Maniknya mengerjap perlahan, menyesuaikan diri dengan sinar mentari yang menyergap masuk dari celah gorden yang tidak tertutup rapat.
Tubuhnya serasa kelu dan tenggorokannya kering, ketika berusaha bangkit, Taehyung merasakan beban berat pada sisi kiri tubuhnya.
Kepalanya menoleh kesamping, mengenali objek yang menghalangi pergerakannya adalah Jeon Jungkook yang sedang tertidur pulas dengan bertumpu pada lengannya.
Hatinya mencelos, seolah diremas kuat dengan adanya kehadiran Jungkook disisinya. Kehadiran sang pria tak lagi sama, tak lagi memberikan perasaan hangat yang menyusup perlahan namun rasa sakit yang terus mendera.
Hybrid manis tersebut menghela nafas pelan, menarik tangannya secara hati-hati dan bangkit menuju dapur untuk setidaknya membasahi tenggorokan yang kering.
Ruangan kecil bercat hijau muda yang bersebelahan dengan ruang keluarga tak berjarak jauh dari kamarnya. Tak berapa lama, Taehyung sudah sampai didepan rak kemudian mengambil gelas terdekat yang dilihatnya.
Air diteguknya rakus hingga sebagian menetes mengalir melewati dagunya dan membasahi kaus putih polos yang dikenakannya.
Taehyung baru saja mengelap sudut bibir dengan lengan baju ketika suara ribut dari arah kamarnya terdengar oleh telinga putih Taehyung yang sensitif. Tak berapa lama, sosok panik Jungkook beserta teriakan yang memanggil namanya terdengar, "Taehyung!"
Si manis membulatkan matanya, jatuh terduduk dengan ekor panjang yang melilit tubuhnya sebagai bentuk pertahanan diri. Tubuhnya menegang ketika tatapan matanya bersiborok dengan milik Jungkook yang tak kalah terkejut.
"Astaga, Tae," sekejap mata, tubuh kekar Jungkook telah mengurung Taehyung dalam dekapannya yang hangat. Tak mempedulikan berbagai bentuk perlawanan yang ditujukan Taehyung padanya.
"Aku takut. Sumpah, aku takut sekali, Tae," racaunya tak karuan sembari menyusupkan kepala pada celah leher sang Hybrid. Menghembuskan nafas hangat yang menggelitik dan membuat Taehyung bergidik geli.
"Jung— lepas," Kim Taehyung menggeliat, mendorong bahu Jungkook keras hingga mau tak mau sang pemilik melepaskan pelukannya.
Sorot tajam Jungkook kini tampak terluka ketika menatapnya; Taehyung sama sekali tak ambil pusing. Hey, dia yang disakiti disini!
Menghembuskan nafas kasar, sang Jeon mengendong tubuh ringan kucing manis kesayangannya kemudian membawa tubuh keduanya keatas sofa.
Punggung tegap membentur sofa yang empuk, Jungkook sama sekali tak membiarkan Taehyung lepas dari pangkuannya, walau sang hybrid tampak risih—terbukti dari ekornya yang sedari tadi bergerak gelisah.
"Taehyung—" pukulan keras di dada didapatkannya, "Hey, sayang—" jemari lentik Taehyung mencengkram surai kelamnya, "Taehyung!" dan pada akhirnya, tanpa sadar Jungkook membentak si manis.
Cuping telinga Tahyung menurun dalam gerakan konstan, bibirnya mengerucut dan matanya berkaca-kaca siap menangis. "Sayang, shh… aku minta maaf, ok? Jangan menangis."
"Jungkook jahat, kau jahat!" kata pertama yang Taehyung ucapkan hari ini, dan Jungkook sungguh bersyukur kesayangannya ini masih mau berbicara padanya.
"Aku tahu, aku tahu. Maafkan aku ya? Aku sungguh minta maaf, aku tak bermaksud membentakmu jika kau mau diam sebentar saja," bisiknya dengan bibir yang tak henti memberikan kecupan-kecupan sayang pada pelipis Taehyung.
Setelah memastikan Taehyung tenang, Jungkook menangkup kedua pipi tirus itu dalam kedua tangannya yang hangat. Menatap lurus kedalam manik cokelat Taehyung yang hangat.
"Taehyung, dengar dan tolong jangan potong perkataanku, oke?" yang ditanya hanya mengangguk pelan, tampak sedikit ragu.
"Soal yang kemarin, aku ingin meluruskan semuanya," tubuh Taehyung menengang dan ekornya ikut bergerak kaku. Jungkook yang menyadarinya pun mendekap kekasihnya makin erat sembari memberi usapan lembut pada surai cokelat Taehyung.
"Aku sama sekali tidak berniat selingkuh atau apapun yang kau pikirkan. Demi Tuhan mungkin penjelasanku akan terdengar tidak masuk akal namun aku berani bersumpah aku mengatakan yang sejujurnya."
Jungkook terdiam sejenak, masih menyelami lautan hazel milik Taehyung sebelum mendapat anggukan pertanda persetujuan dari yang lebih muda untuk melanjutkan ceritanya.
"Dia sekertaris baruku, baru saja mulai bekerja satu minggu yang lalu. Awalnya, dia tampak seperti seorang karyawan yang baik, bersikap ramah dan pekerjaannya selalu sempurna. Sebelum tiga hari yang lalu mulai mendekatiku dengan berbagai cara menjijikkan seperti memperlihatkan dadanya secara terang-terangan."
Jungkook mengernyit jijik ketika mengingat kembali perlakuan sekertaris barunya itu. Hell nah, dia lebih suka melihat sexy buttnya Taehyung ketimbang dada wanita.
"Dan kemarin adalah puncaknya, sayang. Ia melompat begitu saja kepangkuanku bertepatan kau masuk. Aku bahkan belum sempat bereaksi apapun, ketika tiba-tiba kau keluar sembari menangis."
Jeda, Taehyung menelusuri manik onyx Jungkook, memastikan kepada dirinya sendiri bahwa semua yang dikatakan prianya bukanlah kebohongan, "Aku takut ,sumpah. Aku kira aku akan kehilanganmu dan aku tak mau lagi merasakannya."
Senyun Taehyung mengembang, mata tak pernah berbohong dan ia percaya akan hal itu. Segera, ia menyusup masuk dalam pelukan Jungkook. Kini, turut membalas pelukan sang kekasih.
"Aku marah padanya hingga tanpa pikir panjang aku langsung memecatnya. Dan kau tahu apa? Aku pikir itu adalah salah satu keputusan spontan terbaik yang aku buat."
Taehyung tertawa kecil mendengar penuturan Jungkook, "Kau serius?"
Meski tak melihat langsung, Taehyung bisa rasakan Jungkook menangguk semangat, "Tentu. Kau boleh datang ke kantorku jika masih tak percaya."
Taehyung menggeleng perlahan, mendongak menatap wajah tampan Jungkook yang kini tak diliputi kekalutan, "Mm, tak perlu. Aku percaya padamu, sayang."
Kemudian, belah bibir hangat milik Jungkook menempel pada miliknya dengan sempurna. Taehyung tersenyum kecil disela ciumannya, tangannya melingkar apik pada leher kokoh Jungkook.
"Aku mencintaimu dengan tulus, bukan karena tubuhmu atau apapun itu. Kau hybrid, memang, namun lepas dari itu semua, kau kesayanganku yang berharga. Jangan tinggalkan aku."
Netra Taehyung membulat, tak pernah menyangka seorang Jungkook akan mengatakan hal yang selalu ia anggap cheesy itu padanya. "Aku juga mencintaimu, sangat," bisiknya sebelum Taehyung kembali mempertemukan kedua belah bibir mereka dalam ciuman panjang.
End
a/n :
Haloo, adakah yang masih ingat sama saya? 😂 akhirnya ff ini update setelah dua bulan dikarenakan banyak banget yang nanyain ><
Kalau boleh jujur, saya bahkan sampai lupa sama plotnya 😂 tolong salahkan saja TO dan tambahan yang nggak berhenti-henti. Minggu depan udah TO 4 masa ;-;
Ini cheesy banget yaampun >< saya tuh mau buat angst tapi gatega sama kookv dan juga kalian yang udah nunggu /kalo ada/ dan malah disuguhi angst 😂
Semoga menghibur yaa~ saya ijin hiatus lagi wkwk ><
KAMU SEDANG MEMBACA
Kitten
ФанфикIn which Kim Taehyung is a cat hybird and Jeongguk is his daddy ! In Bahasa ! Top!Jk / Kookv Cover by @BabyJ_im 😘