Berbeda

56 1 0
                                    

Sialan kenapa harus kesiangan ini semua gara-gara aku tidur terlalu malam, memang sih upacara tidak di laksanakan karna hujan deras, tapi karna hujan deras juga jalanan menjadi macet jadi aku kesiangan.

Dengan cepat aku pun berlari di bawah hujan dan meninggalkan kakaku di parkiran, entah apa yang kakaku teriakan tapi aku tak bisa dengar karna suara hujan yang cukup besar.

Dengan susah payah aku pun sampai di lorong kelasku dan benar saja Pak Doni sudah memulai pelajaran Matematika "ahh, celaka" ucapku dalam hati. Aku pun menarik nafasku dalam dalam, semoga Pak Doni ga marah pas aku masuk.
"permisi pak maaf saya terlambat" ujarku sambil membungkuk.
Pak Doni hanya melihatku lalu menunjukku untuk diam diluar.

Aku pun keluar dan menutup pintu. Aku tak tau harus apa, tiba-tiba ada seorang pria dan langsung berdiri di samping ku, aku bertanya tanya kenapa aku baru liat dia kalau kita satu kelas pakainya basah kuyup lebih basah dariku.

"emm... Kamu satu kelas sama aku?" tanyaku sambil melihatnya.
Dia hanya melihatku sambil mengangguk, sombong banget sih nih anak, tapi aku masih penasaran tanya lagi deh.
"kok aku ga pernah liat kamu? Kamu anak baru ya? Atau pindahan dari kelas lain?" tanyaku dengan cepat.
"kalau ngomong yang jelas, ga usah cepet cepet" jawabnya dingin.
Ya ampun ni anak bikin emosi aja.
"Gue bukan anak baru dari awal udah sekelas sama lu, lu nya aja yang ga pernah nyadar kalau ada gue" balasnya ketus

Aku ga tau harus apa lagi mana pelajaran Pak Doni masih lama, masa aku harus diem aja? Apa aku ajak dia ngobrol? Cobain aja deh biar ga bosen.

"nama kamu siapa?" tanyaku.
"gue roby, lu ga tau gue siapa?" tanya Roby sambil duduk di lantai.
"engak tuh aku baru tau ada kamu malah" timpalku sambil mengikutinya duduk di lantai. Dia hanya menghela nafas.

Dia pun duduk menghadapku dan memegang tanganku, tadi nya aku mau melepaskan tangannya namun dia menguatkan genggamannya.
"gue minta maaf atas kelakuan kaka gue, gue gak tau kalau dia bakalan kayak gitu sama lo, tau gini gue ga akan bantuin Yodi buat deket sama lo, sorry Ra gue emang salah..." ucapnya yang membuat ku merasa aneh.

Kenapa dia ngomong gitu. Perasaan dia ga ada sangkut pautnya sama masalah aku deh.
"memangnya kamu siapa?"tanyaku sontak dia langsung melapas tangannya.

"Gue adiknya Helen, gue yang ngasih kado ke loe tiap pagi dan asal lo tau kado itu dari yodi" ucap Robby.

Apa?! Dia... Dia yang selama ini...
Dia adik Helen...
Ya Tuhan kenapa.. Kenapa ini terjadi sama aku. Sekarang aku harus apa, kenapa Robby minta maaf, apa di suruh Yodi?.

"aku ga di suruh Yodi kok" ucapnya lirih " apa lagi si bego Helen" sambungnya.
Seolah dapat membaca pikiranku.
"Iya gapapa kok aku juga salah kok, kamu harus nya gausah minta maaf" balasku sambil mengelus tangannya.

*bel pelajaran kedua*

"Kalian berdua jangan telat lagi! Mengerti? Dan satu lagi jangan lupa kerjakan Pr" teriak pa Doni sambil berjalan pergi.
Aku pun langsung masuk ke dalam kelas, seolah tak terjadi apa-apa, Riri hanya melihat ku bingung mungkin karna aku terlambat, karna ini pertama kalianya aku terlambat.

"Ra kok telat sih, tau ga pa Doni ngasih pr bejibun, iya kalo gampang gapapa ini susahnya 7 turunan" curhat Riri. "Yaudah sih makannya belajar yang bener jangan molor mulu" godaku sambil mencolek ujung hidung Riri. "apan sih lo.. Lo enak lo pinter, kaka lo juga sama pinter, lah gua, kagak pinter anak tunggal lagi"balas Riri sambil berpura pura menangis. " yaudah sih derita lo.

Robby A send you a message.

Loh kok Robby chat aku ya, kok dia punya kontak aku apa dari grup kelas? Kenapa harus ngechat ya kok ga ngomong langsung sih.

DIA[HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang