PROMISE

1K 121 55
                                    

-a Jihan hurt love story-

“Aku berjanji akan selalu mencintaimu dan menjagamu, hanya kau satu-satunya untukku” –Hong Joshua

“Bagaimana jika kau melanggarnya?” –Yoon Jeonghan

“Aku siap untuk kehilanganmu, dan menyesal seumur hidup untuk itu...”

.

-Jihan-

.

“Saya, Hong Jisoo memilih engkau Yoon Jeonghan, sebagai istri saya. Saya berjanji untuk setia mengabdikan diri kepadamu dalam untung dan malang, diwaktu sehat dan sakit. Saya akan mengasihi dan menyayangi engkau sepanjang hidup saya...”

Jeonghan memejamkan matanya ketika mendengar suara suaminya yang kembali mengucapkan janji suci pernikahan yang sama pada orang lain. Setetes air mata jatuh dari pipi pucatnya, ketika dia mengingat 3 tahun yang lalu, digereja yang sama mereka melangsungkan pernikahan.

Ekspressi Jisoo, suaranya, dan ketika bibir mereka bertemu juga suara riuh tepuk tangan para saksi pernikahan saat itu, Jeonghan masih mengingatnya dengan sangat jelas. Ini seperti deja vu yang menyakitkan untuknya.

Jisoo menoleh kearah Jeonghan yang duduk sendiri di kursi paling depan seraya menunduk, tak jauh dari tempat Jeonghan duduk. Orang tua Jisoo dan ibu Park Eunsol –istri kedua nya tersenyum bahagia. Berbanding terbalik dengan istrinya yang sesungguhnya yang tengah menahan diri untuk tidak berlari dari tempat itu.

Pernikahan kedua Jisoo terjadi bukan karna kehendak Jisoo maupun Jeonghan, tapi karna kedua orang tua Jisoo telah memberikan syarat pada Jisoo. ‘Jika Jeonghan tidak juga mengandung sampai 3 tahun kalian menikah- kau harus bersedia menikah lagi dengan wanita yang kami pilih’. Dan Jeonghan dengan terpaksa harus menyetujui nya. Karna sebenarnya Jeonghan harusnya bisa mengandung, hanya kemugkinannya sangat kecil karna Jeonghan seorang pria.

.

-Jihan-

.

Seusai acara pernikahan. Jeonghan, Jisoo serta Istri keduanya Eunsol kembali kerumah yang awalnya milik Jisoo dan Jeonghan saja. Hanya kesunyian yang menyelimuti ke-3 orang itu selama diperjalanan tadi hingga sampai diruang tamu pun begitu. Jeonghan memilih pergi menuju kamar tamu yang sekarang menjadi kamarnya, dia tak sanggup lagi berkata-kata.

Bibirnya serasa kelu, air matanya selalu ingin tumpah begitu melihat suaminya bersama gadis itu. Jeonghan menjatuhkan tubuh lelahnya diranjang dan membekap wajahnya dengan bantal lalu berteriak dan menangis sejadi-jadinya untuk meluapkan kesedihannya.

Kamar yang mereka gunakan, itu adalah kamarnya dan Jisoo. Dan sekarang Jisoo tega meninggalkannya sakit sendiri disini. Bahkan Jisoo tak memeluknya untuk menenangkannya.

“Kenapa ini harus terjadi pada hubungan kami? Hiks....” keluh Jeonghan.

Akhirnya Jeonghan tertidur karna kelelahan menangis.

.

-Jihan-

.

Malam ini Jeonghan benar-benar tak bisa tidur nyenyak, sedari tadi dikepalanya yag terus berputar adalah berbagai pertanyaan tentang...

Apa yang dilakukan Jisoo dan Eunsol dikamar berdua?

Apa Jisoo sama sekali tak memikirkan perasaannya? Kenapa Jisoo tidak datang bicara padanya bahkan sebentar saja...

Membayangkan Jisoo menyentuh gadis itu seperti dia menyentuh tubuhnya saja, Jeonghan sudah merasa sangat terluka. Dia tak pernah rela Jisoo melakukannya, tapi Jeonghan tak bisa melawan keinginan orang tua Jisoo. Dia memilih terluka dari pada harus kehilangan Jisoo.

PROMISE [JIHAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang