09 ● Speechless

1.9K 86 1
                                    

***

Setelah memeriksa kesehatannya, ternyata Tasya hanya terkena demam biasa dan flu ringan. Dokter pun memberikan resep obatnya. Tak lama, ia pun keluar dari ruangan tesebut dan berjalan menuju apotik yang terletak di dalam rumah sakit itu juga.

"Biar Mama aja yang ambil obatnya," ujar Revalina pada putrinya.

Tasya hanya mengangguk meng-iyakan, ia pun mencari tempat duduk untuk menunggu Revalina selagi Ibundanya mengambil obat itu.

Ketika ia sedang asik menunggu, dari arah sebelah kanan terlihat Geral akan menghampirinya. Geral pun duduk di samping Tasya dengan santai. Tasya tersentak dan memasang ekspresi yang sukar di deskripsikan.

Geral tersenyum ke arah gadis itu, "Hai." Sapa Geral padanya.

Tasya menautkan alisnya samar dan ia memberi senyum samarnya pada Geral, "Um,.. oh hai." Jawabnya kikuk.

"Lo sakit apa?" Tanya Geral.

"Cuma demam biasa aja." Jawab Tasya enteng, "By the way, lo kesini nemenin abang lo yang sakit, ya? Atau emang lo lagi sakit?" Tanya Tasya penasaran.

Geral menunduk lalu tersenyum kecut ke arah gadis itu, "Um, gue yang sakit." Jawab Geral yang terdengar memilukan.

'Loh badboy kaya dia emang bisa sakit?' Ujar Tasya dalam hatinya.

"Kalo boleh tau, lo sakit apa?" Tanya Tasya lagi dengan kadar keponya yang luar biasa.

Geral terkekeh sebentar, "Lo pasti gak akan percaya sama penyakit yang gue alamin," Ujar Geral.

Tasya tidak menjawab, cewek itu hanya diam karena tak tau harus menjawab apa.

Geral mengambil sesuatu dari saku celananya, lalu ia mengeluarkan sapu tangan biru dan menyodorkannya pada Tasya, "Oh ya, gue mau balikin sapu tangan lo."

Tasya pun meraihnya dengan wajah bingung, "Emang ada di lo, ya?" Tanya Tasya.

Geral tersenyum tipis sambil mengangguk, "Feling gue bener, pasti lo bakal lupa." Ujar Geral tertawa kecil, "Dan makasih buat sapu tangannya." Ujar Geral lagi lalu beranjak pergi dari sana sebab Artha sudah menunggunya.

Tasya menatap kepergian Geral yang kian menjauh, "Dan selama ini gue salah menilai lo, Ral." Ujar Tasya pelan dengan nada suaranya yang menyatakan bahwa ia salah.

Tak lama Ibundanya pun menghampiri dan mengajaknya kembali ke rumah.

✨👑✨

Dikamar, Geral asik mendengarkan musik kesukaannya dengan menyumpal kedua telinganya itu menggunakan earphone dan kini cowok tampan itu sedang tiduran di sofa. Sepenggal lirik ia nyanyikan dengan suara merdu. Geral memang sangat suka bernyanyi, banyak orang yang tidak mengetahui bahwa dirinya memiliki suara yang bagus.

Your hand fits in mine like its made just for me

But bear this in mind it was mean to be

And i'm joining up the dots with the freckles on your cheecks

And it all makes sense to me

I know you've never loved the crinkles by your eyes when you smile

You've never loved your stomach or you thighs

The dimples in your back at the bottom of your spine

But i'll them endlessly

I won't let these little things slip out of my mouth

My Junior BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang