Chapter 1: Pengenalan (1)

465 53 230
                                    

Aku membuka mataku, dan langsung terbangun duduk dengan cepat, diikuti rasa sakit yang tiba-tiba muncul dari kepalaku. Seketika itu aku langsung memegang kepalaku. Sial, bocah rambut merah itu, awas ya, kalau ketemu sama itu bocah, bakal aku pukul kepalanya....

"Oh, sudah bangun ya?" tiba-tiba ada suara dari arah sebelah kananku, dan aku refleks menoleh. "Sudah baikan?" aku diam sejenak, mencoba berpikir sesuatu. INI KAN BOCAH YANG MUKUL AKU KEMARIN!!

"Nampaknya kamu baik-baik saja, aku bersyukur," ujar bocah tersebut, sembari tersenyum indah dan sangat lebar. Biasanya sih, perempuan normal bakal teriak-teriak gak jelas gitu dalam hati semisalnya lihat adegan ini, but seriously, siapa yang mau kagum sama senyum malaikat gitu, kalau sebelumnya kamu dipukul tiba-tiba padahal gak tahu apa-apa, pakai panci pula, PANCI. Dan tentu saja, lihat senyumnya yang indah itu, membuatku semakin ingin MEMUKULNYA.

"Oh ya, aku minta maaf telah memukulmu kemarin, soalnya kamu tiba-tiba lari." Dude, seriously, siapa yang gak parno diteriakin sama orang-orang, yang sambil bawa alat-alat pertanian. Aku masih mau hidup, tolong. "Tapi untunglah, kamu baik-baik saja sekarang!" sambil memegang tanganku. Orang ini, minta dibunuh?

"Oh, ya, aku belum tahu namamu. Namaku Kyo, kamu?"

"Namaku," lalu aku diam sebentar. Bentar, aku lupa namaku! "Engh namaku...."

"Jangan bilang, kamu lupa namamu gara-gara pukulan kemarin?" Bisa jadi, bro, bisa jadi. "Aku benar-benar minta maaf...." Dan dia menunjukkan raut wajah sedihnya, yang keliatan, ganteng. Iya, iya, ganteng. Gak tahu kenapa.

"Ah! Aku ingat! Namaku Via!" Mungkin.

"Baiklah Via, kurasa sebentar lagi waktunya kamu untuk siap-siap."

"Siap-siap? Buat?"

"Buat ke Istana."

"Hah? Buat apa ke Istana?"

"Untuk bertemu dengan Raja, agar kita bisa membahas strategi untuk mengalahkan Raja Kegelapan."

"Oke ... lalu kenapa aku harus ikut?"

"Karena kamu adalah sang Penyihir Legenda."

Aku ... membatu. "Maaf, apa? Penyihir? Legenda?"

"Iya, penyihir."

Aku, masih gak percaya dengan hal tersebut. "Bentar, kamu tahu dari mana kalau aku sang Penyihir? Gak salah orang?"

Lalu Kyo menaruh tangannya di dagu, "Hm, menurut legenda yang ada, sang Penyihir akan datang membantu para prajurit untuk mengalahkan Raja Kegelapan. Nah, ciri-ciri kedatangannya itu, ketika muncul ada lubang besar yang gelap di langit, lalu penyihir itu keluar dari sana. Dan tepat kemarin, terjadi sesuai yang ada di legenda, dan yang keluar dari lubang tersebut adalah kamu."

Aku langsung kaget, panik, dan bingung. "Aku? Kok bisa?"

"Entahlah, aku hanya mengikuti apa yang ada di legenda kok. Selebihnya aku sendiri kurang tahu." AKU? BUT WHY?

"Oh ya, aku harus beres-beres kamarku. Kamu sendiri juga harus siap-siap kan? Lalu, kamu juga perlu ganti bajumu. Pakai itu, yang sudah kusiapkan, karena pakaianmu sekarang terlalu aneh." Ini pajama keles. Lalu Kyo pergi meninggalkanku, sendirian.

Okeh, aku sekarang sendirian, waktunya memikirkan kronologi kejadian sambil siap-siap. Kemarin, tepat sebelum aku bangun di hutan, aku....

***

"Aku capek sekali hari ini," keluhku, berbaring di kasur.

"Oh ya, kayaknya tadi Tika kasih aku game sesuatu, katanya untuk menghiburku?" aku pun mencoba merogoh tasku untuk mencari mainan tersebut.

(not really) An Otome Story [On Hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang