Bad Boy huh?

329 20 13
                                    

Brak...brug

"Akh...sialan" Geraman itu menggema disepanjang lorong salah satu sekolah elite di Tokyo. Sekolah yang seharusnya menjadi tempat untuk mencari ilmu bagi murid-muridnya sekarang malah jadi tempat adu kekuatan bagi dua pemuda ini.

"Keh...memangnya kau pikir kau pantas bersekolah disini?! Rakyat jelata sepertimu harusnya berada dibawah jembatan" ucap pemuda merah pada seorang pemuda bersurai hitam dan iris obsidiannya yang berkilat marah.

"Jika saja Tsunade-sama tidak mengenal pria tua itu, kau pasti tidak akan masuk kesini karna kau tidak pantas!" Terus saja pemuda merah itu melemparkan ejekannya. Jangan hiraukan orang-orang yang lewat toh mereka juga tidak perduli.

Dilain tempat, tepatnya disebuah kelas terlihat seorang gadis dengan surai pirangnya yang diikat ponytail tengah mencatat sesuatu yang tidak ada seorangpun tahu apa ini catatan itu.

"Ino....!!!" Teriak dua orang gadis dengan surai nya yang kontras. Gadis yang dipanggil Ino itu menoleh malas kearah dua sahabatnya yang tengah berlari dengan tidak sabarnya.

"Ino...apa kau sudah dengar kalau Sai berkelahi lagi?" Tanya seorang gadis dengan surai gulali itu, Ino hanya memutar permatanya malas memang apa hubungannya dengan dia?

"Lalu?apa hubungannya denganku?"

"Kau kan sebangku dengannya tentu saja berhubungan, lagipula kenapa kau mau duduk sebangku dengannya ne~?" Tanya Hinata dengan pandangan curiga"atau jangan-jangan kau menyukainya" lanjutnya lagi dan didetik berikutnya sukses mendapatkan jitakan sayang dari Sakura.

"Ittai...kenapa kau memukulku Saki?! Itukan hanya dugaanku saja" protes Hinata tapi tidak dihiraukan oleh sang empunya nama.

"Kalian ini cerewet sekali, memangnya kenapa kalau aku duduk dengannya, biarpun dia itu...ya begitulah kalian tahu sendiri, tapi dia baik yah...kupikir setiap orang itu punya sisi positif dan negatif nya juga" jelas Ino panjang lebar.

"Baik? Maksudmu baik apa? Apa kau tidak lihat kelakuannya dia itu pembuat onar, setiap hari selalu bertengkar, suka membully orang, dan kau tahu kan dia pernah dituntut karna membuat siswa sekolah lain koma enam bulan?" Tutur Sakura jujur saja ia merasa aneh dengan pemikiran sahabat pirangnya ini.

"Setidaknya dia tidak pernah merokok, minum-minum, dan mengonsumsi obat terlarang, lagipula menurutku dia cukup pintar ia selalu masuk peringkat lima besar disekolah, dia juga sering memberikanku jawaban kalau aku tidak tahu bahkan mengajariku" ucapnya membuat dua temannya ini menganga tidak percaya.

"Hah...jujur saja aku kecewa, ku pikir kau menyukai Sai, dan dengan begitu ia bisa sedikit-sedikit meninggalkan dunia gelapnya" kini sang gadis indigo lah yang angkat bicara walaupun ia juga tidak habis pikir dengan teman pirangnya ini seperti Sakura tapi dia juga masih memikirkan setiap tindakan orang lain dia selalu berpikir orang-orang selalu punya alasan untuk bersikap seperti itu terutama Sai, karna pemuda itu terlihat sangat rajin nilai akademiknya pun lebih tinggi dari pada nilai rata-rata bad boy disekolah ini.

"Kenapa harus kecewa? Harusnya kau bersyukur Hinata temanmu masih normal, kau juga tahukan tipe Ino itu seperti apa? Dia tidak mungkin menyukai orang miskin seperti itu?" Ucapan Sakura membuat hati Ino panas entahlah ia merasa sudah menjadi teman dari pemuda itu walaupun Sai tidak pernah bilang seperti itu, biarpun dibilang Ino itu perempuan yang bisa dibilang materialistis tapi ia tidak pernah memandang rendah orang yang kurang beruntung.

"Sakura" suaranya terdengar mengerikan membuat siapa saja yang mendengarnya akan berlari ketakutan "jangan pernah menilai orang dari satu sisi jika kau tidak tahu sisi lain dari dirinya" ucap Ino lalu meninggalkan kedua temannya itu menuju kantin.
.
.
.
"Hah....segarnya, tapi aneh juga ya kalau aku marah-marah seperti? Aish...Ino apa yang kau pikirkan" sepanjang jalan Ino bermonolog sambil sesekali menyesap jus yang ia beli tadi, tidak perduli dengan orang yang menatap aneh dirinya.

One Shot TALASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang