Happy reading 😄
Setelah cukup lama Yerin dan Sowon akhirnya dapat menyelesaikan desain pamflet untuk klub dance meraka.
"Ayo kita pulang, ternyata sudah larut malam" Sowon melihat jam tangannya dan segera beranjak keluar dari perpustakaan yang di ikuti Yerin.
Mereka berdua berjalan menuju halte depan sekolah
"Huh, aku pulang kerumah atau menginap di rumah samchon lagi ya?" gerutu Yerin yang terdengar Sowon.
"Pulanglah kerumahmu, orang tua mu pasti merindukan mu" Sowon mencoba membujuk sahabatnya itu.
"Tapi di rum..." handphone Yerin berbunyi yang membuat ucapannya terhenti.
Yerin segera mengangkat panggilan teleponnya
"Kenapa oppa? Halte depan sekolah? memangnya ada apa? Baiklah".
"Siapa?" tanya Sowon selesai Yerin mengakiri teleponnya.
"Hobie oppa, katanya dia mau mengajakku ke suatu tempat, dan menyuruhku menunggu di halte" Yerin menjelaskan Sowon sembari kembali jalan.
Mereka berdua sampai di halte dan kebetulan bus juga sedang berhenti
"Kamu tak apa menunggu sendirian disini" walapun Sowon termasuk gadis pemarah tapi ia memiliki sikap perhatian pada orang yang disayanginya.
"Gwaenchana eonnie, sebentar lagi Hobie oppa datang, buruan naiklah sebelum bus jalan" Yerin tak mau merepotkan sahabatnya itu.
"Baiklah, aku duluan, hati-hati ya" Sowon melambaikan tangan dan segera naik ke bus.
Yerin membalas dengan senyuman dan lambaian tangan.
Yerin POV
Musim dingin sepertinya akan berakhir karena hari ini salju tidak turun tapi tetap saja udara malam ini terasa dingin. Tanganku terasa seperti es dan sialnya hari ini aku lupa membawa jaket, maka lebih baik kulipat kedua tanganku supaya sedikit lebih hangat.
Sudah cukup lama aku duduk disini, bahkan banyak orang yang silih berganti naik-turun dari bus, hingga sekarang hanya aku disini sendiri. Aku bosan, dan mulai mengantuk karena orang yang aku tunggu belum datang.
Tiba tiba sebuah benda jatuh di atas kepalaku
"pakai lah jaket itu jika kamu tak ingin mati membeku"
ternyata orang yang bicara dan melempar jaket itu adalah Taehyung sunbae.
"Gwaenchana sunbae, tidak perlu karena badanku cukup berisi jadi aku tak merasa begitu dingin"
aku memberikan jaket itu padanya yang dari tadi masih berdiri dan menatap jalanan.
"Wah beraninya kamu menolak pemberian subae tampan sepertiku ini" dia tetap tak mau menerima jaketnya dan terus menatap kedepan.
Namun aku juga bersih kukuh menolaknya, meskipun kedua tangannya sedang dimasukan celana aku lebih memilih memilih memakaikan jaket itu pada bahunya yang membuatku sedikit berjinjit.
Seketika dia menatapku "baiklah, kita bertukar saja, kamu terima jaketku dan kamu beri aku rompi seragammu itu, lagian apa kata orang jika melihatku membiarkan teman wanita nya kedinginan sementara aku terlindungi oleh jaketku".
Aku melihat ketulusan dari tatapannya itu membuatku mengiyakan perkataannya.
Aku merasa lebih hangat sekarang, aku pun memilih kembali duduk dan menatap jalanan.
Dia kembali mengagetkanku karena tiba tiba duduk disampingku dan menutupi paha dan kakiku dengan rompiku yang kutukar padanya tadi
"Kenapa kamu juga memakai kaos kaki pendek di musik dingin seperti ini"
KAMU SEDANG MEMBACA
Expectation VS Reality ✔(BTS X GFRIEND)
FanfictionBerawal dari sebuah komplek perumahan mewah di daerah Gangnam, Seoul 'Kim's Regency'. Dari namanya saja sudah jelas bahwa pemiliknya adalah keluarga Kim. Tidak hanya bertetangga, sebuah persahabatan antara 7 laki-laki tercipta sejak mereka masih kec...