Musim semi tiba, bunga-bunga bermekaran indah menghiasi sudut-sudut kota yang dilintasi orang-orang asing. Langit nampak mendukung keindahan hari dengan awan dan warna biru yang menghiasi nya.Aku masih duduk di bangku perpustakaan, menikmati indahnya hari ini dari jendela yang berada tepat di samping ku. Sejenak ku abaikan tumpukan tugas dan buku-buku hukum yang tengah menemaniku beberapa saat lalu.
Mataku menyapu halaman kampus yang ramai. Semua orang nampak menikmati waktu mereka sekarang. Di antara mereka mataku menangkap sosok yang tak asing bagiku. Bahkan aku sangat mengenal sosok itu. Sosok pria yang aku cintai.
Dia berjalan lurus tanpa peduli tatapan para wanita yang mencoba mencuri pandangan nya. Siapa yang tak tertarik dengan pria tampan iti. Aku tak dapat melihat jelas kemana matanya memandang namun melihat paper bag yang dia bawa aku tahu kemana dia akan pergi. Aku tersenyum simpul.
"Ini pesananmu nyonya."
Aku menoleh kaget. Sekarang tepat disampingku, pria tadi berdiri. Dia meletakkan paper bag bergambar keroppi di meja.
"Kau mengagetkan saja." sambutku dengan bibir meruncing.
Dia tersenyum lalu mengambil tempat duduk didepanku. Sementara aku membuka "pesanan"ku, dia menatap ke arah yang sama seperti ku beberapa saat lalu.
"Pasti kau tidak kaget aku datang. Dari sini semua terlihat jelas." katanya
"Tidak, apa kau tak melihat tumpukan ini?" ku tepuk buku-buku dimeja.
"Ah.." dia mengangguk dan melanjutkan aktivitas nya.
"Taehyung! Benar ini bukunya! Wah daebak! Dari mana kau dapat?" aku tak mampu menahan rasa gembira ku setelah membaca buku yang Taehyung bawa dalam paperbag keroppi tadi.
"Buku filosofi seperti itu, sangat mudah untukku." jawabnya menyombongkan diri.
"Aigo.. Geurae! Gomawo Taehyung-ah"
"Ya! Setidaknya berterimakasih lah dengan manis. Aku ini kan pacarmu." gerutunya sambil membuang pandangan.
Aku hanya terkikik. Ku kemasi buku-bukuku dengan rapi lalu bangkit sembari meraih tangannya untuk mengikuti ku.
"Kaja." ucapku dengan senyum terbaikku.
--------
Aku dan Taehyung berjalan menyusuri taman dengan tangan yang masih saling berpautan. Sesekali ku ayunkan lengan untuk memberi ritme pada genggaman kami.
Ku tengok wajah pria yang tengah menatap ke depan ini, jelas sekali terutas senyum disana. Dia tak mengatakan apa pun, tapi kehangatan nya sudah menjabarkan setiap kata-kata dihatinya. Membuat jantungku berdegup kencang dan semakin kencang. Entah bagaimana caranya, pria yang telah menemaniku satu tahun ini selalu membuatku berdebar.
"Eunbi ya. Duduk." dia menarik ku mengikuti nya ke sebuah bangku kosong. Tanpa melepas tanganku kami duduk dengan tenang. Ku perhatikan lagi wajahnya. Masih teringat saat pertama aku bertemu dengannya tanpa sengaja, lalu kami saling jatuh cinta.
"Kenapa? Kau masih heran dengan ketampanan ku?" tanyanya percaya diri
"Aniyo, kita sudah hampir satu tahun bersama. Kalau diingat-ingat, bukankah sikapmu dulu sangat lucu. Mengikuti ku hanya untuk berkenalan. Hahaha" aku tertawa kecil
Taehyung melepaskan genggaman nya dan berganti merangkul bahuku.
"Apa kau mendekati ku karena aku cantik?"
"Emmm... Itu nomer sekian. Kau tahu? Aku memperhatikan mu saat kau mengobati ku di pertandingan bisbol. Entah mengapa rasa sakit itu hilang ketika melihat mu."tuturnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWITCH [KTH]
FanfictionTerkadang kita harus menjadi musim semi untuk memulai cinta dan menjadi musim dingin untuk mengakhirinya. [Kim Taehyung FF]