"Ta, lo tau nggak kalo kelas kita ada murid baru? ""Gue gatau. Emang ada? Bukannya udah nggak bisa buat pindah sekolah ya? Kita kan udah kelas 12 semester 2." Okta yang kebetulan sedang bermain game di HP-nya pun langsung mempause nya, saat Oji menghampiri meja nya.
"Gue juga gatau, Ta. Gue denger - denger doi pindahan dari Perancis."
"Pindahan dari Perancis ? Perapatan Ciamis sih iya. " Ujar Okta sambil melanjutkan permainan yang tadi sempat dia Pause.
📝
Okta kini sudah duduk rapih di mejanya, teman duduk nya pupung itu masih berbicara sama Oji. Okta tidak tahu apa yang mereka bicarakan. Mungkin tentang kedatangan murid baru itu. Okta pun tidak ingin tahu.
"Pagi anak - anak, pagi ini kita kedatangan murid baru dari Perancis. Ayo, Anggun perkenalkan diri kamu" Ucap Pak Bari saat memasuki kelas, serta membawa beberapa buku pelajaran.
"Hay semua. Perkenalkan nama gue Lolita Anggun" Anggun memperkenalkan diri sambil melemparkan senyuman.
"Nah, Anggun kamu duduk di samping Mila ya. " Pak Bari
menunjukan meja tempat Mila berada."Baik, Pak. "
📝
"Gimana Ta? Anggun cantik kan? " ucap Pupung sambil duduk di kursi yang berada di kantin tersebut.
"Cantik apaan. Cantikan juga uyut gue" Okta menjawab dengan malas.
"Liat nih, Pung. Si Okta sok - sok jaim gitu. Padahal di lubuk hatinya yang terdalam dia bilang Anggun itu cantik. " Oji ikut menimpali percakapan Pupung sama Okta.
"Bener tuh, Ji. Emang si Okta tau apa muka uyut nya kayak gimana"
"Eh monyet - monyet mending lu pada pesen makanan sana di kantin nya bu cici. " Okta kesal dengan teman - temannya. Memang Anggun cantik. Tapi okta nggak suka sama senyuman Anggun.
"Cih, mengalihkan pembicaraan"
"Diem deh pup"
"Nama gue pupung bukan pup. Kalo lu bilang gua pup lagi, gua aduin ke Bu Rasmi waktu itu lu pernah ngintipin Bu Santi di kamar mandi"
"Itu nggak sengaja, Ya Allah." Okta kesal, ternyata pupung masih mengingat kejadian itu. Waktu itu Okta nggak sengaja ngintip Bu Santi di kamar mandi yang sedang mengganti baju, karna kebetulan mereka bertiga sedang bermain petak umpet dan Okta memilih ngumpet di kamar mandi. Dan Okta merasa antara seneng karna mendapat rezeki nomplok atau malah ketiban sial karna kejadian itu menjadi alat teman-teman nya untuk mengancam Okta.
"Tapi enak kan, Ta? Liat dua bakso secara langsung? " Ucap Oji sambil cengar - cengir ketawa gak jelas sama si pupung.
"Mati ae lo sana!!!" ujar Okta kesal sambil melempar gumpalan tissue bekas yang di pakai Okta untuk mengelap keringat.
"Kaboorrrr" Oji dan Pupung langsung lari ke tempat Bu Cici dan meninggalkan Okta sendirian di meja kantin.
📝
Hay.. 😊
Ini cerita baru yang gue buat.
Setelah cerita - cerita gue yang lain, yang gua biarin aja tanpa gua lanjut.
Gue minta doa semoga cerita ini bisa sampai selesai dan gak ngegantung di jalan.Jangan lupa vote dan comment yap! 👍👌
Minggu
12-02-2017Yholl
KAMU SEDANG MEMBACA
Je Vous Et Notre Histoire
Teen FictionOkta suka jengkel ngeliat anak baru di sekolah nya yang bernama Anggun. Menurut Okta, Anggun itu perempuan yang suka tebar pesona ke para lelaki. Tebar - tebar senyum ke semua orang. Okta akui Anggun memang cantik. Tapi, Okta selalu kesal melihat An...