H-3

243 18 3
                                    

Cast : Yoon Jeonghan, Choi Seungcheol, Hong Jisoo

Genre : Hurt/comfort, sad, romance

LONGSHOT

.

.

.

Hari ini hari bebas kuliahku.. jadi aku sengaja bangun agak siang. Namun eommaku membangunkanku lebih awal. Padahal aku ingin bermalas-malasan dahulu di kasur empukku.

Tok tok tok! "Junghan-a!" eommaku memanggil dari balik pintu. Namun aku pura-pura tidak mendengarnya.

"Junghan-a! Bangun! Cepat mandi! Atau kau akan terlambat!" eommaku tetap saja berceloteh di luar sana.

"Kuliahku bebas ma! Aku masih ngantuk!" pagi-pagi sudah mengganggu tidurku saja.

"Kau yakin tidak mau bangun Junghan-a?"

"Emmm!" aku hanya mengerang.

"Kau yakin tidak mau menemui calon menantu eomma yg sudah menunggu lama?"

Calon? Menantu? aku tidak salah dengar kan? seketika mataku membelalak lebar.

Eomma menyebut kekasihku dengan sebutan calon menantu? Aaaa! betapa bahagianya aku. Selama 3 bulan pacaran, eommaku hanya bersikap biasa saja. Dan pagi ini..Eommaku sudah memberi kode kode bahwa beliau telah merestui hubunganku dengan kekasihku.

"Ne! Ne eomma! Aku ada tes skripsi hari ini!" aku beralasan apapun. Dengan semangat aku menendang selimutku dan membukakan pintu untuknya.

"Apa aku tidak salah dengar eomma?"

"Ani.."

"Eomma merestui hubunganku dengan Jisoo kan?"

"Dari dulu. Sudah sana mandi! Jisoo sudah menunggumu lama."

Aku memeluk eommaku erat. Kucium keningnya sebagai tanda terima kasihku pada eomma. Lalu aku pergi mandi.

.

.

Kulihat dari pintu kamarku yg letaknya sejajar dibelakang kursi ruang tamu. Jisoo sedang serius memainkan game di handphonenya. Posisi duduknya membelakangi pintu kamarku. Aku berjalan mengendap-endap untuk mengejutkannya. Setelah sampai tepat di belakang surainya yg kecoklatan, kulingkarkan kedua tanganku ke lehernya. Lalu kutempelkan pipiku dengan pipinya. Hari ini Jisoo terlihat tampan sekali ditambah aroma wangi tubuhnya yg aku sukai.

"Oh! Junghan-a! Kau sudah selesai?" yes aku berhasil. Jisoo terkejut dengan kedatanganku. Handphone yg dipegangnya jatuh secara reflek di pangkuannya. Aku pun tertawa.

"Hahaha.. kau terkejut Jisoo-ya?"

"Emm.. Tidak."

"Tapi handphone mu terjatuh tadi."

"Aku hanya ingin menjatuhkannya saja." Jisoo terlihat kikuk.

"Hahaha.. dasar! Ayo berangkat." ajakku sambil melepaskan pelukanku.

Jisoo menggandeng tanganku menuju mobilnya.

Tak lupa berpamitan dengan eommaku yg sedang duduk di teras rumah.

"Kami berangkat dulu eomma Yoon." Jisoo membungkukan badan. Aku mengikuti di belakangnya.

"Ya nak hati-hati di jalan."

.

.

Aku dan Jisoo tidak kuliah di tempat yg sama. Semenjak Jisoo pindah di universitas yg baru, Jisoo hanya bisa mengantarku saja setiap hari.

[Oneshot] H-3 | SEVENTEEN ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang