Chapter Five

43.2K 1.3K 25
                                    

Scarlett tanpa sadar mengerjapkan mata indahnya berkali-kali. Gadis itu masih merasa tidak percaya dengan kenyataan yang ada di hadapannya saat ini. Ya Tuhan, Chris Evans ada di sini! Chris Evans ada di hadapanku. Apakah ini mimpi? Tuhan, jangan biarkan aku hilang kesadaran, batin Scarlett panik - bercampur dengan rasa tidak percaya dan euforia akan kegembiraan. Hati Scarlett terasa penuh dan hampir meledak rasanya. Dan Scarlett pun kebingungan harus bersikap bagaimana saat ini.

"Kau baik-baik saja, sayang?" Norman pun terheran-heran ketika melihat Scarlett terdiam membisu, terutama sejak dirinya memperkenalkan Chris pada gadis itu.

"Y-ya paman, aku baik-baik saja. Maaf," jawab Scarlett terbata, akibat rasa gugup yang tengah dialaminya. Gadis bodoh! Bersikaplah sedikit masuk akal, hujat Scarlett di dalam hati - khusus untuk dirinya sendiri.

Sementara Chris yang sejak tadi mengamati gerak-gerik Scarlett - yang tampak sangat gugup dan salah tingkah, merasa gemas dan ingin sekali terus menggoda gadis itu. Wajah cantiknya yang polos dan tanpa sentuhan make up apapun itu, kini sedang merona merah karena rasa malu. Dan Chris sungguh menyukai binar cahaya yang terpantul dari kedua mata gadis itu. Gadis ini sangat menakjubkan. Aku benar-benar sudah tidak sabar untuk mengenal dirinya lebih dekat, bisik hati Chris terpesona sekaligus frustasi.

"Kalau begitu ayo duduklah dengan kami, sayang. Kita akan mulai makan malamnya."

Chris melihat Annie sedikit menarik tangan Scarlett, dan menuntun gadis itu untuk duduk di antara dirinya dan Andrew. Chris merasa senang sekali, walaupun terlihat sedikit terpaksa, Scarlett akhirnya mau untuk makan malam bersama dengan mereka. Chris semakin menikmati acara makan malamnya hari ini, karena kehadiran seorang bidadari cantik yang duduk tepat di sisinya saat ini.

"Kalau boleh tahu, apa kau sudah lama tinggal di New York, Scarlett? Kau tidak keberatan kan, jika aku memanggilmu seperti itu?" tanya Chris pada Scarlett kemudian. Selama makan malam berlangsung pria itu rupanya mencoba untuk menciptakan sebuah percakapan yang santai, dengan gadis yang tengah menarik perhatiannya saat itu.

"Y-ya tentu saja boleh. Saya sama sekali tidak keberatan," jawab Scarlett dengan kedua pipi yang merona merah. Rasanya seperti mimpi bagi Scarlett karena bisa berbincang santai dengan idolanya sejak remaja.

"Jadi? Apa kau sudah lama menetap di New York?" Chris kembali bertanya, karena sadar jika Scarlett belum sepenuhnya menjawab pertanyaan darinya.

"Untuk sementara saya memang harus tinggal di New York, karena harus menyelesaikan kuliah saya," jawab Scarlett dengan raut wajah tersipu malu, karena sadar jika dirinya sudah terlalu hanyut pada pesona wajah Chris sangat tampan, dan juga pada tatapan matanya yang menggetarkan hati. Chris Evans bagaikan seperti sosok nyata dari semua tokoh pria idaman Scarlett, yang biasanya ada di dalam cerita-cerita novel favoritnya.

"Jadi kau bukan penduduk asli New York?" Chris terlihat sekali jika sedang sangat tertarik untuk terus berbincang dengan Scarlett. Bahkan Norman dan Annie pun mampu melihatnya dengan jelas, binar cerah kedua mata Chris saat berinteraksi dengan Scarlett.

"Sayangnya bukan. Saya berasal dari kota Olympia, Washington," jawab Scarlett sambil tersenyum malu.

"Tapi Scarlett lahir dan dibesarkan di Westside sampai dia berusia 7 tahun, Chris. Dia adalah cucu Grandma Robert, yang rumahnya berada tepat di sebelah villa yang kau tempati saat ini," papar Norman, menambahkan keterangan dari Scarlett tadi.

"Benarkah? Kebetulan yang menyenangkan sekali ya. Pantas saja kalian semua tampak begitu dekat dan akrab. Apa saat ini kau sedang berlibur di Westside, Scarlett?" Chris pun tersenyum begitu manis saat menatap ke arah Scarlett. Dan Scarlett tiba-tiba saja merasa ingin tersedak, setelah melihat senyum mempesona itu. Ya ampun, Scarlett! Kau ini konyol sekali, geram Scarlett pada dirinya sendiri. Tangan kanan gadis itu pun langsung meraih segelas air dari atas meja, dan meminumnya untuk menghilangkan rasa gugupnya. Dan semua tingkah Scarlett yang terbilang lucu itu, tidak pernah luput dari perhatian Chris.

Virgin...In My Bed ( Gairah Cinta )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang