Jongin membuka pintu kamarnya dengan cepat.
Sial, ada apa dengan Sehun?
"Sakit juga gigitannya." Gumamnya ketika menyentuh luka yang diciptakan Sehun. Tapi, kemudian tangannya menyentuh bibirnya. Ingatannya melayang pada saat ia mengecup sudut bibir Sehun tadi.
DEG
DEG
DEG
Ya Tuhan, bahkan jantungnya berpacu dengan cepat. Tak bisa dipungkiri, Jongin menyukai bibir tipis itu. Ya, sedikit menyukai. Sedikit berlebihan maksudnya.
Tapi, mengingat insiden gigitan itu, Jongin merasa jijik juga. Memangnya ia apa sampai digigit begitu? Digigit dalam rangka making love sih oke, tapi ini?
Sepertinya ia akan menjaga jarak dengan namja albino itu, ia tidak boleh menyentuh Sehun barang sedikitpun.
"Akh!" Jongin meringis ketika merasa dadanya nyeri. Ia membuka bajunya dan terkejut ketika melihat ukiran nama Sehun sedikit luntur dibagian S nya.
Kenapa?
Jongin bingung dengan kejadian ini, kejadian yang menurutnya aneh.
Di sisi lain, Sehun memandang akuarium bersisi cairan semerah darah dengan pandangan sendu. Kemudian, ia melihat telapak tangannya yang kini kelihangan salah satu garis melintangnya.
Kemusnahannya akan terjadi, jika semua garis itu hilang.
***
Paginya, Jongin terbangun dengan keadaan demam. Ia tak bisa masuk sekolah.
Sehun membuka gerbangnya, melangkahkan kakinya menuju perhentian bus. Tapi, baru beberapa langkah, ia menghentikan langkahnya.
"Kemana bocah itu?" Gumamnya.
Sehun terkekeh pelan. Mana mungkin Jongin kembali setelah kejadian kemarin.
Tin Tin
"Sehun!"
Sehun menoleh. Apa itu Jongin? Tapi, suaranya berbeda.
"Yifan?"
Kris tersenyum. "Ayo berangkat!"
@kelas
Sehun mencoret-coret bukunya abstrak. Entahlah, ia hanya tak biasa tanpa melihat Jongin. Bocah itu sakit, dan Sehun merasa bersalah. Pasti itu efek gigitannya kemarin.
***
Jongin memandang Kyungsoo heran. "Kenapa masih di sini?" Tanyanya.
Jongin hanya merasa tidak 'ngeh'. Namja bermata bulat itu tiba-tiba datang ke rumahnya dan katanya ingin mengurus Jongin yang sakit. Jongin sih terima-terima saja, toh Ayah dan Ibunya sedang berada di luar kota. Ia sendirian di rumah.
Kyungsoo membuat bubur dan mengompres keningnya, selayaknya mengurus orang sakit.
Tapi, yang Jongin herankan adalah, kenapa namja itu belum pulang juga, padahal waktu sudah menunjukan pukul 2 siang. Apalagi, namja itu memilih tak masuk sekolah demi mengurusnya.
Kyungsoo tersenyum. "Kau kan belum sembuh."
"Lalu, jika aku sembuh satu tahun kemudian, kau baru akan pulang?"
Kyungsoo terbahak keras. "Mana mungkin, aku yakin kau hanya sakit sehari, paling lama ya dua atau tiga hari."
"Dari mana kau tahu?"
"Feeling?"
Jongin tak tahu harus bersikap bagaimana.
"Pulanglah, aku sudah sembuh. Terimakasih untuk semuanya, dan sampai bertemu di sekolah." Ucap Jongin sambil mendorong tubuh Kyungsoo sampai depan pintu.

KAMU SEDANG MEMBACA
FOREVER MORE - KAIHUN/KRISHUN
مصاص دماءSehun - Manusia yang hidup abadi (Vampire) sejak meminum Virus Vp yang awalnya ia ciptakan untuk menyembuhkan Ibunya. Cairan Vp itu membuatnya terinfeksi dan merubahnya menjadi mahluk penghisap darah. Jongin - Seorang siswa (manusia) yang masih ber...