1

11.4K 425 58
                                    

Ada sebagian yang berpendapat bahwa menjaga keperawanan sampai menikah itu penting dan ada juga sebagian yang berpendapat keperawanan bukanlah suatu masalah.

Tapi bagi seorang Bae Irene, hal itu sangatlah berharga.

Kehilangan hal itu sama saja kehilangan harga dirinya. Dan sialnya, ia harus kehilangan sebuah hal yang selalu ia jaga selama ini.

Ia selalu mengingat kala dimana ia terus terisak melihat bercak darah di seprai berwarna putih. Dan menatap penuh kebencian pada sosok lelaki setengah telanjang yang masih mendengkur pulas diatas ranjang.

Ya, sosok yang brengsek itu telah memanfaatkan keadaannya yang mabuk dan mengambil dengan paksa keperwanannya . Dan bodohnya, Irene tidak bisa melawan karena dalam pengaruh alkohol.

Tubuh mungil itu tidak bisa memberontak dibawah kukungan tubuh kekar Song Mino si lelaki brengsek yang terkenal sering bergonta ganti pasangan, si peminum berat, seorang pemakai, dan hobi berulah.

Irene tidak akan pernah bisa melupakan sosok itu. Meskipun ia sangat ingin tapi ia tidak bisa. Tuhan sepertinya tidak mengizinkan ia melupakan dosa yang telah ia perbuat itu.

.
.
.

Telah berurusan dengan Song Mino adalah kesalahan terbesarnya. Entah kenapa hari itu ia sangat bodoh karena salah meletakkan surat yang berisi pernyataan cintanya pada seseorang.

Surat itu ia tulis dengan sepenuh hati untuk Park Bo Gum, lelaki baik hati dan cerdas di kampusnya. Alih-alih terlalu gugup, ia malah memasukkan surat sialan itu kedalam loker Song Mino yang jelas-jelas seorang iblis bertubuh manusia.

Hingga keesokan harinya ia harus dihadang oleh Mino dan diseret ke sebuah lorong yang sepi. Tubuhnya gemetar saat tatapan Mino jelas-jelas menjelajahi tubuhnya dengan penuh nafsu.

Irene yang seorang gadis biasa, tidak menarik, rambut di kuncir kuda, dan mengenakan kacamata bulat hanya biasa diam tidak berani membalas tatapan Mino.

Tidak ada yang membuka pembicaraan. Mino sedari tadi tidak berhenti menyeringai dan Irene terlalu takut untuk memulai. Tapi jika seperti ini terus maka ia tidak bisa lari.

Lalu dengan segenap kekuatan akhirnya Irene bertanya, "A-Apa yang kau inginkan?"

Lelaki itu lagi-lagi menyeringai dan tangannya mulai merogoh ke saku celananya untuk mengambil sebuah surat yang sangat familiar di mata Irene.

Dengan sombongnya Mino memamerkan secarik kertas itu dihadapan Irene. Mata gadis itu membulat tak percaya, 'b-bagaimana bisa?'

"Ah, dari raut wajahmu aku tahu ini jelas milikmu, Bae Irene." Lelaki itu kembali menampakkan seringainya.

Dengan angkuh ia membuka kertas yang terlipat itu, "Aku sudah membaca semuanya. Dan aku sungguh terkejut. Kukira ini untukku tapi untuk..... Park Bo Gum?" Mino terbahak.

'Tentu saja, brengsek. Aku sudah gila jika aku memintamu' batin Irene.

Irene langsung membuyarkan pikirannya ketika Mino mengangkat dagunya. Pandangan gadis itu secara langsung bertabrakan dengan pandangan Mino. Bahkan ia bisa melihat dengan jelas paras lelaki itu. Mata, hidung, alis, bulu mata, dan bibirnya, Irene bisa melihat semuanya dengan jelas.

Baru Irene sadari ternyata paras lelaki itu memang benar-benar tampan seperti perkataan gadis-gadis yang sering ia temui sedang bergosip tentang Mino.

"Bukankah aku lebih tampan, huh?" Lelaki itu lagi-lagi menyeringai.

Irene langsung mengerjap, gadis itu refleks mundur untuk menjauh tapi tangan Mino dua kali lebih cepat dari tindakan Irene sehingga Irene tidak bisa mundur selangkah pun. Dan posisinya pun sama persis seperti tadi.

Body (MINRENE 18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang