Min Yoon Gi

415 44 0
                                    

Yoongi menghela nafas jengah melihat sikap kedua dongsaeng yang terus saja mengganggu kekasihnya dengan pertanyaan tidak bermutu. Jung Hoseok dan Kim Taehyunglah yang menjadi sebab kepalanya berdenyut sekarang. Seharusnya ia tidak menanyakan pertanyaan yang begitu sensitif ke dua makhluk hiper itu. Tahu apa yang ia tanyakan? Bagaimana cara melamar kekasihnya.

Ya, Min Yoongi bertanya pada orang lain tentang bagaimana cara melamar kekasihnya, [Name].

Seharusnya ia bertanya pada Jin-hyung atau mungkin Namjoon-ah saja yang saat ini terlihat lebih normal dibandingkan member lainnya, ralat, kedua member yang ia percaya akan menjadi penengah itu malah ikut nimbrung memburu [Name] dengan pertanyaan yang sama dengan yang dilontarkan oleh Hoseok dan Taehyung.

“Noona, kenapa tidak ingin mengatakannya pada kami? Mungkin kami bisa membujuk Suga-hyung untuk melakukannya seperti yang noona inginkan,” bujuk Taehyung sembari menarik kaus [Name] bagian lengan.

“Maaf Taehyung-ah,” [Name] menggelengkan kepalanya seraya memamerkan senyum tipis penuh rasa bersalah. “Aku tidak memiliki keinginan seperti itu. Bisa bersama dengan laki-laki yang kucintai saja sudah cukup.”

“Aishh... bagaimana bisa Yoongi-hyung mendapatkanmu, noona? Kau terlalu penyabar untuknya,” komentar Jimin. Member paling pendek di grup mereka mendengus kecil lalu melempar seringai penuh arti ke arahnya. “Mungkinkah hyung meminta noona menjadi kekasihnya dengan romantis hingga noona tidak bisa menolaknya?”

“Kalau aku bersikap romantis seperti Suga-hyung, apa noona mau menjadi kekasihku?” kali ini maknae merekalah yang berulah. Jungkook meraih tangan [Name] dan mengedipkan sebelah matanya genit.

Sekali lagi Yoongi menghela nafas, berusaha meredam amarah yang perlahan mencapai ubun-ubun. Ia tahu mereka hanya bercanda dan Yoongi seringkali mengabaikannya, tapi ia tidak suka melihat ekspresi [Name] yang terlihat menikmati perhatian yang ia terima dari para dongsaengnya.

“Kurasa [Name]-noona tidak akan menyukai laki-laki yang seperti dirimu, Jungkook-ah,” bantah Hoseok dengan raut wajah penuh kritik. “Karena Suga-hyung adalah penguasa kegelapan di antara kita, mungkin noona akan lebih menyukaiku yang lebih mirip dengan matahari, bukan begitu noona?”

[Name] tertawa. “Mungkin iya, mungkin juga tidak. Mungkin aku akan menerimamu dan Jungkookie, tapi memiliki Yoongi dalam hidupku saja sudah sangat merepotkan.”

Yoongi mendengus kecil, menyembunyikan senyum penuh kemenangan saat mendengar jawaban [Name].

“Aku melihat senyumanmu hyung,” bisik Namjoon dengan nada menggoda. “Kau serius akan melamarnya, hyung?”

“Aku tidak pernah bercanda untuk hal seperti ini,” Yoongi mengangkat bahunya acuh tak acuh.

Fokus Yoongi sudah tidak berada pada Namjoon, teralihkan oleh lengan Jimin yang seenaknya merangkul bahu [Name]. Kali ini tidak bisa dibiarkan, apa jadinya kalau salah satu dongsaengnya mampu meluluhkan hati [Name] seperti yang ia lakukan beberapa tahun yang lalu.

Betapa menyesalnya ia sekarang. Menyesal karena tidak bisa mengendalikan fungsi bibirnya hingga pertanyaan laknat itu keluar dan terdengar oleh dua makhluk paling berisik yang pernah ia kenal. Kalau saja ia bertanya pada hyung satu-satunya di grup, mungkin ia akan mendapatkan saran yang jauh lebih baik, bukannya melihat kekasihnya bermesraan dengan dongsaengnya. Panggil Yoongi pencemburu, tapi memang begitulah sifatnya.

“Jimin-ah, kalau aku jadi kau, aku akan melepas rangkulanku pada bahunya,” Yoongi melirik Jimin tajam. “Kita tidak ingin kau menari hanya dengan satu lengan, kan?”

Seperti yang Hoseok katakan, Yoongi adalah penguasa kegelapan di grup mereka. Lihat saja, sekarang Jimin sudah menurunkan lengannya perlahan, takut memancing amarah Yoongi lebih jauh.

“Dan kau, Min [Name],” ucap Yoongi penuh penekanan. “Jangan biarkan laki-laki lain menyentuhmu semudah itu.”

[Name] melipat kedua tangannya di depan dada. “Aku belum berganti marga. Jangan seenaknya merubah namaku, Min Yoongi. Dan mereka sudah kuanggap seperti adikku sendiri, terkecuali Seokjin-oppa.”

Yoongi bangkit dari tempatnya duduk. Ia merogoh sesuatu dari sakunya seiring dengan semakin dekat jaraknya dengan [Name]. Penguasa kegelapan itu meraih tangan kekasihnya lalu menyematkan sesuatu di jari manis [Name].

“Beberapa bulan lagi namamu akan berganti Min. Tidak peduli kau suka atau tidak.”

“Waaaa... akhirnya hyung melakukannya juga!” suara Hoseoklah yang pertama kali terdengar, membelah kesunyian karena terlalu fokus dengan apa yang akan dilakukan oleh Yoongi.

“Awh, lihat wajahmu [Name]-ah. Kau terlihat seperti ceri sekarang. Manis sekali.”

Yoongi hanya bisa menggerutu kala Jin-hyung memuji [Name]. “Beruntung ia adalah hyungku, mungkin kalau ia lebih muda dariku sudah kulepas bibir tebal itu dari tempatnya.”

Terlalu banyak teori sekarang...

Seven WingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang