Hari sudah hampir pagi, ketika akhirnya Chris selesai dengan bagian pembuka untuk novel barunya, yang akan diberinya judul Virgin...In My Bed. Novel terbarunya ini akan berkisah tentang kisah cinta pertama seorang gadis desa yang cantik, namun naif dan polos saat menghadapi ganasnya kehidupan. Dan Chris benar-benar sudah berhasil menemukan roh untuk tokoh utama wanitanya, yang kali ini dia beri nama Annastacia Donnovan.
Chris yakin telah berhasil menciptakan tokoh Anna dengan begitu hidup di setiap untaian kata-kata yang telah ditulisnya sejak tadi malam. Di dalam imajinasi dan juga pikiran Chris, Annastacia seolah menjelma nyata sejak dirinya bertemu dengan Scarlett dua hari yang lalu. Gadis itu seolah-olah hidup dan berkeliaran di otaknya, dan menunggunya untuk menuliskan segala tingkah lakunya di atas halaman kosong. Sesuatu yang membuat Chris enggan beranjak dari depan laptopnya.
Dan jujur saja selama dua hari ini hanya wajah polos Scarlett yang cantik, yang selalu terbayang di pikiran Chris . Betapa gadis itu masih tampak begitu belia - jika dibandingkan dengan dirinya yang sudah dewasa dan sangat berpengalaman dalam hidup, hingga membuat Chris mendamba. Ekspresi wajah Scarlett yang begitu polos, seolah tanpa kepura-puraan dan terasa begitu manis. Dan wajah itu akan merona jika pemiliknya merasa gugup atau malu, terus terang saja itu sangat menggemaskan bagi Chris. Rasanya sudah lama sekali, Chris dapat menemukan semburat merah pipi yang alami seperti itu. Karena selama ini yang Chris tahu, rona merah seperti itu adalah hasil kreasi dari sapuan warna blush on di pipi.
Chris begitu menikmati proses pembuatan novel terbarunya. Semuanya begitu mudah jika dirinya sedang hanyut melamunkan berbagai macam ekspresi wajah milik Scarlett. Rangkaian kata demi kata pun terus menerus keluar dari imajinasinya, layaknya sebuah banjir bandang. Seingat Chris, dia tidak pernah merasa sesenang dan semudah ini saat menulis dan mengerjakan novel-novel sebelumnya. Apalagi didukung dengan suasana tenang yang didapatnya dari villa milik Bruce ini. Lingkungannya saat ini sangat membantunya untuk menjadi lebih santai. Dan dengan tinggal di villa ini, Chris jauh dari gangguan apapun - termasuk tangan jahil para paparazzi.
Pada pukul 4 pagi waktu Westside, akhirnya Chris pun menyudahi kegiatannya menulis. Matanya sudah mulai terasa berat dan kepalanya pun sedikit pusing. Chris bahkan sudah tidak bisa berhenti menguap sejak satu jam yang lalu. Pria itu kini sadar jika dirinya membutuhkan tidur sekarang juga. Dengan langkah tertatih Chris pun berjalan meninggalkan laptopnya di atas meja, dan menuju ranjang empuknya selama dua hari ini.
Saat kepalanya menyentuh bantal, dalam sekejap saja Chris langsung terseret menuju alam mimpi. Sebuah dunia berisi dengan hal-hal indah. Dunia milik Chris yang berisi sebuah rumah mungil dengan halaman luas dan taman bunga di depannya. Ada anak-anak kecil - lebih tepatnya sepasang anak kecil - seorang laki-laki dan perempuan, sedang berlarian gembira di halaman rumah itu. Sementara Chris sedang duduk santai di teras rumah, sambil membaca koran dan minum secangkir kopi - ditemani oleh seorang wanita cantik berwajah teduh dan penuh kasih, yang sedang merajut syal berwarna merah. Wanita cantik itu terlihat duduk di samping Chris sambil tersenyum manis ke arah anak-anak yang saat ini sedang bermain kejar-kejaran.
"Apa kau bahagia dengan semua ini, sayang?" tanya Chris lembut pada wanita cantik di sampingnya saat ink.
"Tentu saja, Chris. Tentu saja aku bahagia. Tak ada yang kuinginkan melebihi ini semua," jawab wanita cantik itu.
"Pulanglah, Chris! Cari dan temukan aku. Dan tolong berhentilah dari petualanganmu. Agar kau bisa berbahagia bersama kami," kata wanita itu lagi.
"Tunggu aku, sayang. Aku akan mencarimu. Dan aku pasti menemukanmu," gumam Chris dalam tidurnya. Ada sebuah senyum kedamaian yang terukir di bibirnya.
***
Scarlett heran ketika melihat granny-nya tampak gembira sekali pagi ini. Granny tercinta-nya kini bahkan sedang asyik bersenandung sambil mengaduk sesuatu di dalam mangkuk besar, yang terlihat seperti sebuah adonan kue. Wangi vanilla dan juga pandan tercium, saat Scarlett melangkah memasuki dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Virgin...In My Bed ( Gairah Cinta )
RomansaGairah Series Book #1 ( Edisi Revisi ) Chris Evans, 32 tahun, seorang penulis novel romantis erotis. Rayuan, kata-kata manis dan kisah penuh gairah adalah keahliannya. Namanya begitu terkenal sebagai penulis jenius yang selalu menciptakan novel roma...