10

1.6K 115 14
                                    

"Untuk apa aku mencintai seseorang yang hanya melukaiku? Tapi kenyataanya, tetap saja aku mencintainya."

***

Bodoh?
Memang!
Tapi apalah dayaku?
Aku hanya ingin bersamanya.
Biar!
Tak apa aku disakitinya..
Tak apa!
Asal dia senang.
Kau tahu? Betapa bodohnya aku?
Karna aku tetap mencintaimu,
Meski tanpa ada balas rasa darimu..

-TichaniaA.

***

"Hoaaam..!!" Tichania menguap lebar sambil mengucek matanya.

"Udah bangun. Kebo juga lo ternyata, wkwk."

"Loh kok kakak bisa disini?" tanya Tichania heran.

Ray tersenyum jahil, "Coba lo lihat, ini kamar siapa?"

Tichania melihat sekelilingnya, ia baru ingat jika ini bukan kamarnya, lantas ia berada di kamar siapa? Dan kenapa kak Ray ada bersamanya? Jangan-jangan..?

"Ini kamar gue," ucap Ray.

"Kok bisa?" tanya Tichania.

"Kemaren lo ketiduran, gue capek, males kalo bawa ke rumah lo, jauh! Yaudah gue bawa ke apart gue aja yang deket sini."

"Oh."

"Cuma gitu doang reaksi lo? Lo gak takut gue apa-apain gitu?"

"Takut? Kenapa takut? Emang aku mau diapain?" tanya Tichania polos.

Ray menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah Icha yang sangat polos ini.
"Enggak, gak ada yang mau ngapa-ngapain elo."

Drrrtt..drrrtt..

Ponsel Ray berdering, menandakan adanya telepon masuk.

"Hallo."

"Hallo, nak Ray!" seru seseorang di telepon.

"Iya, siapa?"

"........"

"Oh, ada apa om?" tanya Ray dalam telepon.

"........"

"APA!! Kok bisa? Om gak bercanda kan?"

"Sekarang dia ada di rumah sakit keadaanya kritis, sebelumnya dia terus manggil nama kamu nak, mungkin kalau kamu disampingnya dia bisa melewati masa kritisnya dengan mudah."

"Om yang tenang, saya langsung ke sana sekarang."

Ray panik!
Ia sangat panik, "Cha lo disini yah jangan kemana-mana, jaga apart gue!"

"Iya, emangnya ada apa kak?"

"Udah lo gak usah banyak bacot, gue buru-buru, minggir!" Ray menyenggol lengan Tichania sangat keras hingga ia tak sadar itu membuat Tichania terjatuh dan kepalanya terbentur oleh lantai, dan itu membuat Tichania meringis kesakitan.

"Sshh.." ringis Tichania.

"Udah stop lo jangan alay! Luka lo gak parah, lo obatin sendiri aja, tuh kotak p3k ada di atas laci. Gue pergi!" Ray buru-buru meninggalkan Tichania dengan tergesah-gesah.

My Life With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang