Part 24: Crack Relation

197 23 5
                                    

"Cody, siapa it-- Felix??!!"

Mendengar suara Kylie, Cameron mendongak. Begitu juga Kendall. Dengan cepat Cameron menghampiri pintu. Diikuti Kendall. Cameron meminggirkan tubuh Cody untuk melihat sosok yang sudah membuatnya geram beberapa hari belakangan. Dan benar saja. Felix Dallas, ada di sana. Berdiri dengan menggantungkan ransel di bahu kiri dan koper berukuran sedan di sampingnya. Dia diam terpaku.

Tanpa pikir panjang Cameron langsung menghantam rahang Felix dengan kepalan tangannya. Membuat Felix jatuh tersungkur. Kendall dan Kylie berteriak. Apalagi setelah Cameron menindih Felix dan terus menghantam wajah Felix. Kendall mencoba memanggil nama Cameron untuk menghentikannya. "Cam!! Hentikan!!" Namun lelaki itu tidak peduli dan memukuli saudara kembarnya.

Darah segar keluar dari sudut bibir dan pelipis. Pukulan Cameron membabi buta. Hingga tak lama, darah juga keluar dari hidung Felix. "Cam!!" Kendall mencoba melerai dengan memegangi Cameron.

"Cody," Kylie memanggil Cody sambil menatap khawatir dua saudara kembar di hadapannya. "Tarik lelaki itu!"

Cody dengan sigap menarik Felix yang di bawah Cameron. Sedangkan Kylie mencoba membantu Kendall menarik Cameron. Dan berhasil. Cameron tertarik mundur dan berhenti memukuli Felix. Tapi dia masih memandangi Felix dengan tatapan membunuh. Cody membantu Felix berdiri.

Kemudian Cameron beranjak menuju kamar. Kendall menatap Cameron. "Cam," panggilan Kendall tak di jawab. Mau tidak mau Kendall menyusul lelakinya itu. Menyisakan Felix, Kylie, dan Cody.

"Kau tidak apa-apa?" Cody bertanya pada Felix.

Felix menoleh. Dalam sekejap dia menyadari siapa lelaki ini. Felix menepis tangan Cody dari bahunya dengan kasar. "Lepaskan!" Kemudian tanpa menoleh, dia mengambil ranselnya yang tergeletak dan menarik kopernya ke dalam. Di dalam, terlihat Kendall yang berdiri di depan pintu kamar mandi dengan tampang cemas. Segera dia meletakkan koper dan ransel di samping sofa dan menghampiri Kendall. "Dia di dalam?"

Kendall menoleh, dengan tatapan cemas dia mengangguk. "Aku takut dia menyalahkan dirinya." Jawaban Kendall membuat Felix menghela napas berat. Demi Tuhan, dia menyesal. Kylie dan Cody pun sudah masuk dan berdiri di dekat pintu. Menatap Felix dan Kendall. Kylie memeriksa detail wajah dan tubuh Felix. Menurutnya Felix tetap sama. Hanya saja wajahnya yang sedikit kurus. Pipinya terlihat tirus. Apalagi ekspresinya memperlihatkan kelelahan. Oh Tuhan, apa benar semua ini karena dirinya?

"Cam!!!" Felix berteriak. "Keluar, bro! Aku mohon!!!"

"Pergi ke tempat Matt dan tinggalah di sana sampai lebammu hilang!! Aku tidak mau Mom dan Sierra membunuh ku setelah melihat wajahmu."

"What? No way! How dare you? Your twin just come back home, kenapa kau menyuruhku tidur di tempat Matt?"

"Karena aku tidak mau melihat wajahmu, brengsek! Kau hampir membuatku mati, bajingan!"

"Wow, brengsek? Bajingan?" Felix menatap Kendall kemudian. "Kau dengar apa yang kekasihmu bilang padaku?"

"Pergi sebelum aku benar-benar membunuhmu!!"

Felix terdiam, kemudian meghela napasnya. Kendall menepuk bahu kiri Felix dengan senyuman kecil. "Pergilah dulu! Bagaimana pun kau masih sahabatku. Aku tidak mau lukamu semakin parah seperti kejadian terakhir." Kemudian Kendall menatap pintu kamar mandi. "Biar aku menenangkannya."

Felix terdiam lagi. Tak lama, senyuman kecil terpancar. Dia memeluk Kendall dan dengan senang hati Kendall membalas pelukan Felix. "Kau tahu? Baru beberapa hari saja aku merindukanmu, Ken." Ucap Felix. Membuat senyuman Kendall melebar. Felix melepaskan pelukan dan memegangi bahu gadis itu. "Terimakasih untuk mau di sampingnya. Aku percaya kau bisa menenangkannya."

Dallas Twins [CAMERON DALLAS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang