hy... ini cerita pertamaku
-----
Dua orang lelaki remaja sedang berjalan menuju ruang kelas, mereka baru menduduki bangku kelas 3 SMA. Vereyza dan Refandra nama yang sering disebut-sebut sejak mereka menginjakkan kaki di sekolah SMA ini, kabar tentang mereka hampir tidak ada putusnya baik dari kalangan sebaya maupun adik kelasnya. Dua orang dengan kepribadian berbeda dan tentunya dengan kegantengan yang berbeda pula. Refandra atau biasa dipanggil Rafa lebih bersifat pendiam dan irit bicara berbanding terbalik dengan reza dia lebih banyak bicara dan jahil. Satu fakta lagi yang mengejutkan diantara mereka berdua adalah mereka bukan sekedar sahabat dari kecil tapi mereka adalah keluarga. mereka bukan kembar karena dilihat dari umur mereka sama, hanya saja mereka masih memiliki ikatan keluarga.
"Raf, sepertinya mereka berulah lagi?" celetukan reza yang berhasil menghentikan langkah Rafa.
Rafa melihat kekacauan yang ditunjuk Reza dengan dagunya, disana terlihat dua orang siswa sedang merangkul 1 orang siswa menuju belakang sekolah. "urus mereka za, aku mau telpon bengkel dulu tentang motorku" kata Rafa sambil berlalu dari samping Reza. sedangkan Reza langsung menuju ke belakang sekolah.
Rafa sudah akan keluar dari toilet cowok saat ia mendengar seperti sesuatu terjatuh dan menimbulkan bunyi yang keras disertai jeritan kesakitan. Dia mau menolong tapi apa kata siswa lain nanti kalo tau dia masuk toilet perempuan, diapun membatalkan niatnya dan mencari penyebab dari kejadian ini karena biasanya pembuat masalahnya tidak akan jauh-jauh dari tempat mereka buat masalah. Diapun melihat ke dinding samping wc perempuan dan menemukan dua orang yang sedang tertawa cekikikan merasa rencananya berhasil dan langsung berhenti ketika melihat sosok rafa disana. akan terasa aneh bagi seorang rafa jika ia bertanya kenapa karena ia sudah tau jawabannya, dan hasilnya belum sepatah kata keluar dari mulut rafa mereka langsung berlalu pergi. rafa pun akan kembali menuju kelasnya saat ia berpapasan dengan seorang siswi yang baru saja keluar dari wc dengan wajah meringis. Entah kenapa rafa merasa kesal dengan dua siswa nakal tadi melihat korbannya sepertinya cewek baik-baik, tapi biasanya rafa pun tidak menghiraukan perbuatan mereka entah pada cewek cupu atau centil, dll tapi sekarang berbeda. Dia hanya diam dan mengamati cewek itu, setelah cewek itu tak terlihat lagi diapun bergegas sambil menahan amarahnya.
Di lain tempat, reza sedang melihat seorang siswa sedang dipukuli oleh dua orang. diapun langsung bertindak dengan menarik kerah baju kedua siswa tersebut ke belakang dan memberikan 1 bogeman mentah di perut salah satu dari mereka, merasa tidak terima temannya dipukul diapun mencoba memukul reza namun dengan sigap reza menangkis dan menghadiahi orang itu dengan pukulan di perut. "ini sekolah bro, bukan tempat tawuran. nantangin lo hah".
Dua orang baru sadar bahwa dia adalah reza ketua geng dari sekolah ini, jarang-jarang mereka mau berurusan dengan seorang reza. melihat tidak ada yang bangkit buat melawan, diapun menoleh pada si korban "kembali ke kelas" dan reza pun melangkah pergi. ia mengibas-ngibaskan tangannya yang terasa sakit sehabis mukul orang.
Sesampainya di kelas, reza pun duduk di belakang rafa. Kelas telah penuh dengan murid yang duduk dikursi masing-masing karena bel masuk telah berbunyi dan sedang menunggu guru datang. "za, nanti kumpulkan anak-anak"
Reza yang mendengar perkataan rafa merasa aneh, jarang-jarang rafa mau berkumpul bareng anak-anak lain apalagi dalam sekolah. iapun langsung saja menghubungi anak-anak geng lain.
-
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive and Arrogant
Ficção Adolescente"and now, I know you are possesif girl" dari seorang lelaki. "and now, I know you are arrogant boy" untuk kali kedua di pertemukan dalam pertandingan yang sama dan dibalas dengan kata-kata yang hampir sama. Vereyza, Savira dan Refandra