6.Gara Gara Buku

476 21 0
                                    

Aku tak tahu,
Kamu yang sesungguhnya itu seperti apa.
Tapi hati ini terasa begitu dekat denganmu.
Walau bertatap wajah denganmu baru sekarang dan itupun tanpa di sengaja.

❤❤❤

Author POVs

Di bagian rak buku tentang buku-buku islami telah berdiri seorang siswi yang sedang fokus pada bukunya. Tanpa memperhatikan ke arah jalan, dia hendak berbalik tapi baru beberapa langkah dia berjalan tiba-tiba.

Bugggh!

Brakk!

"Aduh," ujar gadis yang tak lain adalah Arzi. Arzi menabrak dada seorang siswa yang berada dihadapannya dan buku yang sedang dibacanya tadi jatuh. Merasa bersalah karena tak memperhatikan jalan Arzipun meminta maaf pada sang pemilik tubuh tegap yang tak sengaja ditabraknya.

"Maaf gak sengaja," ucap Arzi sambil menunduk tanpa ada niatan untuk melihat kearah wajah yang telah dia tabrak. "Tidak apa-apa." Suara berat nan merdu menyeru perkataan Arzi. Tapi karena malu atas kesalahannya, Arzi tak berani mendongkakkan kepalanya kepada pemilik suara itu. Setelah itu Arzi berjongkok hendak mengambil buku yang dijatuhkannya dan tanpa diintruksi pria itupun ikut berjongkok dan seketika dahi Arzi dan pria itupun berbenturan.

"Aduh maaf," ucap mereka bersamaan sambil mengusap-usap dahi mereka yang berbenturan. Seketika merekapun saling berpandangan. Arzi terkejut bukan main karena yang ada dihadapannya sekarang adalah sosok ketua OSIS yang dikagumi oleh semua siswi di sekolahnya tak terkecuali dirinya. Dengan perawakan yang tinggi dan tegap, mata coklat pekat tajam tapi menyejukkan yang dimilikinya, wajah yang selalu berseri bagai purnama, sifatnya yang baik, ramah, sholeh, multi talent, dan juga sangat tampan pastinya. Dia menjadi pria idaman para kaum hawa yang berada disekolah ini. Ya dia Afnan Atma Purnama, biasa disapa dengan panggilan Kak Afnan. Dia seorang ketua OSIS yang sebentar lagi akan turun jabatannya sebagai ketua karena masa jabatannya sudah hampir habis. Karena dia adalah kakak kelas Arzi alias dia itu kelas XII dan juga berjurusan IPA. Arzi mengaguminya karena dia sosok kakak kelas yang baik dan Arzi pun berharap bisa memiliki seorang kakak seperti Afnan ini.

"Kamu gak papa?" Suara berat nan merdu itupun kembali terdengar ditelinga Arzi, seketika itupun Arzi tersadar dari keterkejutannya. "Eh enggak papa, Kak," sahut Arzi yang sudah sepenuhnya sadar.

Arzi dan Afnan masih berjongkok. Seakan memiliki pemikiran yang sama, keduanya hendak menyentuh buku yang jatuh. Tak diduga kedua tangan mereka bersentuhan. Afnan merasakan sebuah tangan yang lembut menyentuh permukaan punggung tangannya membuat sesuatu terjadi padanya. Seperti ada sengatan listrik menjalar keseluruh tubuhnya.

Arzi yang sadar akan perbuatannya yang menyentuh punggung tangan Afnan secara spontan melepaskannya. "Maaf Kak, nggak sengaja," ucap Arzi malu dan wajahnya sudah memerah seraya berdiri. Arzi sangat malu dengan perbuatannya dan tak berani lagi melihat wajah Afnan yang sudah berdiri dan berada dihadapannya.

"Gak usah minta maaf terus, ini buku kamu," ucap Afnan sambil tersenyum manis seraya menyodorkan buku yang tadi sempat membuat kejadian-kejadian tak terduga. Aduh jika ada kaum hawa yang melihat senyuman Afnan maka mereka bisa langsung klepek-klepek deh lihatnya. Tapi Arzi tak dapat melihat senyuman itu, dia sedang menunduk dan mengambil buku yang disodorkan oleh tangan kokoh milik Afnan.

Ya tinggi Arzi hanya sampai dada Afnan dan jika ingin melihat wajah Afnan, Arzi harus mendongkakkan wajahnya.

"Terima kasih, Kak. Saya duluan, Kak," seru Arzi masih terus menunduk seraya berlalu menuju tempat transaksi peminjaman buku. Afnan masih berdiri di tempatnya sambil memperhatikan punggung seorang gadis yang telah menjalarkan sengatan listrik yang membuat hatinya bergetar dan terpesona dengan perangainya. Afnan tak pernah merasakan sesuatu yang aneh ini sebelumnya dan baru sekarang seorang gadis yang tak sengaja menabraknya membuatnya merasakan sesuatu yang aneh.

Cinta Pertamaku dan Takdir✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang