Hoseok (3) - Lucky

2K 211 10
                                    

"(y/n), kamu ikut donasi di fansite buat kado J-Hope besok?" tanya Yerim, sahabatmu.

Kamu menutup kotak bekalmu sambil menggeleng. "Gak. Aku mau beli sendiri terus nitip sama temenku. Atau, aku kasih di gedung Bighit,"

"Ohh. Terus, kamu mau ngasih?" tanya Yerim lagi. Kemudian ia meneguk susu kotaknya.

"Hmm, kalo nanti temenin aku beli gimana? Aku lagi bawa uang," pintamu.

"Oke."

***

"Mana yang bagus buat J-Hope?" tanyamu bingung.

"Jaket atau sepatu?" tanyamu pada Yerim.

"Sepatu aja," jawab Yerim sambil melihat-lihat barang yang di sekitar toko.

Akhirnya kamu mengikuti saran Yerim. Tidak susah untuk memilih ukuran J-Hope, karena kamu sudah tau. Hanya, sangat sulit menemukan model yang cocok untuk lelaki idolamu itu. Merasa tidak ada yang cocok, kamu menghampiri Yerim.

"Yer, gak ada yang cocok. Ke toko satunya yuk?" ajakmu.

Akhirnya, kamu dan Yerim menuju toko sepatu yang tak jauh. Kamu dan sahabatmu masuk dan segera memilih sepatu karena sudah hampir sore.

"(y/n)! Liat!" Yerim menunjuk sepatu di pajangan bewarna hijau gelap.

Kamu segera mengambilnya. "Ini cocok. Sekarang kita liat ukuran--"

"Maaf, bisa kamu berikan sepatu itu padaku?" seorang wanita yang kira-kira 1 tahun lebih tua darimu mendatangi kalian dan langsung meminta sepatu yang kamu pegang.

Kamu dan Yerim saling berpandangan.

"Pacarku ulang tahun, dan dia menginginkan sepatu itu," lanjut wanita asing itu.

Jodohku juga sedang berulang tahun besok, batinmu.

Yerim sengaja menyenggolmu dan segera memberi kode untuk memberikan sepatunya kepada wanita asing itu. Dengan berat hari, kamu memberikan sepatu itu.

"Terima kasih!" ucapnya, lalu berjalan dengan senyum ke arah kasir.

Kamu menghela napas kecewa. Padahal sepatu itu cocok untuk J-Hope dan juga cocok untuk kantongmu.

Yerim menepuk pundakmu untuk memberi semangat. "Siapa tau ada yang lain yang lebih cocok,"

Bersamaan ketika Yerim berbicara, ponselnya berbunyi. Ia meminta izin keluar untuk berbicara di telepon. Setelah selesai, Yerim kembali dan mengatakan, "(y/n), duh maaf, ibuku menyuruhku pulang,"

"Yaudah pulang aja. Aku bisa cari sendiri kok. Hati-hati ya,"

"Jaga diri baik-baik! Bhay!" dan Yerim pun meninggalkanmu.

Kamu kembali sibuk memilih sepatu. Sebuah sepatu hitam yang di pajang di atas menarik perhatianmu. Kamu segera mengambilnya. Kebetulan ukurannya cocok . Modelnya juga cocok untuk J-Hope, tapi harganya melebihi anggaranmu. Masa iya kamu harus mengambil sebagian uang jajan mingguanmu?

"Misi mbak, saya mau mengambil ini," ucapmu tanpa perlu pikir panjang.

Demi J-Hope! pikirmu.

Setelah selesai, membeli sepatu, kamu berjalan pulang menuju halte bus. Untung, halte bus tak jauh dari toko sepatu.

Kamu duduk di tempat yang disediakan dan menaruh tas kertas berisi sepatu di samping, sambil merapatkan jaketmu. Hari sudah gelap dan udara mulai dingin. Akhirnya kamu memilih menonton MV BTS - Fire, MV kesukaanmu.

"Suka BTS?" tanya seseorang entah sejak kapan ikut duduk di sampingmu.

"Iya," jawabmu secara refleks, bahkan kamu tidak mengalihkan pandangan dari ponsel.

"Bias siapa?" tanya suara itu lagi. Suara yang sepertinya kamu kenal.

"J-Hope," jawabmu sambil mengalihkan pandangan ke orang itu.

Seorang lelaki dengan jeans, jaket, masker, dan topi serba hitam, tersenyum di balik maskernya. Matanya berbinar senang, sama persis ketika J-Hope tersenyum.

"Terima kasih sudah mendukung kami," ucapnya.

Kamu tidak bisa berkata apa-apa, hanya menatap lelaki idolamu dengan tidak percaya.

"Rasanya senang ketika orang-orang melihat kami di layar," ujar J-Hope, sambil menatap jalanan.

Tidak mau membuang waktu, kamu mengambil dan memberikan tas kertas sepatu ke J-Hope.

"Ini, untukmu. Mungkin hari ini memang belum tanggal delapan belas, tapi aku mau aku jadi orang pertama yang memberimu ucapan dan kado. Selamat ulang tahun, Jung Hoseok," ucapmu.

"Whoah! Terima kasih! Cukup kamu terus mendukung kami aku sudah senang!" J-Hope menerima dengan semangat.

Kamu ikut tersenyum melihat senyum mereka J-Hope. Sebenarnya, kamu ingin meminta foto atau tanda tangan, tapi kamu sadar privasi idola itu penting.

Sebuah bus datang. Sayangnya, bukan bus arah rumahmu. J-Hope bangkit berdiri sambil menenteng kadomu.

"Aku duluan. Terima kasih. Semoga kita bertemu lagi," J-Hope mengacak rambutmu sebentar, kemudian masuk ke dalam bus.

Kamu terdiam, masih tidak percaya apa yang terjadi. Tanganmu gemetaran saking kagetnya. Kamu tersenyum lebar ketika menyadari ini semua adalah kenyataan. Tidak perlu mengirimkan kado untuk J-Hope lewat temanmu atau staff Bighit, bahkan kamu bisa memberikannya secara langsung.

Dan 1 hal yang kamu sesali, kamu lupa memberikannya kartu ucapan yang membuat J-Hope tidak tahu namamu.

✖✖✖✖✖

HBD SAYANGKUHH💕💕

HBD SAYANGKUHH💕💕

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Owmaigawt my heart is my heart is ouh :v

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Owmaigawt my heart is my heart is ouh :v

Aku cuma bisa berdoa semoga kamu jodohku ( ˘ ³˘)❤

Kalo gak yaudin sama Syuga aja :v

Bangtan Imagine; No More DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang