SPECIAL FOR EVENT 1ST CHEER FOR TENTEN.
SEMOGA SUKA DAN MAAF APABILA GAK LAYAK BACA T,T
.
.
WHAT SHOULD I DO?
NARUTO © MASASHI KISHIMOTO
[GAARA X TENTEN]
WARN: OOC, GAJE, EYD, DAN SEGALA BENTUK KEKURANGAN LAINNYA.
.
.
.
.
.Dia,
Hanyalah gadis aneh yang selalu saja datang padanya setiap kali hujan deras membanjiri lesung di pipinya. Tidak, lebih tepatnya pada sebuah bangku panjang ditepi danau yang dinaungi Pohon Sakura bermekaran--tempat biasa pemuda itu bersandar untuk membaca.
Dia,
Entah bagaimana selalu saja datang dengan raut yang sama. Menangis sejadinya tampa ragu. Bahkan meski ia lihat betul adanya orang asing disana, 5 meter darinya. Mengeluh sepuasnya, tentang orang yang bahkan tidak pemuda itu kenal. Ah, benar juga, pemuda itu juga tidak mengenalnya.
Dia,
Entah sejak kapan mewarnai harinya. Hari seseorang bermarga Sabaku yang dahulunya begitu membosankan. Gadis itu bercerita panjang lebar, entah padanya atau pada dedaunan, pemuda itu tak tahu. Yang dirinya tahu hanyalah, raut wajah gadis itu yang berubah tenang setelah ia keluarkan segala sesuatu yang mengganggunya. Tentang rumah mewah yang seperti istana berhantu, tentang keluarga yang seperti orang asing, tentang meja makan dengan kursi yang kosong, tentang Kakak yang dielu-elukan, tentang dirinya yang dihiraukan, tentang setan-setan yang bertopeng teman, tentang segala hal yang entah kenapa begitu mudah ia ceritakan... entah padanya yang begitu jelas mendengar keluhannya, atau pada kelopak Sakura yang berjatuhan menggugurkan luka? Sekali lagi pemuda itu tak tahu. Yang ia tahu hanyalah... Dia, selalu saja seperti itu. Dan anehnya, Sang Sabaku tak pernah bosan melihatnya, ataupun risih mendengarkannya. Tak berniat mencari tempat yang lain untuk membaca buku, atau pura-pura memasang headset mendengarkan lagu.
Dia,
Lagi-lagi datang padanya...
Ah, bukan padanya, tapi pada bangku panjang itu. Dengan ekspresi yang sama ia langsung duduk dengan nyaman, seolah bangku itu hanya miliknya seorang. Mutiara Turqouise hanya meliriknya sekilas, untuk melihat bagaimana rintik bening mulai mengucur. Mata coklat manis itu kini sembab, bibirnya bergetar namun suaranya senyap. Pemandangan yang sama, di sore yang sama, tempat yang sama, suasana yang sama, serta manusia yang sama.
Pemuda itu, Sabaku Gaara... masih bersandar, membalik halaman buku yang kini tak benar-benar ia baca. Karena sesekali, manik hijau susu miliknya melirik tampa permisi. Ia masih diam, selalu diam, tak ada satu katapun yang keluar, sepi ini begitu nyaman, setidaknya itulah caranya berbohong untuk menyembunyikan betapa hatinya bergemuruh resah. Tatapannya yang layu, ia tak ingin lagi melihatya. Bibirnya yang membentuk garis lurus itu, ia ingin sekali melengkungkannya. Raut seperti itu, Gaara... ingin sekali mengubahnya.
Nyatanya, ada satu hal yang tak persis sama... Hati dua insan yang bahkan tidak saling bertegur sapa, bagaimana bisa ditiupkan rasa yang berbeda?
Gaara tak tahu dia, siapa namanya? Darimana asalnya? Ia tidak tahu apapun...
APAPUN!
KAMU SEDANG MEMBACA
WHAT SHOULD I DO?
FanfictionSeorang pemuda duduk diam di bawah guguran Sakura... lima meter darinya, seorang gadis menatap lurus tampa suara... Bagaimana bisa, dua manusia yang tidak saling sapa, ditiupkan rasa yang berbeda?! [GAARA X TENTEN FICTION]