Chapter 13

2.9K 94 0
                                    

Author's POV

00.56
Jakarta

"Julian!!" intrupsi tersebut membuat seisi rumah menjadi diam tak berkutik, tak ada yang bisa menurunkan emosinya

"Apa lagi sih?!"

"Papah gamau liat kamu balapan lagi!!"

"Baru juga sekali" elaknya sembari memainkan handphone nya kembali

"Baru sekali dari mana sih?! papah udah sering dipanggil polisi cuma gara-gara ulah kamu Julian!!"

"Kenapa, setiap yang Julian lakuin selalu salah dimata papah?!"

"Karena apapun yang dikerjakan kamu emang salah!!" tunjuk Hendra kepada anaknya dengan emosi

"1000 kebaikan emang kalah sama 1 kesalahan" setelah berucap, Julian segera menaiki anak tangga tanpa menghiraukan omongan sang papah.

Menurutnya apa yang ia lakukan itu semata hanya untuk mendewasakan diri.

**

07.00
Jakarta

"Sayang bangun" Feli berucap sembari menggoyahkan badan sang anak

"Nanti papah kamu marah lagi"

"Ehmmmm" Julian mereganggkan badannya dan duduk. Tetapi matanya masih terpejam, masih berada di alam mimpi

"kamu juga udah kesiangan" sadar akan hal yang diucapkan sang mamah, Julian refleks mengambil handphone nya segera ia berlari kearah kamar mandi

"Lain kali banguninnya lebih pagi!!!" teriaknya dari dalam kamar mandi

Yang mendengar hanya geleng geleng kepala dan tertawa tertahan

**

"Julian pergi dulu!!"

Ia sedang mengendarai motor dengan kecepatan diatas rata rata, hanya saat-saat tertentu ia memakai motor. Setelah ia melihat pagar sekolah, ia memberhentikan motornya di tempat biasa.

"Julian sini!!!"

"Kenapa bu?" ia bertanya seakan tidak ada masalah

"Kenapa telat?!"

"Lusa alasan kamu telat sakit perut, kemarin lampu merahnya lama, sekarang apa?!"

"Malem saya mikirin ibu jadi saya telat. Bu mau tau ga?"

"Ga"

"Jutek amat"

"Sekarang kamu ikut ibu!!"

"Oke"

Julian mengikuti bu Beti dari belakang, ia tahu bahwa ia akan dibawa ke lapangan untuk menghormat bendera, membersihkan toilet, mengelilingi lapangan basket, atau pun menghadap guru BK.

"Masuk kamu!!!"

"Loh ko kesini sih bu" dugaannya salah, ternyata bu Beti mengantarkan dirinya ke depan pintu kelas.

"Saya tahu, kamu malah kesenengan kalau disuruh keliling lapangan, dan bersihin toilet"

"Sekarang kamu masuk"

BAD BOY AND GOOD LITTLE GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang