Before Winter Goes. By; Binar Cahit Althaf. Genre; K-Fiction Romance.

Blurb Novel Korea "Before Winter Goes". By; Binar Cahit Althaf.

Perjuangan meniti karier tersendat. Penyesalan selalu datang terlambat. Seperti halnya yang dirasakan oleh Hwang Sun Woo dan Oh Ye Rin. Sun Woo dan Ye Rin adalah rekan satu grup. Grup mereka disebut Immortelle. Immortelle adalah bunga yang spesial karena tak pernah layu, bahkan ketika sudah dipanen. Nama latin dari bunga berwarna cerah ini adalah Helychrisum, yang artinya "matahari emas". Agensi mereka bernama Lovebird Ent. Fans mereka disebut Florian untuk laki-laki, lalu Florens untuk perempuan. Florian berarti Bunga, lalu Florens berarti Mekar. Diambil dari bahasa Polandia, sehingga dapat diartikan sebagai taman bunga yang mekar.

Ketika penjualan album pertama-ke empat ludes terjual dalam waktu 5 jam di K-Channel, maka pada album kelima mereka gagal. Hanya laku 7 keping. Ke manakah perginya Florians dan Florens?! Padahal, dulu mereka amat setia mendukung sang idola. Ketika idolanya rapuh, mereka malah tidak ada, seolah ditelan bumi. Tragedi ini dimulai setelah berhembusnya kabar Sun Woo melakukan penipuan berkedok meet & greet di Turbo Amusement Park.

Sun Woo dikabarkan telah menipu para gadis lugu, agar mau membeli sekotak jam tangan trendi bermotif capung. Ternyata benda itu imitasi, dan bukan keluaran dari Paris, Prancis. Sehingga Florens bubar setelah seorang di antara mereka melapor ke pihak yang berwajib, lalu membuat Sun Woo frustasi. Nama baiknya tercoreng, padahal pelaku penipuan itu adalah manager  Yang, si munafik. Dia memang sengaja mengatas namakan Sun Woo untuk mengelabuhi Florens, agar kariernya tamat. Kemudian, dia lekas pergi sejauh mungkin ke Brazil. Tempat orang tuanya berada. Sun Woo kesal sekali dikerjai seperti ini, bahkan makin kesal dengan gosip baru yang beredar di internet.

Ye Rin dikabarkan lesbi. Foto bugilnya di hotel bersama gadis tomboy membuat netter percaya. Lengkap sudah penderitaan duo grup ini. Pertama, dikhianati oleh manager. Kedua, sang leader difitnah sebagai penipu ulung. Dan ketiga, Ye Rin disebut lesbi yang melacurkan diri diam-diam. Untuk kasus terakhir lebih menyakitkan, bahkan membuat Ye Rin trauma menjadi artis produktif di belantika musik K-Pop. Impiannya sebagai penyanyi handal, dan membanggakan orang tua malah menyakiti hati orang tua. Berulang kali Ye Rin meminta maaf kepada Ibu-Bapaknya di Busan. Dia bersumpah atas nama Tuhan, namun tidak dipercaya. Terlanjur memercayai berita sampah itu. Kemudian, mengusir Ye Rin dari rumah. Tekanan batin ini membuat krisis kepercayaan diri Sun Woo dan Ye Rin.

Semangat mereka pupus, seiring dengan runyamnya kasus ini. Apalagi ketika musim dingin telah tiba, maka semakin menyakitkan. Membuat mereka ditikam rasa rindu sampai ke ubun-ubun, karena musim dingin beberapa tahun lalu mereka hidup tenang. Selalu bahagia dan kompak untuk latihan menyanyi, bahkan bermain musik. Sebagai leader dan keyboardis, maka Sun Woo berusaha tabah, kemudian menyemangati Ye Rin agar sang violinis itu bangkit. Karena, dia telah bangkit. Namun, kenapa susah sekali untuk Ye Rin berubah?! Hal apa yang kira-kira mengganjal di hatinya, sehingga ragu untuk berjuang? Semua ini karena ulah manager  Yang serta gadis pelapor itu! Mungkinkah mereka bersekongkol agar grup tersebut bubar, lalu apa motif yang tersembunyi, juga apa hubungan mereka? Entahlah! Ini masih misteri. Yang pasti Sun Woo berupaya keras, agar kembali sukses sebelum musim dingin berakhir. Tidak membawa penyesalan baru. Karena mereka ingin bahagia, selamanya.