Chapter 5

26.1K 1.7K 33
                                    

Viona POV

Matahari pagi membangunkanku dari tidur nyenyakku. Aku mengambil jam weker di nakas. Mataku terbelalak. Oh God! Aku terlambat!
Langsung saja aku bergegas mandi dan bersiap-siap. Setelah 25 menit aku selesai. Dan siap! Aku berlari menuruni tangga. Ya,  kamarku ada di lantai 2.
Mom yang melihatku hanya menggelengkan kepalanya.

"Makan dulu sayang!" katanya padaku.

"Tidak usah Mom, aku sudah terlambat. Nanti saja aku makan di sekolah." jawabku seraya mencium pipi kanannya. Aku segera berangkat.

***

Sial! Batinku. Pintu gerbang sudah ditutup sebelum aku melangkah masuk.

"Pak! Tolong buka pintunya!" aku berteriak memanggil satpam di sekolahku. Ia sudah kelihatan tua. Kutaksir umurnya kira-kira sudah 50an. Orang tua itu berlari menghampiriku.

"Maaf, Non. Tapi jam sekolah sudah dimulai. Gerbang ini harus saya tutup." katanya pelan.

"Tapi saya mohon, Pak. Saya hanya terlambat beberapa menit saja." kataku memohon padanya. Dengan muka memelas aku berhasil membujuknya. Yes!

"Baiklah. Saya akan buka pintunya."

Orang ini baik sekali. Aku tersenyum lebar ke arahnya.

"Terima kasih, Pak" ucapku sopan kepadanya.

Dia hanya tersenyum padaku.

Aku segera menuju kelas dengan tergesa-gesa. Aku tidak peduli dengan sekitarku. Aku terus berjalan tanpa melihat jalan di depanku.

Buukkkk!

Aku terjatuh setelah menabrak sesuatu. Aku berusaha bangkit tetapi ada ulurun tangan seseorang di depanku. Aku memandangnya dan oh my God! Dia lagi! ucapku frustasi.

"Kau baik-baik saja?" ucapnya setelah menarik tanganku. Aku terkejut. Dia berbeda. Dia tidak seperti yang aku lihat waktu itu. Ucapannya tulus. Tatapannya membuatku diam dan membungkam mulutku. Ada apa dengannya? Tapi dia terlihat tampan sekali hari ini. Apa yang aku pikirkan?! No! Aku bilang apa tadi?! Oh tidak!! Kenapa aku seperti ini?! Aku segera menepis pikiran itu dari otakku.

"Terima kasih. Aku baik-baik saja. Maaf aku harus masuk kelas sekarang."

Aku beranjak pergi namun ia menahanku.

"Tunggu!" ia memegang tanganku. Mom!!! Aku merasakan getaran aneh di tubuhku. Aku tidak tahu.

"Apa?!" tanyaku ketus. Aku harus pergi dari sini sebelum guru itu menghukumku.

"Aku hanya ingin tahu namamu."
"Namaku Viona. Sudah kan? Lepas!" ia melepas genggamannya di tanganku. Aku berlari meninggalkannya.

***

Huhhhhh... Aku lega. Belum ada guru yang masuk kelas.

"Viona! Kenapa kau terlambat? Aku menunggumu sejak tadi." bibirnya mengerucut.

"Eh aku terlambat bangun. Lalu tadi ada kecelakaan kecil."

Ups...

"Apa?! Kecelakaan? Kau baik-baik saja?" uhh cerewet.

"Aku baik. Oh iya kenapa Pak John belum datang?" kataku mengalihkan pembicaraan. Sebaiknya aku tidak memberitahunya dulu tentang kejadian tadi.

"Pak John sedang sakit. Jadi tidak masuk hari ini."

"Ohhhhh..."

"Kau ini. Vio, antar aku ke kelas 12 ya. Ada sesuatu yang penting."

What?!

"Kau mau bertemu dengan siapa An?"

Anna tak menjawabku. Ia langsung menarik tanganku menuju kelas yang dimaksudnya.

"12 IPA 1." aku membaca papan nama di atas pintu.

"Kau tunggu di sini. Aku masuk dulu." aku mengangguk kesal.

Banyak anak-anak kelas 12 menatapku tajam. Apalagi beberapa anak laki-laki memandangku seperti ingin memakanku. Aku bergidik ngeri. Anna, kenapa kau lama sekali?!

Selang beberapa menit, Anna keluar dari kelas itu.

Fyuhhh akhirnya...

"Kau lama sekali." aku mendengus kesal.

"Ayolah Vio, kau ini kan sahabatku." katanya merayuku.

Hehhh... Anna sudah berkata seperti itu aku bisa apa?!

"Memangnya kau bicara dengan siapa?" selidikku.

"Nanti kau akan tahu." kata itu lagi. Aku tahu pasti ada yang dia sembunyikan dariku.

***

Vote kawan :)

My Mate Is A VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang