S(E)POTONG AKHIR CERITA

227 7 1
                                    


Gugup.

Itulah perasaan yang paling sering muncul di dalam benakku.

Aku bahkan tidak percaya aku sudah menikahi salah seorang dari sahabatku dan memutuskan untuk move on dari sahabatku yang lainnya.

Ya, kau benar, cinta segitiga.

Curren mencintaiku, aku mencintai Jay dan Jay... Jay....

Aku menghabiskan sepuluh tahun dalam hidupku untuk menatap mata hijau milik Jay dan terus menerus mengatakan betapa aku mencintainya... di dalam hatiku.

Jaysen Vetto Caldren Adams, sahabatku sejak kecil, jauh lebih dulu dari Curren. Aku bertemu dengannya pertama kali saat berumur 9 tahun di taman dekat rumah. Aku yang sedang menangis sambil menatap luka di lututku dengan darah yang menetes perlahan. Jay datang dan menggendongku sampai rumah, semenjak itu kami bersahabat baik. Kami berdua mengenal Curren saat memasuki SMA. Curren orang yang asik dan kami merasa dia cocok untuk menjadi pelengkap dari kelompok kecil kami.

Andai aku tahu, bahwa saat pertama aku menarik tangan Curren untuk bergabung dengan Jay, saat itulah dia jatuh cinta padaku.


Andai aku tahu, maka aku tidak perlu menatap kedua mata hijau Jay dan mengharapkan hatinya selama 10 tahun.


Namun Jay, bagaimana mungkin ada yang tidak jatuh cinta dengannya? Senyumnya, matanya, tawanya. Dia seorang pemain piano yang handal, mencintai surfing, futbal dan skateboarding, ia selalu bicara dengan sopan, selalu murah senyum, selalu suka menolong. Jay yang aku kenal, selalu terlihat sempurna.

Tak ada yang membuatku lebih bahagia dari kami bertiga. Aku, Jay dan Curren, mereka berdua adalah dunia kecilku. Sampai saat itu datang, kecelakaan itu, semua perasaan itu dan kejujuran itu.

Jay mengalami kecelakaan yang merenggut kaki kanannya, kehilangan lagi dan lagi membuatnya depresi.

Tuan sempura, well, sebetulnya hidupnya sangat tidak sempurna.

Semua yang kupikir kuketahui, ternyata tidak sama sekali. Jay yang sebenarnya, keluarganya, kehidupannya, masa lalunya. Ia selalu berbohong soal ibunya yang tinggal jauh. Ia selalu berbohong soal luka-luka akibat skateboardingnya. Dan ia selalu berbohong saat ia bilang bahwa ia baik-baik saja. Semenjak kecelakaan itu, Jay membuang jauh-jauh hal yang dicintainya.

Aku menghabiskan sepuluh tahun dalam hidupku untuk menatap mata hijau milik Jay dan terus menerus mengatakan betapa aku mencintainya... di dalam hatiku. Dan malam itu di lorong rumah sakit, saat aku menangis sejadi jadinya untuk Jay, Curren menciumku dan Jay melihatnya. Dan entah sejak kapan perasaanku ternyata berbalas. Jay yang melihatku dan Curren berdua, seketika membenciku. Jay membuangku dan Curren. Dan dia sendiri? hidup dalam kekacauan. Pianis kaki satu yang hidup urakan, begitu kata orang-orang di sekitarnya. Ia selalu menolak untuk bertemu denganku dan Curren.

Dua-tiga tahun berlalu, aku kembali mengunjungi Jay bersama Curren. Dan saat itu aku sudah membuka hatiku untuk Curren. Jay, akhirnya mau menemui kami berdua. Kami kembali berbaikan. Jay kembali menata kehidupannya dan tak perlu lama sampai akhirnya dia kembali ke dunia musik dan kembali terkenal dengan permainan pianonya.

Tapi kurasa tak semua cinta pertama itu cinta terakhir, iya kan?

Aku menikah dengan Curren bulan lalu. Tiga tahun setelah kami bertiga kembali berbaikan. Jay hadir disana, sengaja kabur sehari dari world tournya yang sisa seminggu lagi, jalan terpincang-pincang dengan tongkatnya. Tapi aku bersyukur, Jaysen Vetto Caldren Adams yang aku kenal telah kembali. Senyumnya, keramahannya, dan mata hijaunya... walaupun kini ada sedikit kehampaan di dalamnya. Dia menyenyikan lagu favoritku, All of me oleh John Legend. Lagu yang dulunya sebetulnya selalu tertuju untuk dirinya (Sst, dia tidak tahu itu). Dan entah salah dengar atau apa, tapi aku bersumpah mendengarnya mengganti bait "Cause all of me, loves all of you" menjadi "Cause all of me, lost all of you". Entahlah. Tapi suaranya dan permainan piano selalu luar biasa, pernikahanku rasanya seperti konsernya saat ia selesai bernyanyi. Tepuk tangannya sangat meriah.

A Book Full Of Thought (bahasa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang