**
Hi.... makasih udah mampir buat baca,,,,,,
panggil aku aja 'Ra' , ok ^_^
-Jadi ini cuma terinspirasi dari jeonghan yang nangis semalem di hari ke-3 fanmeet carat land, dan aku suka banget bromance mereka berdua-
-Typo everywhere
-tulisan kacau, mohon di maklum karena aku bukan penulis , aku Cuma readers. Bikin ini cuma saking gregetnya sama kejadian semalem
Pairing:
-jeonghan
-jisoo
-seungcheol
---oneshoot---
Genre dan sebagainya tentukan sendiri
Start________
_______________________________DANDELION___________________________________
Siang itu matahari seolah membungkus penuh kota Seoul . Sepanjang jalan, kuamati orang-orang tengah menenteng kipas dan menggerakannya ke arah wajah. Sebagian yang lain tetap diam menikmati panasnya, termasuk aku.
Pukul 15:30 adalah jadwalku pulang kuliah hari ini. Terik yang membakar sengaja ku abaikan. Aku hanya ingin segera sampai rumah. Kalau saja Jisoo Hyung bisa menjemputku seperti biasa, aku tak akan bersusah payah seperti ini, batinku pelan..
Ketika sampai didepan rumah, ku tatap jam kecil yang melingkar dipergelangan tanganku. Sudah pukul 16:30.
Aku masuk ke kamar dan langsung rebahan diatas kasur. Hyung belum sampai rumah. Aku memandang sekeliling kamarku yang masih berantakan, karena sejak tadi pagi belum sempat ku bereskan. Rasa lelah yang menjalar seluruh tubuh membuatku enggan untuk mengambil satu persatu barang yang berceceran. Biasanya Jisoo Hyung yang berbaik hati membereskan kamarku.
Baik hati ??? entahlah..
**
"Apalagi yang kau harapkan dariku? Kau ingin semua orang semakin membenciku dengan tingkahmu yang seolah-olah manis itu? Hah ?" Aku tau ini keterlaluan. Tapi aku sudah tak bisa menahan emosiku di hadapannya.
"Jeonghan, aku tidak pernah bermaksud seperti itu. aku hanya ingin kau bisa berubah menjadi lebih baik lagi.." ujarnya menjelaskan..
"Omong kosong! Hyung tak pernah setulus itu padaku" Tangisku tertahan. Namun tangisnya sudah pecah terlebih dulu.
Apakah aku sudah terlalu menyakiti hatinya? Dia menghapus airmatanya yang mengalir deras, dan mencoba memberiku pengertian.
"meskipun kita tidak dilahirkan dari rahim ibu yang sama, tak pernah sedikitpun terbesit niat dalam hatiku untuk tidak menyayangimu dengan tulus. Adik kandung atau bukan, kau tetaplah adikku yang sangat kucintai sejak dulu, dan tak akan pernah berubah sampai kapanpun." Ucapnya seraya melangkah keluar kamar.
Aku duduk terdiam diatas karpet kamar. Kali ini aku benar-benar menyakitinya. Dia terlihat begitu tulus mengucapkan kata-kata itu.
"Dia menyayangiku. Tapi kenapa aku tidak bisa?"
**
Wajahmu terlihat sangat cantik hyung, selallu dan selalu seprti ini. Aku masih ingat pertengkaran kita waktu itu. Aku juga ingat, betapa selama ini aku terlalu memikirkan diriku sendiri sehingga aku tak pernah melihat ketulusanmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANDELION (Jeonghan-Jisoo-Seungcheol)
FanfictionboyXboy ONESHOOT -jeonghan -jisoo -seungcheol