Sekarang Dalvin sudah sampai di sekolah dan ia langsung memarkirkan motor ninja merah miliknya
setelah mermarkirkannya ia langsung turun dan berjalan memasuki gedung sekolah, saat surah sampai di koridor loker ia bertmu dengan Raisa yang keliahatnnya sedang membuka loker miliknya
"Hai Sa" sapa Dalvin pada Raisa baru hari ini mereka bertemu disekolah setelah mereka pergi bersama ke toko buku karena pada hari seni kemarin Raisa tidak masuk sekolah
"hi vin" sapa Raisa balik sambil tersenyum walau wajahnya terlihat sedikit pucat
"Hai Raisa" sapa Rayna yang tiba-tiba muncul diantara mereka
"Hai Rayna" sapa Raisa balik
"Lo gak nyapa gue" sahut Dalvin
Rayna pun menoleh kearah Dalvin"Oiya lupa kalo lo juga ada disini, hai Dalvin" Rayna sambil nyengir kuda
"Hai juga Rayna" balas Dalvin dengan cengiran yang menunjukan giginya yang rapih, lalu mereka bertiga tertawa bersama
"Oiya, gue mau kasih ini ke kalian" ucap Rayna sambil membuka tasnya dan mengeluarkan dua buah undangan
"Nih, dateng ya" sambung Rayna sambil memberikan dua buah undangan tersebut kepada Dalvin dan Raisa, ternyata itu adalah undangan acara ulang tahun Rayna yang ke 17
Dalvin melihat cover kartu undangan tersebut "Lo bikin birtday party?" Tanya Dalvin sambil membuka kartu undangan tersebut
"Iya" jawab Rayna singkat
"Gue pasti dateng, ngomong-ngomong siapa aja yang lo undang?" Tanya Raisa
"Gue cuma undang temen-temen deket doang" jawab Rayna sambil membuka lokernya yang berada di sebelah loker Raisa
"Hai semuanya" sapa Bella heboh yang sekarang sedang berjalan kearah mereka bersama Fira,Lia dan Farah
"Hai juga" balas Raisa dan Rayna bersamaan
"Oiya nih buat kalian, dateng ya jum'at malam" Rayna sambil memberikan empat buah kartu undangan kepada mereka
"Lo bikin birtday party? Banyak makanan gak?" Tanya Farah sambil membaca kartu undangan tersebut
"Makanan mulu lo" sahut Fira "makanannya enak-enak kan Ray?" Tanya Fira yang ternyata ia juga menanyakan perihal makanan
"Sama aja lo" sahut Bella "eh ada Dalvin, hai Dalvin" sapa Bella sambil melirik ke arah Dalvin
"Baru nyadar lo gue di sini" jawab Dalvin
"Ray si Dalvin lo undang juga?" Tanya Bella
"Iyalah masa gua gak undang dia" jawab Rayna
"Gue ke kelas duluan ya"ucap Dalvin yang sudah membereskan lokernya
"Eh tunggu dulu" cegah Rayna "nih, tolong kasih ke keenan ya kalo ketemu" Rayna sambil memberika sebuah kartu undangan
Dalvin lantas mengambil undangan tersebut "Iya nanti gue kasih" setelah itu Dalvin langsung berjalan pergi menuju kelas
"Ke kelas yuk" ajak Raisa "oiya gue belum beresin loker" ucap Bella sambil menepuk dahinya
"Gue juga belum" ucap Fira,Farah dan Lia
"Yaudah cepet, gua sama Raisa tungguin" ucap Rayna, setelah Bella,Fira,Farah dan Lia selesai merapikan lokernya masing-masing mereka langsung berjalan bersama menuju kelas
***
Hari ini David menghabiskan jam istirahatnya dengan membaca buku di perpustakaan, saat berjalan menuju perpustakaan ada yang memanggil namanya
"David" panggil orang tersebut
Dalvid menoleh kebelakang "Kenapa?" Tanya David yang sudah menghadap orang tersebut yang ternyata adalah Rayna
Rayna langsung memberikan sebuah kartu undangan kepada David"Nih dateng ya"
"Birthday party lo?" Tanya David yang dijawab dengan anggukan oleh Rayna
"Raisa juga lo undang kan? Tanya David lagi "iyalah Raisa kan sahabat gue ya kali gak diundang" jawab Rayna
"Kenapa lo gak titipin aja ke Raisa?" Tanya David "ya biar lebih enak aja kalo langsung ngasih ke lo"
"Yaudah ya gue mau nyusul temen-temen gua ke kantin, oiya lo gak ke kantin?" Tanya Rayna
"Enggak gue mau ke perpustakaan" jawab David "yaudah ya gue duluan" ucap Rayna lalu langsung berjalan menuju kantin
***
"Lo diundang ke birthday party nya Rayna?" Tanya David kepada Raisa, sekarang mereka sedang berada di mobil dalam perjalanan pulang
"Iya, lo diundang juga kan?"
"Iya, eh tapi kira-kira gua kasih kado apa ya?"
"Gue juga gak tau sih, gua aja belum kepikiran mau kasih apa"
"Hm, Rayna temen lo dari dari sd kan ya?"
"Iya, emangnya kenapa?"
"Gapapa sih"
"Lo suka ya sama Rayna?" Raisa asal, entah dari mana ia mendapatkan asumsi seperti itu
"Apaan sih lo" David masih fokus pada jalanan tapi bisa terlihat kalau wajahnya berubah menjadi merah
"Cieeee" ledek Raisa sambil menyentuh pipi David dengan jari telunjuknya
"Apaan sih Sa" elak David sambil menyingkirkan jari Raisa dari pipinya
***
Sekarang Raisa sedang berada dikamarnya ia sedang membaca novel miliknya sambil duduk diatas sebuah sofa yang berada dikamarnya, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamarnya
"Raisa" panggil David, ternyata yang mengetuk kamarnya adalah David, lalu Raisa langsung menutup novelnya dan meletakkannya diatas meja dan berdiri untuk membuka pintu kamarnya
"Kenapa?" Tanya Raisa yang berada di ambang pintu kamarnya
"Gue minjem mobil lo dong" minta David
"Buat kemana?" Tanya Raisa dengan kedua alisnya yang ditautkan bingung
"Mau nyari hadiah buat Rayna"
"Bentar" jawab Raisa lalu berjalan menuju meja belajarnya untuk mengambil kunci mobil miliknya
"Nih" Raisa memberikan kunci mobilnya pada David "tapi gue nitip ya, tolong beliin gue hadiah buat Rayna"
"Yaudah lo mau nitip apa?"
"Terserah lo aja deh, gue gak tau mau ngasih apaan"
"Terserah gue ya, yaudah gue berangkat dulu"
"Iya"
Setelah David turun ke lantai bawah Raisa langsung menutup pintu kamarnya dan melanjutkan membaca novel miliknya
***
Votenya ya jangan lupa 😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Hurts
Teen Fiction(COMPLETE) (Still revision, so i'm sorry for some chapters that are still weird or something...) I didn't know how to loving someone, until I met her Dalvin Alvaro Smith I'm so afraid to fall in love, because I thought love will make me hurt, until...