bagian pertama

10.1K 463 44
                                    

Sepi tak pernah berteman
Bahkan menyapapun sungkan
Hanya hening tanpa suara
Selalu sendiri bersama asa
Kosong tak berarti cintapun seperti percuma....

Cinta datang dan mengakhiri
Tanpa ucapan dan lari tak bersama lagi
Pahit melandaku dan air mata tak berasa asin lagi
Duduk tak berdaya tangamu menggapai yang lain....

Disc@ Masashi Kishimoto
Warning@typo jangan ditanya lagi, occ dll

Lima tahun hubungan terjalin indah tanpa goda. Senyuman selalu kami ukir bersama selalu terlihat baik- baik saja. Bergandengan tangan, saling melempar tawa bahkan selalu memuji.

Aku adalah kekasih dari seorang pemuda tampan bernama Uchiha Sasuke. Seperti negeri dongeng berakhir bahagia. Aku seperti itik dan Sasuke adalah pangeran. Kami selalu berjalan bersama tanpa beban.

Kebahagianku dengannya harus berakhir, tepat dihari sabtu, hari dimana aku dan dia resmi menjalin kasih . Aku melihatnya di sebuah altar bersama seorang gadis yang teramat ku kenal. Sakura Haruno berdiri anggun mengenakan gaun putih cantik. Disampingnya Sasuke mengenakan jas hitam teramat tampan. Pasangan sempurna dihari isimewa.

Tanpa berkata aku berlari, aku tak percaya akan berakhir menyakitkan. Aku sangat mengerti aku bukanlah gadis sempurna dan kaya. Hanya gadis biasa dari keluarga kecil berkecukupan. Tak pernah bisa bersanding dengan seorang Uchiha Sasuke.

Kaki ini terus berlari tanpa peduli. Asal mampu melupakan segalnya. Aku bersedia sangat bersedia. Sampai kurasakan benda keras menghantam tubuhku.

Brakk

Tinnnnnnnnnnnnnnn

Yang kuingat selanjutnya adalah suara sirine ambulance. Berangsur Lavenderku terpejam. Aku berakhir dalam kekalahanku. Cinta membuatku lemah.

....

Sasuke menatap langit dari balkon kamar. Tatapannya menyendu, sebuah ponsel ditangannya. Perlahan sebuah tangan melingkari pinggangnya. Sasuke tak bersuara tak berkata. Sakura tersenyum menyandarkan kepalanya dipunggung tegap Sasuke, suaminya.

"Aku janji akan membuat hidupnya bahagia". Ujar Sasuke memecahkan keheningan. " Kau tahu lima tahun sangat panjang". Tak ada jawaban dari Sakura dan Sasuke tak bersuara lagi. Pelan tapi pasti Sasuke melapaskan pelukan Sakura. Tak ada percakapan lagi, Sasuke langsung pergi meninggalkan kamar pengantinya.

....

Koridor rumah sakit nampak ramai. Langkah kaki para dokter terburu- buru. Kedatangan pasien kecelakaan beruntun, tangis memilukan terdengar di ruang tunggu UGD. Tangis histeris disertai teriakan depresi, tak ada yang bersedih bahkan Shion dokter muda berprestasi sedikit menitikan air mata. Keluarga kehilangan anaknya dan anak kehilangan orang tuanya.

Di sudut kebisingan UGD, disudut terlihat tatapan menyedihkan. Melihat sebuah tubuh terbaring dengan darah terus mengalir di kepalanya. Darah merembes seolah tak berhenti. Terabaikan diantara lalu lalang perawat bahkan dokter berlari- lari sibuk.

Hinata masih menangis, air matanya mengalir deras. Tanpa suara hanya air mata membasahi pipi gembilnya. Tatapannya masih sama menatap tubuhnya, tubuh mungilnya terbaring dengan mata terpejam. Hinata berbalik, melangkah menjauhi raganya. Ia sadar sekarang hanya sebuah roh tak tersentuh, tak didengar.

Brukk

" Ah maaf nona". Seorang menabrak pundaknya. Sedang Hinata melebarkan kedua matanya. Ditatapnya si penabrak. Seorang pria bersurai merah dengan tato Ai. Hinata melihat pria mengenakan jas dokter, sibuk memeriksa korban kecelakaan lainnya. Hinata tersadar menghampiri dokter yang belum dikenalnya.

" Ma- maaf, anda bisa melihatku". Hinata terbata. Gaara menatap Hinata.

" Tentu". Tangannya sibuk memeriksa pasien tertidur di bangsal.

" Bi- bisakah kita berbicara". Hinata bertambah gugup.

" Maaf nona aku sedang sibuk, jika kau.ingin bertanya tentang keadaan pasien tunggu sampai aku selesai memeriksa pasien, lebih baik kau tunggu aku di sana". Gaara menunjuk sebuah kursi. Hinata menundukkan kepalanya. Sedikit mengangguk dan menuju tempat yang Gaara telah pilih.

Gaara kembali sibuk dengan urusannya. Hinata kembali berbalik, " Na- namu Hinata". Gaara menatap kembali Hinata. Sedikit menghela nafas kasar, Gaara nampaknya pasrah.

" kau bisa memanggilku Gaara, sekarang bisakah anda duduk di tempat yang kutunjuk". Gaara mengingatkan. Hinata mengangguk mengiyakan.

Hinata menatap ke arah Gaara. Lavendernya tak berhenti menatap dokter muda tersebut.

" Dokter, disini ada pasien dengan luka dikepalanya". Seorang perawat bercepol dua nampak kualahan.

Gaara berlari menuju ke arah Tenten. Dilihatnya pasien tersebut. Jadenya terbelalak lebar. Gaara berbalik melihat gadis yang menyapanya, di.sana gadis bernama Hinata menatapnya. Gaara berbalik dan melihat pasien dengan mata terpejam di bangsal.

" Di- dia". Gaara segera membersihkan luka dikepala Hinata. " Tenten cepat siapkan ruang operasi". Tenten yang mendapat perintah Gaara segera pergi menyiapkan ruang operasi.

Para perawat berlari membawa tubuh Hinata, Gaara berlari dan berhenti tepat di samping Hinata. Aku akan berusaha menyelamatkanmu". Gaara tanpa menatap Hinata pergi berlalu. Hinata tersenyum dan mengikuti Gaara.

TBC

Bukan berarti disini saya menelantarkan cerita yang lain. Disini saya ingin membuat cerita horor tapi horor yang berkesan sweet. Dan bermain dari 700 - 1000 kata.













no need say good byeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang