CILY 13 [Revisi]

8K 307 1
                                    

Happy Reading

"Haii," ucap orang itu sambil tersenyum.

"Haiii," jawab Auna, "lo mau ngajak gue ke mana?" lanjutnya.

"Kamu maunya ke mana?" tanya Andra.

"Ke mana aja yang penting sama lo eaaa," ucap Auna sambil tertawa.

"Hmmmm," balas Andra, "yaudah yuk naik," lanjutnya sambil membukakan pintu mobil untuk Andra.

"Ihh, lo mah nggak seru kalo diajak bercanda," ucap Auna sebal.

"Ya terus aku harus gimana?" balas Andra sambil tersenyum.

"Bodo ah,"

Andra hanya tertawa tipis dan menjalankan mobilnya.

Di dalam mobil hanya terjadi keheningan. Baik Andra maupun Auna sama-sama bungkam tanpa suara. Entah mengapa, tiba-tiba mereka canggung.

"Ekhmmm,"

"Kenapa? Lo aus?"

"Kamu yang kenapa. Kok tumben diem aja?'' tanya Andra.

"Gue? Kenapa? Yang ada gue yang harusnya tanya sama lo,lo kenapa akhir-akhir banyak berubah? Lo bosen sama gue?"

Andra bungkam. Enggan membalas perkataannya Auna. Dia tidak mau bertengkar dengan Auna pada saat di mobil.

"Benerkan? Lo udah mulai bosen buat bantuin gue? Ck,"

"Na, jangan mulai deh,"

"Lo yang mul--" baru saja Auna ingin melanjutkan ucapannya, tetapi mobil Andra sudah berhenti di sebuah tempat.

"Ayo turun. Kita omonginnya di luar aja,"

"Lo ngapain ngajak gue ke sini?"

"Udah ayo sini duduk," ucap Andra sambil menepuk tempat di sebelahnya.

"Sekarang kamu mau ngomong apa?" tanya Andra.

"Lo sekarang berubah,"

Ck. Andra sudah menduga bila Auna akan mengatakan ini. Memang, sudah seminggu ini, Andra sengaja menghindar dari Auna. Andra lakukan ini, agar Auna bisa mendapatkan lelaki yang lebih baik lagi dari pada ia yang berpenyakitan ini.

Karier Andra menjadi pilot sudah kandas di tengah jalan akibat penyakitnya itu. Andra merasa, Andra tidak pantas bersanding dengan perempuan se-sempurna seperti Auna. Auna berhak mendapatkan lelaki yang lebih baik dari pada dirinya. Jadi, Andra sudah memutuskan untuk menjauh dari Auna. Selain alasan itu, Andra tidak ingin saat ia sudah pergi meninggalkan dunia ini, Auna menangisinya. Andra tidak suka melihat air mata keluar dari mata Indah milik Auna. Andra haya ingin melihat senyum dan juga tawa di wajah Auna.

"Na, lebih baik mulai sekarang kita nggak usah ketemu lagi,"

Auna yang mendengar perkataan Andra, langsung kaget. Tidak mungkin Andra bicara seperti itu.

"Ck. Ternyata benar kalo lo bosen buat bantuin gue. Gue udah bisa tebak. Sekarang lo mau kita menjauh? Oke! Gue terima. Mulai sekarang, lo nggak usah hubungi gue lagi! Gue kira lo itu beda dengan lelaki lain. Ternyata gue salah menilai. Lo itu sama saja dengan lelaki di luaran sana. Berengsek!" ucap Auna, "kenapa lo datang ke kehidupan gue jika pada akhirnya lo pergi? Kenapa Ndra?! Lo benar-benar nggak punya perasaan Ndra! Lo jahat!" lanjutnya sambil meninggalkan Andra sendiri.

Tanpa Andra ketahui. Keputusan yang telah ia buat itu, benar-benar sudah membuat Auna rapuh serapuh-rapuhnya.

***

Sudah sebulan Andra dan Auna benar-benar tidak bertemu dan berkomunikasi. Auna benar-benar menepati janjinya untuk menjauh dari Andra. Dan sudah selama ini pula, Andra sedang berusaha melawan penyakitnya tanpa Auna ketahui. Pernikahan Auna hanya tinggal sebulan lagi. Sebulan lagi Auna akan menjadi milik orang lain. Bukan milik Andra.

'Andra. Kemana lelaki itu'

Auna sering bertanya-tanya dalam hatinya. Ke mana Andra selama ini? Apakah ia sudah memiliki pasangan yang baru? Entahlah. Terkadang Auna berusaha untuk tidak peduli kepada Andra. Tetapi, entah mengapa hati dengan fikiran kadang tidak sinkron.

"Auna,"

"Eh iya Mah, kenapa?"

"Ayo kita ke bawah. Makan malamnya udah siap. Kamu nggak mau makan emang?"

"Iya Mah, nanti Auna ke bawah. Mamah duluan aja,"

"Yaudah. Tapi jangan lama-lama ya,"

"Iya Mamah,"

Lain tempat lain suasana. Tepat di rumah sakit Andra sedang mengalami koma. Sudah dua minggu Andra koma.

Rani -bunda Andra- sudah mengetahui bahwa Andra selama ini jarang meminum obat dari dokter. Rani juga sudah mengetahui bahwa anaknya itu jarang mengikuti kemoterapinya.

Rani sempat menyesal karena ia tidak bisa mengontrol kesehatan putranya sendiri. Ini semua, akibat ia terlalu sibuk akan pekerjaannya.

Sekarang keadaan Andra benar-benar memburuk. Dokter bilang, harapan Andra untuk hidup hanya dua puluh persen. Mendengar itu Rani langsung benar-benar terpukul. Rani benar-benar menyesal. Jika saja ia bisa mengulang waktu, pasti ia tidak akan membiarkan anaknya lalai dalam melaksanakan kemoterapinya.

Tetapi ini semua sudah terjadi. Tidak perlu ada yang disesali. Sekarang, Rani hanya bisa berdoa dan bersabar agar anaknya bisa cepat sembuh.

***

1 bulan kemudian

Pernikahan Auna dan juga Fathur hanya tinggal menghitung hari lagi. Lebih tepatnya, lusa mereka akan segera melaksanakan ijab qabul.

Sedangkan Andra? Sudah dua bulan lamanya, Andra masih belum sadar dari komanya. Harapan Andra untuk hidup benar-benar sangat kecil.

Apakah Auna mengetahui semuanya? Tentu saja tidak. Yang mengetahui tentang penyakitnya itu hanya Rani, adiknya Andra dan juga Fathur. Andra sudah memberi amanah kepada Rani dan juga Fathur untuk tidak memberi tahu perihal penyakitnya itu.

Tentu saja kalian sudah tahu bukan apa alasan Andra melakukan semua itu?

Andra tidak mau melihat air mata Auna jatuh dari mata indahnya itu. Cukup klise alasan yang Andra berikan.

Cukup bundanya yang ia begitu sayangi yang menangisinya. Andra tidak mau wanita kedua yang ia sayangi setelah bundanya menangisinya. Andra tidak mau itu terjadi. Karena bagi Andra, air mata wanita itu sangat amat berharga.

Jika ia bisa memilih, ia tidak akan mau menjadi lelaki pengecut seperti ini. Ia tidak mau membuat wanita yang ia sayangi dan ia cintai itu menangisinya.

Tetapi ini semua sudah terjadi. Andra hanya dapat mendo'akan agar Auna dapat bahagia tanpanya. Ya, tanpa dirinya yang sebentar lagi akan pergi....

***

Jakarta, 25 Februari 2017

Hanya tinggal beberapa part lagi cerita ini bakalan end. Apakah ada yang dapat menebak ending nya? Heheheh. Enaknya sad ending apa happy ending yaaa? Hehehe. Rahasia dong.

Jangan lupa voment yak kawan hehehe.

Sampai jumpa dilain waktu....

Captain, I Love You  [Compeleted]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang