Prolog

127K 8.8K 189
                                    

Haphephobia

By : Queen Nakey

FYI : Novel ini pernah diposting sampai tamat di Wattpad, sudah dibukukan. Tapi Maret 2022, wattpad saya kena scam dan semua storynya dihapus sama scammer-nya. Dibalikin sih dalem kondisi unpublish. Saya posting 1-2 chapter ulang buat nunjukin novel ini pernah ada di akun saya aja. Hehehe

***

Kenapa?

Dia tidak mengerti. Iluka benar-benar tidak paham. Sudah sepuluh tahun sejak hubungan mereka berakhir, tapi hatinya masih saja tersakiti seperti ini.

Dalam hati dia terus berkata, kalau pria itu memang tidak layak untuknya. sejak awal tidak memiliki keseriusan dalam menjalin hubungan dengan seorang Iluka. Dan terbukti saat dia menolak pemaksaan untuk melakukan hubungan seksual, pada akhirnya Iluka ditinggalkan.

Ya. Dia dibuang.

Dia dianggap tidak berguna.

Trauma itu terus membayanginya. Rantai-rantai kelabu kian memerangkapnya. Terikat pada masa lalu, sehingga masa depannya suram seperti saat ini. Tapi, ketika dia melihat si pria sudah bertunangan bahkan kini mengirim selembar kartu undangan, hatinya masih sepedih dulu.

Sepanjang perjalanan pulang di tengah guyuran hujan, Iluka terus saja menangis terisak. Meraung-raung membuat orang-orang yang melihatnya tertawa atau sedikit merasa iba. Tanpa tahu malu, menjelang malam wanita itu terus saja menangis. Mengutuk sang mantan yang nyaris meraih kebahagiaan setelah meninggalkan seorang Iluka dengan luka berkepanjangan.

"Kenapa Mama ngasih aku nama Iluka? Jadinya aku sekarang bener-bener ngerasa terluka." Iluka mulai meracau tidak jelas. Mengutuk namanya yang sebenarnya memiliki arti 'lautan'. "Coba kalo nama aku happy, mungkin sampai sekarang aku bakalan terus bahagia."

Semakin tidak jelas. Iluka tampak kian tidak waras.

"Aku sumpahin Devon bakalan menderita selamanya. Dia gak boleh punya anak. Biar dia tau rasanya kayak orang gak berguna." Menyumpah. Iluka tidak sadar ada seorang pria berdiri di belakangnya, dengan sebuah payung hitam di tangan kanan. Pria itu terkekeh geli. "Biar aja dia mati kelindes kereta."

Iluka pergi begitu saja.

Pria di belakangnya menunduk, menatap tangan kirinya yang menggenggam payung lain. Dia mengetahui kalau wanita itu merupakan salah satu karyawan di perusahaannya. Tadinya, dia hendak meminjamkan payung ini khawatir kalau Iluka akan terkena flu.

Tapi yang dia lihat juga dengar justru sesuatu yang lucu.

Si wanita yang berpenampilan serba biasa juga wajah yang tidak ada sisi menariknya, justru membuat dia sedikit terhibur. Pria itu berbalik dan melangkah menuju mobilnya. Mungkin~ besok pagi dia akan mencari tahu.

***

[PS1] Haphephobia (SUDAH DITERBITKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang