Chapter 1

65.7K 2.7K 168
                                    

Tok... Tok... Tok...

"Vio sayang, bangun!" panggil ibunya. Umurnya masih tergolong muda, ya sekitar 40-an.

"Hmmm,"

Cklekk...

Suara pintu kamar terbuka.

"Viona, ayo bangun! Hari ini hari pertama masuk sekolah kan? Nanti terlambat."

Suara itu memang tak asing lagi bagi Viona. Siapa lagi kalau bukan ibunya.

"Hmm.. Iya Mom, sebentar." jawabnya malas.

"Heh ini anak. Apa perlu Mom menarikmu dari tempat tidur?!"

"Ehh.. Iya iya, aku bangun."

"Pergi mandi! Mommy tunggu di ruang makan." ucapnya lalu pergi meninggalkan Viona di kamar.

Jam weker menunjukkan pukul 05.45. Viona bergegas mandi dan bersiap-siap.

***

"Morning, Mom."

Vio berjalan menghampiri ibunya dan mengecup pipi kanannya. Selepas itu, ia duduk di samping ibunya.

"Morning dear, ayo kita makan."

Viona menyantap makanan dengan lahap. Karena makan dengan terburu-buru, Viona sampai tersedak.

"Uhuk.. Uhuk.."

Viona terbatuk dan segera mengambil air minum di depannya. Segera diteguknya air itu.

"Kamu kenapa, sayang? Makan pelan-pelan." ucapnya khawatir.

Setelah Viona mulai tenang, ia katakan pada ibunya bahwa ia baik-baik saja.

Selesai makan, ia segera berpamitan pada ibunya untuk pergi ke sekolah karena pelajaran akan dimulai pukul 07.00.

Dan itu artinya ia harus cepat karena sekarang waktu menunjukkan pukul 06.30. Butuh waktu 30 menit untuk sampai.

***

"Fyuhhh.."

Viona menghembus napas lega karena ia tiba di sekolah tepat waktu.
Beberapa saat setelah ia melewati gerbang, ada seseorang yang menabraknya dari belakang.

Bukkkk!

"Ahh ... "

Viona meringis menahan sakit. Dipegangnya lengan kanannya yang terasa sakit. Orang ini menabraknya cukup kuat. Tanpa pikir panjang, Viona pun memaki orang itu.

"Kalau jalan hati-hati! Gunakan matamu!"

Viona membentaknya keras tanpa memandang orang yang baru saja menabraknya. Ia membenarkan bajunya yang sedikit kusut.

Lalu ia menoleh ke arahnya dengan raut terkejut. Wajahnya tampan, manis sekali, batinnya.

"Hei, maaf saja ya, aku tidak menabrakmu. Kau yang menghalangi jalanku! Awas, minggir!" katanya dengan wajah datar.

"Oh my God, jalan ini luas! Kau laki-laki tak tahu malu! Sudah tahu bersalah, tapi tidak mau minta maaf!" balasnya.

Laki-laki itu hanya menatap Viona dengan tajam, lalu pergi meninggalkannya.
Dasar laki-laki aneh. Bukannya minta maaf malah pergi begitu saja! batinnya.

Viona memutuskan untuk segera pergi ke kelas agar bisa meredam emosinya. Baru saja hari pertama masuk, dia sudah mendapat kesialan.

Sesampainya di kelas, Viona melihat hanya ada satu bangku yang tersisa untuk ia duduki.
Tepat di sebelah seorang gadis yang cantik, cukup manis menurutnya. Sekilas ia hampir mirip dengan laki-laki yang menabrakku tadi. Kenapa bisa ya? Apa ia saudaranya? Ah mungkin persepsiku saja, pikirnya.

"Hai, permisi, boleh duduk di sini?" tanya Viona ragu-ragu.

"Hai, tentu, dengan senang hati." jawabnya sambil menunjukkan senyum manisnya.

"Terima kasih."

"Ohh iya, namamu siapa? Aku Brianna Steve, panggil aku Anna."

Gadis itu mengulurkan tangannya kepada Viona.

"Namaku Viona Crystabella. Panggil aku Viona. Senang berkenalan denganmu."

Viona tersenyum dan membalas uluran tangan gadis itu.

Tak lama kemudian, seorang guru memasuki kelas. Pelajaran pun dimulai. Viona harus memperhatikan guru di depan.

"Viona," panggil Anna dengan berbisik.

"Apa?" tanya Viona.

"Bolehkah aku mengenal lebih jauh tentangmu? Aku ingin menjadi teman dekatmu." ucapnya tersenyum, masih berbisik.

"Tentu saja." balas Viona ramah.

"Bagaimana kalau nanti kita pergi ke kantin bersama?" tanya Anna.

"Baiklah," jawabnya.

"Ehmm!"

Mereka tersentak kaget. Guru di depannya terlihat marah. Mungkin karena ia melihat Vio dan Anna yang berbicara tadi.

"Kalian yang di situ! Tidak ada yang boleh berbicara ketika saya sedang menjelaskan di depan! Atau, kalian keluar sekarang!" ancamnya.

"Baik, Bu." jawab Vio dan Anna bersamaan.

Seketika Vio dan Anna terdiam. Segera kembali memperhatikan guru di depan.

****

Maaf ya, ini cerita pertamaku. Jadi mohon dimaafkan kalau banyak kekurangan :)

My Mate Is A VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang