Rindu kepada laki laki yang sudah berstatus sebagai mantan pacar nya itu.

Denira menghela nafas gadis itu membuka mata nya dengan perlahan,  hari wekeend ini Jakarta tengah di guyur hujan pagi pagi ini,  membuat Denira seolah olah malas untuk bangun meninggalkan kasur dan memilih meringkuk di kasur. Rasa nya rasa kantuk masih enggan pergi dan hilang.

Di hari wekeend ini Denira mendapat giliran shif pagi namun gadis itu seolah olah masih enggan untuk bangun dari tidur enak nya.

'' DENIRAAAAAAAA" suara teriakan dan gedoran di pintu kost an nya membuat gadis itu menghela nafas kesal nya. Dengan malas Denira terpaksa bangun dari posisi tidur enak nya,  Renal memang seperti orang yang tidak punya tata krama saja. Denira melangkah untuk membuka pintu dari pada tetangga sebelah kost an nya akan mengomel omel karena merasa terganggu dan Denira tidak ingin ambil resiko.

Clek..

" lama banget sih lo'' emosi Renal ketika pintu yang tadi di gedor nya telah terbuka dengan sempurna,, laki laki itu mendorong Denira membuat tubuh mungil gadis itu terhuyung membentur sudut pintu.

Dia gadis berkacamata(Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang