Segelintir Masa Lalu

143 20 0
                                    

Jackson keluar dari ruang kantor No. 1 dengan lesu, lebih lesu dari pada biasanya. Semuanya menatap Jackson dengan ketakutan, tak berani menghalangi jalannya.

"Oppa ~, ayo kita minum hari ini!" Tiba-tiba seorang perempuan, salah satu penggemar Jackson tentunya, berkata sambil menggelayut manja di tangannya.

"Tch, menjauhlah dariku." Jackson berkata sambil menyentakkan tangan penggemarnya itu yaitu Eunha (A/N: Eunha di sini fiksi guys). Eunha tak berani mendekat, dan langsung berlari menyembunyikan malunya.

Eunha's P.O.V

Apa-apaan itu?! Dia menolak ajakanku? Padahal aku sudah berusaha sebaik-baiknya agar ia mau minum bersamaku. Apa sebenarnya Oppa sudah punya pacar? Aaaaah! Tidak boleh! Pokoknya Jackson-Oppa milikku! Ah malunya aku tadi:", mengapa dia seperti benci kepadaku? Sepertinya ia sudah mempunyai pacar, aku harus mencari tahu!
Author's POV

Jackson kembali terdiam, sambil menatap pemandangan di luar markas. Sangat indah, dan menenangkan. Angin berhembus ke rambutnya yang berwarna pirang tersebut, membuatnya harus merapihkan rambutnya kembali. Teringat kembali masa lalunya bersama Hwa-Young, seorang wanita yang bisa membuatnya jatuh hati untuk pertama dan terakhir kali.

Jackson ingat bagaimana pertama kali ia bertemu dengan Hwa-Young. Saat itu Jackson berumur enam tahun, dan Hwa-Young berumur lima tahun. Ia ingat bagaimana No. 1 menyayanginya seperti seorang anak. Jackson pun tenggelam dalam lamunannya

"Oppa!" Hwa-Young kecil memanggil Jackson. Jackson berbalik dan menggamit tangan Hwa-Young,

"Ada apa?" Jackson bertanya.

"Appa dimana?" Hwa-Young bertanya. Jackson memiringkan kepalanya,

"Aku tidak tahu..." Jackson berkata. Baru ia sadari akhir-akhir ini No. 1 pergi untuk mengurusi organisasi tersebut. Ya, Park Jinyoung dan keluarganya hidup di Tongyeong sedari awal.

"Oppa! Saat aku besar, aku ingin menyelamatkan dunia dari orang-orang jahat!" Hwa-Young berkata.

"Wah, itu cita-cita yang sangat bagus!" Jackson berkata dan tersenyum. Hwayoung menganggukkan kepalanya dan kembali menarik lengan Jackson untuk berjalan-jalan. Tongyeong memang terasa nyaman untuk berjalan-jalan di siang hari.

"Aku kangen Appa..." Hwayoung berkata dan memanyunkan bibirnya. Jackson tertawa dan mencubit pipi Hwayoung dengan gemas,

"Bukannya baru ketemu tadi? Ayah kan sedang sibuk!" Jackson berkata dengan sangat gemas.

"Iyaa... Tapi aku tetap aja kangen..." Hwa-Young berkata. Jackson hanya tertawa dan menepuk kepala Hwa-Young dengan lembut.

Jackson terbangun dali lamunannya. Ia tak sadar telah melamun untuk beberapa lama. Ada apa denganku? Ia bertanya dalam hati sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Hmm... Jackson-ssi?" Tiba-tiba seseorang bertanya.

"Ah, Jungkook. Ada apa?" Jackson bertanya.

"Boleh aku panggil anda Jackson hyung?" Jungkook bertanya takut-takut. Jackson tertawa kecil dan mengangguk,

"Jangan terlalu formal, santai saja." Jackson berkata di tengah tawanya. Jungkook tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"Hyung, bagaimana kau bisa masuk ke institusi ini? Aku dengar hyung tidak melewati proses seleksi." Jungkook berkata. Mereka berdua kini bertengger di balkon. Jackson menganggukkan kepalanya,

"Aku diangkat oleh No. 1, tapi bukan sebagai anak adopsi. Margaku bukan Park, dan aku sudah diawasi No. 1 sejak kecil. Aku sudah melewati masa-masa training sejak kecil, jadi aku tak perlu lagi seleksi." Jackson menjelaskan kepada Jungkook.

"Pantas saja..." Jungkook berkata. Jackson menganggukkan kepalanya,

"Kamu udah di sini dari kapan?" Jackson bertanya. Jungkook memiringkan kepalanya,

"Sejak umurku 17 tahun." Jungkook berkata. Jackson mengangguk-anggukkan kepalanya,

"Berarti sudah tiga tahun, ya." Jackson bergumam pelan.

"Hey, kalian berdua!" Namjoon memanggil dari kejauhan. Keduanya menoleh ke arah Namjoon,

"Wah, leader dan maknae ternyata sudah dekat... Hehe..." Namjoon merangkul bahu kedua temannya tersebut. Ya, Namjoon memang memiliki banyak koneksi dalam hubungan pertemanannya.

"Maaf mengganggu percakapan mesra kalian berdua, tapi Jackson dipanggil oleh sajangnim kita tercinta." Namjoon berkata dan menarik Jackson. Tak lupa ia menekankan kata 'mesra' saat ia berbicara tadi. Jackson hanya bisa terdiam ditarik Namjoon.

Hidden- A Jackson Wang FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang