15

2.1K 295 30
                                    

Wendy tersenyum kecil kala Chanyeol sudah memasuki kafe. Chanyeol hanya melemparkan senyuman kecil.

Setelah kejadian di group dua minggu yang lalu, kemarin Chanyeol mengajaknya bertemu untuk mengatakan hal penting dan Wendy menyetujuinya.

"Mau ngomong apa?"tanya Wendy kala Chanyeol sudah duduk di depannya.

Chanyeol sedikit tersenyum kecil, "bukannya lebih baik kalau kita makan dulu aja?"

Wendy hanya mengangguk tanda menyetujui perkatan Chanyeol. Diam-diam hatinya bersorak senang tanpa tau alasan yang pasti untuk apa hatinya begitu.

Keduanya saling tatap setelah dua puluh menit berlalu, Chanyeol menghela nafas pendeknya.

"Aku minta maaf wen."ujar Chanyeol akhirnya buka mulut juga.

Wendy mengangguk, "aku juga minta maaf yeol."

"No, harusnya aku yang minta maaf wen. Aku pengecut banget kalau urusan cinta. Aku nggak sampai hati buat putusin Seulgi dua minggu yang lalu dan aku juga gak rela harus kehilangan kamu wen...,"jeda Chanyeol sejenak.

Tubuh Wendy sedikit kaku mendengar penuturan Chanyeol barusan. Kenapa pikirannya sependek ini? Kenapa ia berpikir kalau Chanyeol akan memutuskan Seulgi dan kembali padanya.

"Seulgi terlalu baik buat aku sakitin dengan luka yang baru dan aku gak mau jadi cowo brengsek yang putusin dia demi kamu wen."tutur Chanyeol.

Wendy diam. Ia mengkatup mulutnya rapat-rapat. Enggan mengeluarkan sedikit suaranya sama sekali.

"Tapi aku malah sebrengsek ini di depan kamu."

Kedua ujung bibir Wendy tertarik paksa. Sialan kenapa jantungnya terasa di tusuk-tusuk seribu jarum lalu di tabur beling.

"Seulgi juga bilang kalau dia mau minta maaf wen. Karna udah terlalu kekanak-kanakan."ujar Chanyeol.

Wendy tersenyum kecil kala ujung bola matanya menangkap Seulgi memasuki area kafe. Seulgi tersenyum cukup lebar. Ia baru pertama kali bisa melihat senyuman Seulgi selepas ini untuk satu pria. Ah, ia tidak boleh egois. Yang penting Seulgi bahagia.

"Chanyeol, Wendy."

Wendy tersenyum kaku kala Seulgi langsung memeluknya tanpa meminta ijin lebih dulu.

"Aku kangen kamu wen. Kangen."ujar Seulgi yang masih enggan melepaskan pelukan.

Wendy tersenyum secara paksa. Mati-matian ia menahan tangisnya agar tak pecah saat itu juga.

Chanyeol tersenyum ringan tidak seperti dirinya yang merasa lebih berat untuk menampilkan senyuman andalannya. Persetan dengan dirinya saat ini.

"Aku minta maaf wen."setelah melepaskan pelukan, Seulgi langsung mengucapkan hal itu.

"Aku gila selama sebulan kemarin dan rasanya aku malu untuk ketemu kamu."tutur Seulgi.

Wendy tersenyum sembari mengigit pipi dalamnya.

"Kita masih bisa jadi sahabat kaya dulu kan wen?"tanya Seulgi sembari tersenyum manis.

Wendy mengangguk sembari menampilkan senyuman paksanya.

"Aku mau pesen makanan dulu dan aku harap kalian berdua selesaiin masalah kalian."ujar Seulgi yang langsung berlari meninggalkan Wendy dan Chanyeol.

Chanyeol tersenyum sebelum Seulgi meninggalkannya. Gadis itu sedikit menarik jari-jari kecil milik Chanyeol lalu berlari setelah melakukan hal itu.

Wendy kembali duduk, ia lebih memilih menundukkan kepalanya dari pada melihat wajah Chanyeol.

Ah, Wendy juga membiarkan sesak itu berdiam lebih lama di dalam sana atas ulahnya sendiri. Ulahnya yang lebih memilih menunggu Chanyeol putus dari Seulgi tapi sialnya Chanyeol malah tetap dengan Seulgi.

"Tawaran kamu yang dulu masih berlaku kan?"tanya Chanyeol.

Wendy mengangakat wajahnya untuk menatap Chanyeol, "tawaran?"

"Menjadi teman."

Wendy tertawa sumbang setelah mendengar ucapan Chanyeol barusan, "ah tentu saja."

Chanyeol tersenyum cukup lebar lalu mengulurkan tangan kanan sebagai tanda perkenalan pertama sebagai teman, "halo teman."

Wendy tak kuasa menahan senyumannya, ia segera menyambut uluran tangan dari Chanyeol.

"Cie teman, yang baru balikan lagi sama Seulgi."ujar Wendy.

Chanyeol terkikik geli, "cie yang pernah baper sama gue."

Wendy tak kuasa untuk menahan tawanya. Ia sedikit bisa mengurangi bebannya hari ini karna ulah dari Chanyeol.

"Cie yang galau karna kangen sama gue."

"Iya nih sampe mau nangis gue gara-gara kangen sama lo."

"Aduh maaf ya, sayang...,"tutur Wendy sembari terkikik kecil.

"Aduh baper lagi dah gue di panggil sayang gini."


...

BaperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang