Hari telah kulewati dengan banyak cerita. Hingga kini yang kulakukan hanya melihatnya dari jauh dan saling menatap. Aku lelah. Jujur aku gamau begini terus.
"Hai, gue Ryan"
aku terdiam terpaku. gatau harus ngomong apa. tunggu, barusan ga salah denger kan?
30 menit yang lalu
"oi flo" ucap Nascya sembari membawa barang dagangan yang memenuhi seluruh tangannya.
"napa sya?" ku terdiam dan menghela nafas "jualan lagi?"
"iya, bantu gua dulu nih."
"Siska mana?"
sembari menengok belakang Nascya memberikan separuh dagangannya pada tanganku. Kulihat Siska berjalan dengan kesusahan. ya, barangnya banyak banget.
"WOI LAMA LO SIS" teriak Nascya
"SABAR SETAN. KAMPRET LO WOY." Saut Siska dari kejauhan. sesampainya ia meletakkan seluruh barang di lantai dan menghela nafas "banyak banget anjing. bakal abis ga sih nih?"
"Mana gua tau. positif ae dulu"
"ini baru mau mulai?" tanyaku bingung
"iya. kita nyariin lo. kita ga bisa mulai tanpa lo." jawab Nascya
15 menit yang lalu
"woi bang Jim!" teriak Nascya dari ujung lorong
Bang Jim adalah kepala divisi kreatif gue pas acara natal sabtu kemarin. Dia angkatan 2014.
"Oit? apaan nih?" jawabnya sembari duduk santai
"beli dong bang jualan gua. permen dah satu juga gapapa."
"ada apaan aja sih nih?"
"mi sor, permen, yupi, momogi, banyak banget deh bang lo bisa pilih"
"ah permen aja dah nih. eh tunggu.." jawabnya "WOI SINI LO" teriak bang jim memenuhi seluruh lorong.
tiba-tiba seorang pria berhenti. menoleh. tersenyum. Ya dia si pria aneh itu. kok kenal ya?
"beli dulu dong bro. kasian nihh staff-staff gua lagi pada jualan" ucap Bang Jim seraya menarik tas pria aneh itu.
"iya dah sini gua beli" ucapnya tersenyum
aku tertegun. biasanya aku hanya bisa melihatnya dari jarak yang sangat jauh. kini aku bisa melihatnya tersenyum dan sangat dekat. Tuhan, tadi malam aku doa apa ya? sampai Kau membuatku tersenyum selebar ini.
"Hai, gue Ryan"
.....
.....
.....
"WOI" teriak Nascya membuatku terkejut
bukannya aku ga sadar. aku hanya terkejut. suaranya masih terngiang-ngiang di telingaku. Ngebass banget suaranya. tunggu, gua harus jawab apaan nih?
"hah?" celetukku
"kenalin ini sahabat gua masyaampun dah. lu budek apa tuli?" ucap Bang Jim sembari garuk-garuk kepala.
"Oh! astaga. sorry sorry bang. lagi ga fokus"
"Ah elu mana pernah sih fokus. kenalin dulu nih." tambah Bang Jim seraya membuka bungkus mi sor
"Ryan"
"oh.. Florence"
dia tersenyum. aku tersenyum. cuma satu kata yang bisa menggambarkannya. Indah.
Tuhan, terima kasih. sekarang aku tau namanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tatapan
RomanceCinta. Satu kata sederhana yang membuat ribuan orang bahagia. Tak terkecuali hatiku yang telah tertutup karena takut akan masa lalu. Aku takut tersakiti. Aku takut memulai. Aku takut semuanya menjadi tidak seperti yang aku pikirkan. Hanya berawal da...