My Life With You

09

"Cinta itu 2 hati, jika hanya 1, buatku tak apa. Yang penting aku mencintaimu. Sudah cukup."

***

Flashback on

"Ray, boleh ngomong sebentar?" tanya Mau kepada Ray.

"Yaudah ngomong aja,"

Mau melihat sekelilingnya, ia langsung menarik tangan Ray untuk menjauh.

"Apa-apaan sih lo!" sentak Ray.

"Maaf, tapi aku cuma mau ngomong berdua, aku mau ngejelasin yang dulu,"

"Gak ada yang perlu dijelasin," jawab Ray dingin.

"Kamu salah paham, Ray!" ucap Mau. "Waktu itu, a-aku.."

"Apa? Waktu itu lo kenapa? Lo pergi Mau, lo pergi saat gue butuh lo, lo pergi dan sekarang lo balik lagi, sekarang mau lo apa?"

"Sebenarnya, waktu i-itu a-aku.. Aku diancam, aku harus menjauh dari kamu, aku-"

Belum selesai berbicara, Ray langsung memotong ucapan Mau. "Cuma orang bodoh yang percaya sama omongan lo, dan sayangnya gue bukan orang bodoh itu."

"Aku takut kehilangan kamu, itu alasannya kenapa aku pergi dari kamu,"

"Dengan lo pergi, itu berarti lo udah kehilangan gue, seberapa pun lo cari gue.. Gue udah gak ada, gue bukan gue yang dulu," ucap Ray dingin.
"Gue yang sekarang adalah gue yang gak mengenal lo, semuanya udah berubah semenjak lo pergi," lanjutnya.

Mau terisak mendengar perkataan Ray, "Aku bakal ngembaliin kamu seperti dulu. Yang mengenal aku," ucap Mau lirih.

"Hhh.. Gue bahkan gak mau kenal lo lagi!" Ray langsung beranjak pergi, ia meninggalkan Mau sendiri.

"Aduuhh, gue lupa lagi kalo hari ini ada jadwal kencan sama si Icha," pekik Ray.

Dan akhirnya Ray pun membatalkan kencannya dengan Tichania karena ia sudah tak ada mood, pikirannya kacau, berantakan, ia pusing dengan omongan Mau yang masih terngiang-ngiang dikepalanya.

Flashback off

Sepulang sekolah.

"Ray!" seru Mau.

"Mau apa lagi?" balasnya datar.

Mau memegang tangan Ray agar Ray tak pergi lagi. "Kamu gak percaya sama aku?"

"Percaya? Sama lo? Udah ya Mau, semuanya udah cukup."

"Kamu salah, Ray!" ucap Mau. "Aku rindu kamu, aku rindu saat kamu perhatian sama aku, gak kayak gini," lirihnya.