***
Pagi yang cerah, Tasya terbangun dari tidurnya. Gadis itu mengucek kedua matanya untuk memperjelas penglihatnnya, lalu ia mulai mengambil ponselnya itu dari nakas untuk sekedar mengecheck, dan dilihat ternyata mobile data Tasya belum sempat ia matikan dari semalam. Berderetlah notifikasi di dalam sana, dan salah satunya adalah..
Jeffrian Tirtiantoro: Get well soon, Sya :) semoga lo bisa balik ke sekolah ya❤
9.56 pm.
Tasya tak berhenti-henti tersenyum melihat pesan itu, wajahnya sangat ceria. Mungkin, moodnya pagi ini akan terus seperti itu. Semoga saja. Tasya pun mulai mengetik sesuatu di sana dan langsung mengirimnya pada Jeff.
Retasya Aretamalia: thanks Jeff ☺
Tasya meletakkan kembali ponselnya ke atas nakas dan beranjak menuju kamar mandi. Gadis itu akan bersiap-siap ke sekolah.Selang beberapa menit pun Tasya selesai, ia pun turun dari kamarnya menuju ruang makan. Dan sudah terdapat keluarganya disana. Ia pun terduduk disana dan mulai melahap sarapannya.
Ibunda Tasya memperhatikan wajah anak perempuannya itu, "Kamu udah sembuh, sya?" Tanya Revalina lembut.
Tasya mengangguk semangat dengan senyuman yang terus mengembang.
"Jangan terlalu capek." Ujar Ayah Tasya —Reno tegas, "Nanti kamu sakit lagi." Reno menatap putrinya itu dengan tatapan begitu sayang.
Tasya mengangguk paham, "Iya, pa."
"Kamu ke sekolah naik apa?" Tanya Reno.
Tasya menimang sebentar, lalu, "Naik motor." Jawabnya enteng.
Reno membulatkan matanya, "Papa gak izinin!" Timpal Reno dengan nada suara wibawanya, "Kamu di anter sama pak Agus aja,"
Tasya mengerenyit sebentar, "Terus Papa, gima,.." belum sempat melanjutkan pertanyaannya Reno menyelak putrinya tersebut.
"Papa bawa mobil sendiri aja," ujar Reno lagi.
Tasya pun menuruti sang Ayah.
Tak lama, Tasya sudah menghabiskan sarapannya. Cewek cantik itu menyampirkan tasnya dan mulai berpamitan pada kedua orang tuanya tersebut.
"Hati-hati sayang," ucap Revalina mengusap puncak rambut Tasya.
Gadis itu tersenyum, lalu berjalan cepat ke arah garasi rumahnya. Di lihat Pak Agus sedang bersantai dengan kopi yang barusan ia minum.
"Pak Agus!" Kejut Tasya yang membuat Pak Agus latah.
Kedua tangan Pak Agus terangkat ke atas, "Eh ayam copot," latahnya.
Tasya tertawa geli melihat kelakuan pria paru bayah tersebut.
"Et,.. si eneng mah, bikin kaget aja." Dumelnya.
Tasya masih dengan kekehannya, "Pak, kata Papa anter saya ke sekolah."
Sontak Pak Agus langsung berdiri dengan gaya hormatnya, "Siap neng!"
"Yaudah ayo buruan pak, nanti Tasya telat."
Pak Agus buru-buru berjalan menuju mobil dan mengantar Tasya ke sekolahnya.
Sesampainya di sekolah, gadis itu mulai turun dari mobil dan mengatakan sepatah kata 'terima kasih' pada Pak Agus. Ia lalu berjalan melewati koridor sekolah untuk menuju kelasnya, ketika cewek cantik itu sedang berjalan, Geral melewati dirinya tanpa mengetahui kalau Tasya sudah berada di belakangnya, lalu Tasya pun memanggil Geral.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Junior Boy
Novela Juvenil[My Junior Boy] - [Revisi on going] Kebencian Tasya pada sang Junior tengil yang bernama Geral kian berubah hari demi hari, apakah rasa benci itu akan berubah dan malah timbul perasaan suka di antara mereka? Lalu bagaimana dengan Jeff? Cowok...