1

1.9K 149 31
                                    

PAGI itu terasa begitu indah. Diantara sinar matahari, burung-burung berterbangan menghiasi langit dan ditambah angin yang meniup dengan lembut.

Kelas IX-D berkumpul di lapangan karena hari ini jadwal pelajaran olahraga. Ada yang berlari mengelilingi lapangan, ada yang bermain, ada yang merumpi, ada yang duduk manis sambil menunggu guru mereka datang.

"Dimana sih gurunya? Lama sekali!" Gerutu Lee Hwa.

Sudah 30 menit lamanya guru mereka belum datang. Dan wajar saja kalau mereka kesal.

"Tunggu saja, sebentar lagi dia datang." Ujar Mark sambil menyimpan bola basket.

"Sekarang belajar tentang bola basket?"

"Tidak. Aku membawanya karena ingin memukulmu, hehehe."

"Cih, dasar aneh!" Jawab Lee Hwa setengah tertawa.

Kemudian Mark mendribble bola tersebut, memainkannya seperti pemain international, tapi Mark memang jago dalam olahraga basket.

Semua teman perempuannya begitu mengagumi dirinya. Sudah jago bermain basket, dia juga pintar dan yang terpenting dia itu tampan dan imut! Menggemaskan pula!

Siapa coba yang tidak mengaguminya? Kupu-kupu saja selalu berterbangan disekitarnya dan kadang hinggap di hidung mancungnya. Kadang dia juga suka berguling-guling di lapangan saat bermain dengan kucing milik penjaga sekolah. Menggemaskan sekali!

Lee Hwa terus saja memandangi Mark hingga Hana menyenggol lengannya dan tersadar.

"Suka sama Mark ya?"

"Eh! Tidak! Kata siapa?"

"Dari matamu sudah jelas kalau kau menyukai Mark! Sudahlah, mengaku saja!" Ejek Hana yang pada dasarnya Lee Hwa memang menyukai Mark.

Siapa yang tidak suka padanya? Mark itu ramah pada semua orang, penyayang binatang dan selalu menjadi kebanggan sekolah. Meski dia jail, semua orang tetap menyukainya.

"Benar. Aku menyukainya." Gumamnya sambil memperhatikan Mark. Hana terkekeh dan merangkul Lee Hwa, "Ya sudah, nyatakan perasaanmu padanya sebelum Yeri menyusulmu." Katanya.

Benar, Yeri begitu terobsesi pada Mark. Lihat dia! Sekarang dia tengah mencari perhatian Mark dengan memberinya air minum, Mark menerimanya karena Mark sangat baik dan ramah pada semua orang dan menganggap semua orang adalah temannya.

"Ini untukmu. Kau pasti kelelahan."

"Terima kasih, Yeri." Balas Mark sambil tersenyum.

Tentu saja Yeri merasa berbunga-bunga dan Lee Hwa merasa tidak percaya diri.

"Tidak jadi deh. Yeri 'kan cantik dan pintar. Mark pasti menyukainya." Ucap Lee Hwa lemah.

"Kata siapa? Belum tentu Mark juga menyukai Yeri, dia 'kan orangnya baik sama semua orang." Jawab Hana mencoba menghibur Lee Hwa.

"Oh begitu ya? Mungkin saja dia juga menyukaimu."

"E-eh? Kata siapa?"

"Kan kamu bilang Mark suka sama  semua orang. Berarti dia juga suka sama kamu!"

Hana hanya diam dan tertawa pelan. Lee Hwa menghela napasnya, kemungkinan juga Mark menyukai dirinya sebagai teman, tidak lebih.

"Ya sudahlah." Tambahnya.

Tak lama, wali kelas mereka datang bersama seseorang yang mengekor di belakangnya.

Semuanya masih sibuk dengan aktivitas masing-masing hingga wali kelasnya meniupkan peluit cukup kencang. Dan saat itulah mereka semua berkumpul.

My First and Last✔ || Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang