2 minggu setelah kejadian itu.
"Hyung, jadi gue bakal mulai ngampus sekitar 2 bulan dari sekarang mungkin," Youngjae membolak-balik sebuah kertas yang tipis tapi banyak halaman nya. "Terus gue juga bakal ke Mokpo sebentar mungkin. Eomma udah nelponin terus tapi ya—Hyung, lo dengerin gue enggak sih?"
Youngjae menatap Jackson yang hanya memutar-mutar sendok silver nya itu di mangkuk sereal. Sesekali ia mementikkan jemarinya didepan wajah sang kakak, tapi Jackson tidak bergerak sama sekali.
Sudah 2 minggu kejadian itu terjadi, itu juga berarti sudah seminggu mereka bertiga keluar dari rumah sakit.
Sudah seminggu juga Mark pergi tanpa pamit. Hanya meninggalkan surat tulis tangan yang sekarang ditempel oleh Jackson di kulkas mereka.
Lelaki kelahiran tahun 1996 itu menghembuskan napas pasrah, ia pun menjulurkan tangan nya ke tangan Jackson—berniat untuk menggenggam tangan kakaknya. Setelah ia menggenggam tangan nya, suara tangisan keluar dari mulut Jackson.
"Jaebum hyung..." setelah itu badan Jackson jatuh dari tempat duduk. Youngjae yang mempunyai reflek bagus—langsung menangkap tubuh kekar Jackson. Akhir-akhir ini Jackson memang sedikit rapuh, mungkin karena trauma yang ia hadapi setelah kejadian itu.
Ditambah dengan Mark yang tiba-tiba harus pulang ke Amerika dan semua beban Jaebum ada dipundaknya sekarang.
Youngjae langsung menarik badan Jackson ke pelukan nya, mencoba untuk menenangkan yang lebih tua. Tangisan Jackson menjadi lebih keras, mengeluarkan nama Jaebum dan Jinyoung, mengucapkan maaf—Youngjae langsung membalas kalau ia tidak harus meminta maaf.
Bambam dan Yugyeom yang baru saja merapihkan kamar mereka, langsung terdiam kaku melihat Jackson yang kembali rapuh. Youngjae meminta Yugyeom untuk mengambilkan segelas air minum, karena sedari tadi Jackson hanya mengaduk sarapan nya—ia tidak memakan sarapan nya itu.
Setelah Yugyeom memberikan segelas air, Youngjae langsung menaikkan kepala Jackson dan meminumkan air putih itu ke mulut Jackson. Perlahan-lahan, suara tangisan itu berhenti keluar dari mulut kakaknya.
Saat suasana kembai tenang, Bambam dan Yugyeom membantu Youngjae untuk mengangkat Jackson agar kembali duduk keatas tempat duduk. Bambam menepuk-nepuk paha Jackson dengan pelan, "Hyung..."
Merasa terpanggil, Jackson menoleh kearah Bambam. "Ne?"
"Hyung harus sehat ya. Jangan sakit—" Bambam menyeka air mata yang berbekas diujung mata Jackson, "—senyum dong."
Mendengar perkataan Bambam, sebuah senyum kecil terukir di mulut Jackson. Yugyeom berteriak senang, sedangkan Youngjae hanya tersenyum simpul. Mereka percaya kalau Jackson akan bangkit suatu hari nanti. Sekarang, biarkan lelaki Hongkong ini beristirahat juga.
"Jadi—" Jackson menoleh kearah Youngjae, "—Lo mau dengerin unek-unek kuliah gue kan sekarang?"
Jackson balas dengan senyuman, "Pastinya."
.
Ini sebuah cerita tentang 7 laki-laki.
Tentang persahabatan mereka, tentang kenangan mereka.
Tentang liburan yang mereka inginkan, tentang kecelakaan yang tidak mereka inginkan.
Tentang menerima kebenaran dan mengharapkan apa yang pantas diharapkan.A GOT7 Story
Inspired by
Flight Log: Departure, Flight Log: Turbulence, and Flight Log: Arrival trailer&theory
HAIIIIII!!!!
AKHIRNYA BOOK 4 GAIS!
AKHIRNYA INI DRAFT UDH ADA DR 15 FEBRUARI!
BERARTI UDH SEKITAR BRP BULAN? 8 BULAN.
HAHAHHAHAHAHAHHAHAHA
update draft; 40 skrg.
hope u guys enjoy it!😙
KAMU SEDANG MEMBACA
revival ㅎ jackson✔
Fiksi Penggemar[BOOK 4 of GOT7 Story] ;94 Ini hanya cara-cara Jackson bangkit dari keterpurukan nya. ㅡ là, 2017.