Part 2 - Harapan

58 4 5
                                    

haruman ani jamkkanmanirado
If for just one day, no, for just one moment

dwidora bondamyeon neol doedollil tende
If you would look back at me I could take you back

naega eopneun neon neodo
You can't imagine yourself

sangsanghal su eopjanha
Without me, either

jejariro dorawa jwo
Come back to where you belong

Tanpa sadar Hoya dan Hye Na sudah berlatih sangat lama di ruang latihan tersebut. Berbekal lagu dari kaset milik Hye Na dan gerakan-gerakan yang sudah ia latih maka tidak sulit bagi Hoya untuk menambahkan gerakan atau mengubah gerakan-gerakan tersebut menjadi lebih menakjubkan. Bukan Hoya namanya jika ia tidak bisa melakukan semua itu dengan sempurna dan dalam waktu singkat.

"Hah..hah..hahhhh" Hye Na bernafas tersenggal-senggal

"Kau lelah? Mari istirahat" Hoya memberhentikan gerakan mereka dan langsung duduk meregangkan kaki dan tangannya

"Huahhh...ini benar-benar melelahkan. Kau hebat Hoya-ssi" Hye Na ikut duduk disebelahnya

"Terima kasih. Kau juga hebat" Hoya mengambil 2 botol air mineral dari dalam kulkas yang ada disana. Aku sudah mengatakan jika ada kulkas disana bukan? Jika belum berarti kalian sudah tahu sekarang

"Ini, minum dulu" Hoya memberikan sebotol pada Hye Na

"Terima kasih Hoya-ssi" Hye Na meneguk airnya dengan cepat 

"Haaaaahh...leganya" sebotol air mineral kandas dalam sekejap masuk ke tenggorokan Hye Na. Hoya sampai terdiam dibuatnya

"Hye Na-ya, sebenarnya berapa umurmu? Kenapa kau selalu memanggilku dengan –ssi? Aku pikir kita seumuran" Hoya membuka tutup botol air mineralnya

"Euuu tidak. Kau lebih tua dua tahun dariku" Hye Na menggeleng

"Begitu rupanya" Hoya mengerti sekarang

"Oh ya sekarang sudah pukul 08.30 malam, kau ingin lanjut atau kita lanjutkan besok?" Hoya mengangkat alis tebalnya bertanya

"Sepertinya kita pulang saja. Sudah cukup hari ini. Aku lelah" Hye Na beranjak dari duduknya dan mengambil barang-barangnya tak lupa mengeluarkan kasetnya, menghindari mengulang kesalahan yang sama.

"Ah ya! Kita kembalikan kunci ruangan ini terlebih dahulu kepada ibu galak, jika tidak kau bisa terkena masalah nanti" Hoya memperingatkan 

"Tapi aku.."

"Tidak ada bantahan Hye Na-ya, kembalikan kunci itu atau aku tidak akan mengajarimu lagi" Hoya mengancam yang membuat Hye Na terdiam tidak bisa berkata apa-apa

"Arraseo" Hye Na menghela napas pasrah

***

Hye Na yang berada disebelah Hoya berjalan lesu, dari tampangnya sepertinya sudah dapat diketahui bahwa Hye Na baru saja kena semprot kata-kata mutiara dari ibu galak. Hoya yang melihat tampang tak bersemangat Hye Na ingin tertawa tapi kemudian dia mengurungkan niatnya.

"Hey, jangan cemberut seperti itu. Kau jelek" Hoya menyenggol lengan Hye Na pelan

"Apasih" Hye Na sewot

"Aiishh jinjja, kau marah?" Hoya melangkah ke hadapan Hye Na dan mengangkat wajah Hye Na yang sejak tadi menunduk

"Tidak" Hye Na kembali menunduk

"Baiklah, maafkan aku. Tapi tidak baik jika kau tidak mengembalikan kuncinya. Ibu itu bisa terkena masalah jika orang yang punya studio menagih kuncinya. Kau akan menanggung dua dosa sekaligus" Hye Na mengangkat kedua alisnya tidak mengerti

The Last Hope (3 Shoots)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang