12

859 42 2
                                    

Bella mengecek arlojinya.

6.30.

Ia memandangi gerbang putih tinggi di depannya. Satpam rumah itu mendekatinya, " cari siapa ya, Dek?"

"Saya temennya Rio ,Pak."

"Oh, temannya Den Rio. Ayo masuk."

Satpam itu tersenyum dan mempersilahkan Bella masuk ke rumah Rio yang besar. Bella melihat taman kecil yang teratur dan terawat.

Pasti ibunya Rio senang berkebun, pikirnya.

Bella berjalan mendekati pintu dan mengetuk beberapa kali.

***

"Sebentar!" teriakku dalam rumah.

Itu pasti Dion. Tadi katanya sudah mau sampai ke sini. Aku pun membukakan pintu .

Gadis yang berdiri di depanku itu membuatku terkejut.

Sama, dia juga terkejut. Ia langsung mengangkat tangannya untuk menutup kedua matanya. Pipinya begitu merah. Bahkan, kudengar ia berteriak kecil.

ASTAGA!
AKU HANYA MEMAKAI BOXER.

Aku baru sadar aku tidak sempat berpakaian. Karena kupikir yang mengetuk pintu adalah Dion, jadi aku langsung membukakan pintu.
Dan ternyata orang yang mengetuk pintu adalah Bella.

Aku menutup pintu hingga tinggal sebuah celah kecil .

"Bel, Mau masuk atau tunggu di luar sebentar?" tanyaku. Aku masih sangat malu karena Bella melihatku dalam keadaan begini.

Bella menjauhkan tangannya dan melihatku yang menyembunyikan tubuhku di balik pintu.

"Masuk aja, Kak. Maaf ganggu," Bella tersenyum malu.

Aku membuka pintu sedikit dan mempersilahkan Bella masuk. Bella masuk dengan mata sedikit terpejam.

Sialnya, Bella tersandung satu anak tangga kecil yang berjarak setengah meter dari pintu. Anak tangga sialan itu hanya satu tetapi telah membuat banyak orang terjatuh.

Aku menangkap tangan Bella. Namun, karena aku kurang siap, aku malah ikut terjatuh. Aku menahan tubuhku dengan sikuku yang terantuk keras ke lantai. Hingga aku berada tepat di atas Bella saat ini.

"RIO. SEDANG APA?"

Aku dan Bella dengan spontan melihat ke arah pintu. Dion sedang berdiri di sana dengan dua tas ransel gede di tangannya. Wajahnya terlihat sungguh kaget melihat pemandangan di depannya.

Apalagi aku hanya memakai boxer saat itu.

Aku bangkit berdiri. Disusul oleh Bella yang wajahnya menunduk karena malu.

"Tadi, Bella jatuh, trus aku menangkap tangannya. Tapi, malah ikutan jatuh," aku mencoba menjelaskan. Kulihat Bella mengangguk-angguk membenarkan ceritaku.

"Oh begitu. Yo, cepet pakai baju lah. Ga malu lu?"

Aku mengangguk cepat dan berlari ke kamar.

***
"Bel, kamu ga apa apa kan?"

"Ga apa apa kok ,Kak. Tadi aku kesandung anak tangga itu. Trus Kak Rio hanya niat menolong kok. Jangan salah paham ya, Kak."

Mereka kini duduk di sofa yang ada di ruang tamu. Dion menggengam kedua tangan Bella dan berkata,"ga akan. Aku percaya sama kamu dan temanku."

"Pagi-pagi udah mesra saja." Karen masuk baru saja muncuk dari balik pintu dan mengejutkan Bella dan Dion.

"Ah, Karen. Sudah datang rupanya."
Dion melepaskan tangan Bella dan menyilahkan Karen duduk di sampingnya.

Cinta Seorang Kutu Buku [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang