Di pihak manakah kau berada?
Klan cahaya?
Klan kegelapan?
Kejahatan?
Kebaikan?
Semuanya terserah kepadamu....Narator pov
Ketika air yang menutupi benda tersebut mulai hilang.Wajah Rendi yang merah padam berubah pucat pasi,seekor naga air sedang menatapnya tajam.
Nafasnya yang panjang dan besar membuat dedaunan di pohon pohon tertiup kesana kemari.Bagai tertiup angin,disaat itulah Rendi sadar.Ia dalam masalah besar.
Naga itu memiliki warna sisik berwarna hijau laut,ia tak memiliki sayap.Namun sebagai gantinya ia memiliki sirip seperti ikan.Sepertinya ia memiliki Insang dan paru paru,karena ia dapat bernafas di darat tanpa kesusahan.Kedua bola matanya berwarna kuning agak hijau,seperti reptil pada umumnya.Kumis hijau panjang seperti belalai tepat di bawah hidungnya,mulutnya sedikit terbuka mrnampakkan sederetan gigi taring yang tajam.
Apa yang harus Rendi lakukan? Melawan?,atau lari?.Jika salah mengambil keputusan,maka tamatlah riwayatnya.
Bulir bulir keringat dingin mulai membasahi tubuhnya,anehnya tubuh Rendi tak gemetaran karena takut.Melainkan setenang air di danau meski peluh peluh keringat dingin bercucuran dengan deras,benaknya mengatakan bahwa naga air ini berbahaya namun hatinya berkata sebaliknya.
"Dengar,wahai manusia",ucap naga itu.Sedangkan Rendi hanya menatapnya dengan tatapan menerawang.
Hening.....
Satu detik.....
Dua detik....
Tiga detik....
"E-eh?!",pekik Rendi."Kau bisa berbicara?!",lanjutnya.
"Menurutmu?",sang naga balas bertanya pada lawan bicaranya.
"Ada apa kau kemari?",tanya Rendi dengan wajah yang kembali tenang.
"Aura gelapmu yang mengundangku",jawabnya.
"Ah,masa?.Perasaan tidak deh",Jawab Rendi dengan skeptis.
"Iya",balas sang naga dengan ketus.
"Perasaan aku ngak dikendalikan oleh-",Rendi sendirilah yang memenggal kalimatnya.
"Oleh apa?",tanya sang naga dengan curiga.Sementara Rendi hanya menggeleng geleng sebagai jawabannya.
"Baiklah,intinya aku kemari karena kau mengganggu ketenangan laut dengan melempari batu.Selain itu,aku juga sempat merasakan energi gelap disekitar sini.Dan hanya kaulah yang ada disini.
"Eh,perasaan ada yang lainnya di gunung"
"Gunung?"
Merasa aneh dengan balasan milik naga tersebut,Rendi segera memutar kepalanya seratus delapan puluh derajat.Kedua manik matanya membulat,gunung yang semula menjulang tinggi di belakangnya kini sudah tiada.Tergantikan dengan beberapa tanah yang menjulang tinggi bagai menara menara pencakar langit tetapi dari tanah.
Di puncak tanah tanah tersebut terdapat beberapa sarang sarang burung raksasa.Namun bukan burung yang sejauh ini Rendi temui,namun sekelompok naga naga yang terbang kesana kemari.
Ada yang terlihat sedang berbincang bincang di udara,ada juga yang sedang mencari makanan di laut.Selain naga yang terbang,ada yang berjalan di atas tanah,di dalam air,terbang,diatas air dan di dalam tanah.
Semuanya hidup berdampingan dengan akur.Tak ada saling memperebutkan wilayah,makanan maupun kekuasaan.Bahkan ekspresi senang terpampang di wajah mereka masing masing.
Tanpa sadar,mulut Rendi ternganga lebar dan menggumamkan kata 'Whoa' dengan jelas dan keras.Ia tak tahu harus bereaksi seperti apa,takut,bingung,atau terkagum kagum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Age Of Darkness
FantasyRendi Lukie adalah remaja berusia 15 tahun yang sempat mengalami kecelakaan pada saat ia berusia 6 tahun.Akibat dari kecelakaan tersebut ia mengalami amnesia,sehingga ia tak dapat mengingat apapun termasuk dirinya sendiri.Di kecelakaan itu juga,mesk...